Momen Natal dan Tahun Baru memberikan dampak positif bagi penjualan beberapa produk. Mulai dari parsel, kue kering, sampai produk-roduk lain yang berkaitan dengan Natal.
External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, mengungkapkan, hal tersebut bisa terlihat dari peningkatakan transaksi yang berkaitan dengan natal meningkat drastis.
“Peningkatan transaksi produk berkaitan dengan Natal sebanyak hampir 3x lipat dibandingkan dengan periode sebelum Natal,” ungkap Ekhel.
Tak hanya itu, momen Natal dan tahun baru juga memberikan berkah bagi pegiat usaha lokal Pipiltin Cocoa dan Harvest yang dagangannya terakselerasi cukup pesat di Desember ini. Terlebih ketika fokus memanfaatkan platform digital Tokopedia sejak Maret 2020.
“Omzet kami menurun lebih dari 50% karena pandemi. Kami akhirnya mengubah strategi penjualan menjadi online agar bisnis tetap berjalan,” ungkap Tissa Aunilla pemilik usaha Pipiltin Cocoa.
Menariknya lagi, efek dari peningkatan usaha Tissa dan Irvan Helmi, juga berimbas pada kurang lebih 1.000 petani cokelat di berbagai daerah di Indonesia yang menjadi rekanan bisnisnya. Ia konsisten mengedukasi dan memberdayakan petani lokal agar bisa terus meningkatkan kualitas produksi. Menurutnya, cokelat hasil petani lokal juga mampu bersaing dengan buatan luar negeri.
BACA JUGA : Nih, 4 Bisnis Mengiurkan Jelang Natal dan Tahun Baru
“Karena biji cokelat yang kami gunakan 100% diperoleh dari petani lokal, artinya masyarakat yang membeli produk kami juga turut menyejahterakan petani lokal. Dukungan seperti ini diharapkan bisa semakin memotivasi petani untuk terus mengembangkan potensi cokelat lokal,” ungkap Tissa.
Menyambut Hari Natal, Pipiltin Cocoa menyediakan beragam produk dengan harga terjangkau yang dapat dijadikan pilihan masyarakat untuk merayakan momen spesial.
“Di momen Natal, penjualan kami bisa meningkat lebih dari 4x lipat dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” ujar Tissa.
Selain itu, Vendy Satria, penerus Harvest pada 2017, membawa sejumlah perubahan. Mulai dari mempertajam visi dan misi perusahaan, membangun budaya kerja baru hingga memaksimalkan penjualan lewat platform digital seperti Tokopedia.
BACA JUGA : Genjot Digitalisasi, Pertamina Kenalkan PaDi ke UMKM
Menanggapi pandemi, Vendy mengatakan harus mengambil keputusan berat demi mempertahankan bisnis. “Omzet penjualan Harvest secara offline menurun drastis hingga 90% karena pandemi, maka kami terpaksa melakukan pengurangan karyawan,” ungkap Vendy.
Meskipun begitu, dia mengatakan kehadiran platform digital Tokopedia di sisi lain sangat membantu kami beradaptasi dengan pandemi, menjangkau lebih banyak pembeli, dari Aceh hingga Papua.
“Kini omzet perlahan naik dan lebih dari 65% penjualan online Harvest berasal dari Tokopedia.”
Menjelang Natal, Vendy menjelaskan bahwa kertas kado dan kartu ucapan menjadi produk paling laris. Selain berbisnis, Harvest juga rutin membagikan donasi berupa paket alat tulis bagi anak-anak difabel dan sejumlah panti asuhan.