JNEWS – Menyambut tahun 2026, JNE Samarinda telah menyiapkan berbagai program yang menyisir potensi lokal semaksimal mungkin untuk meningkatkan penjualan. Di antaranya, mengembangkan jaringan di zona B hingga keagenan di kawasan-kawasan yang potensial.
Samarinda merupakan ibukota dari Provinsi Kalimantan Timur, dengan jumlah penduduk terbesar di Pulau Kalimantan. Secara geografis kota ini dibelah oleh sungai Mahakam yang sekaligus menjadi gerbang menuju pedalaman Kalimantan Timur, sehingga kota ini kemudian terkenal dengan julukan ‘Kota Tepian’.
Seperti kota atau daerah di Kalimantan lainnya yang kaya dan memiliki berbagai sektor perekonomian unggulan, demikian juga dengan Samarinda. Terlebih sebagai pusat pemerintahan provinsi Kaltim, perekonomian Samarinda tumbuh positif dari tahun ke tahun.
Menurut Kepala Cabang Utama JNE Samarinda, Nandry Hidayat, potensi dan meningkatnya perekonomian di wilayahnya berkontribusi positif terhadap peningkatan kiriman seperti yang terjadi di sepanjang tahun 2025.
JNE Samarinda sendiri saat ini mempekerjakan sekitar 170 karyawan yang didukung 3 cabang di zona B yakni, Cabang Melak, Muara Badak dan Tenggarong. Selain itu ada 60 titik agen penjualan.
“Alhamdulillah, target tahun 2025 tercapai dengan baik. Sekarang bersiap memasuki 2026 dengan kenaikan target yang sudah ditentukan. Beberapa program dan potensi sudah siap untuk dijalankan,” ujar Nandry, saat ditemui JNEWS di Jakarta beberapa waktu lalu.
Adapun program yang akan dijalankan di 2026, di antaranya pengembangan jaringan di zona B dan juga zona C, hal itu karena banyak daerah atau kawasan baru dengan perekonomiannya terus membaik.
“Wilayah di Kaltim cukup luas. Ada beberapa kawasan perekonomian baru sebagai pusat industri, perkebunan kelapa sawit, pertambangan dan lain sebagainya. Keagenan juga akan ditambah supaya masyarakat lebih dekat jika akan melakukan transaksi pengiriman,” ujar pimpinan cabang yang mulai bergabung di JNE tahun 2016 ini.
Pengembangan jaringan, tambahnya, akan menjadi titik tengah di kawasan-kawasan strategis, tentunya berbarengan dengan penambahan dan peningkatan kualitas SDM, seperti untuk sales, operasional dan lain sebagainya.
Sementara untuk potensi lokal, seperti sektor pertambangan, UMKM dan government juga akan menjadi target utamanya di 2026, sekalipun beberapa perusahaan tambang sudah menjadi customer existing JNE Samarinda selama ini.
Baca juga: JNE Prioritaskan Kualitas SDM dan Jaringan buat Tumbuh di Tahun 2026
“Di 2026 JNE Samarinda akan memaksimalkan lagi kiriman kargo, FTL dan JTR untuk perusahaan-perusahaan tambang. Seperti untuk pengiriman alat-alat berat dan sparepart, termasuk untuk perkebunan-perkebunan sawit,” bebernya.
Begitu juga sektor UMKM yang banyak digeluti masyarakat hingga ke pelosok, dengan produk kulinernya yang khas seperti kue-kue kering hingga kerupuk amplang yang permintaannya terus meningkat. Ini juga menjadi perhatian, di mana JNE Samarinda akan membuka jaringan keagenan hingga pelosok.
“Potensi lainnya ada pada government. Samarinda sebagai ibukota provinsi potensi kiriman dari aktivitas pemerintahan cukup banyak. Kami juga akan menggarap kerja sama dengan rumah sakit, baik itu milik daerah maupun swasta untuk pengiriman obat ke rumah pasien,” tutup Nandry. *












