Memasuki bulan ke sembilan sejak pandemi Covid-19, bisnis UMKM berlahan tapi pasti mulai menujukan tren positif. UMKM mulai bangkit dan beradaptasi dengan keadaan, salah satunya dengan mulai memanfaatkan teknologi.
Keberadaan teknologi yang mampu merangkum berbagai kebutuhan, setidaknya mampu membuat UMKM perlahan bisa terbiasa dan semakin canggih dalam melayani pelanggannya. Salah satu teknologi pengelolaan yang khusus digunakan bagi pelaku usaha, yakni Youtap Indonesia yang secara konsisten menghadirkan solusi komprehensif guna memudahkan pelaku UMKM menjalankan usahanya.
Youtap sebagai data driven company selalu mengimplementasikan solusi bisnisnya berdasarkan kebutuhan pelaku UMKM dan bisnis melalui riset yang kontinu. Penerapan dari hasil data yang diperolehmembuat manfaat dari solusi terintegrasi Youtap dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh para pelaku usaha baik dari level enterprise hingga mikro.
Salah satu solusi bisnis yang ditawarkan Youtap adalah aplikasi yang bisa memudahkan merchant mengelola usaha sekaligus bisa membuat laporan keuangan yang rapi. Dari data World Bank yang berjudul Investigating The Financial Capabilities of SMEs, hanya 29% responden dari 24 negara yang disurvei tekun dalam mereview laporan keuangannya.
BACA JUGA :Â Trisemester Awal Barometer Kesuksesan Bisnis Online
Kondisi tersebut dilihat Youtap sebagai peluang kesempatan untuk membantu para pelaku UMKM dan bisnis agar dapat menjalankan usahanya menjadi lebih mudah dan tepat guna.
“Sejak pertama hadir, kami memiliki komitmen agar solusi Youtap harus bisa dipakai oleh semua level merchant. Karena itu, sebagai aplikasi yang merchant centric, memahami kondisi merchant menjadi dasar bagi Youtap dalam mengambil sebuah tindakan,” kata CEO Youtap Indonesia Herman Suharto.
Dari sebelum pandemi, Youtap telah memiliki tim riset in-house yang setiap hari melakukan tugasnya, bertanya kepada merchant untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka. Dari situ, Youtap mengetahui bahwa para pelaku UMKM butuh solusi bisnis untuk mengelola bisnis hingga mengelola penerimaan transaksinya.
“Hasil riset inilah yang membuat kami datang dengan solusi bisnis digital yang bisa memenuhi berbagai kebutuhan merchant,” kata dia.
Salah satu hasil dari riset yang dilakukan Youtap adalah identifikasi profil pelaku usaha. Uniknya tiap profil ini memperlihatkan aspirasi yang berbeda-beda akan solusi digital berdasarkan penggunaannya terhadap teknologi.
BACA JUGA :Â Asik, Ada Diskon Bahan Baku Khusus UMKM di Jakarta
Dari riset yang dilakukan, terdapat 4 profil yang terdiri atas Pejuang Harian (yang menjalankan usaha untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan harian) dengan presentase sebesar 33%, Pengikut Arus (sadar adanya resiko usaha namun membutuhkan informasi untuk mengatasinya) dengan presentase tertinggi sebesar 38%, kemudian Pencari Peluang (yang sudah memiliki rencana jangka pendek dan paham adanya resiko dalam memiliki usaha) dengan angka sebesar 20.
Terakhi adalah kelompok Pemimpi Tangguh (sudah memiliki rencana bisnis dalam hitungan jangka panjang dan memiliki informasi yang cukup untuk mengetahui support yang dibutuhkan) sebesar 10%. Keempat persona inilah yang menjadi dasar dari Youtap Indonesia dalam mengembangkan inovasi digital terdepan sebagai sebuah platform merchant-centric.