Meski saat ini pemerintah sedang mendorong agar UMKM dalam negeri bisa tembus pasar internasional melalui ekspor, namun tidak bisa dipungkir bila masih ada beberapa kendal utama yang cukup krusial.
Masalah kendala ekspor untuk produk UMKM ini diharapkan bisa segera dituntaskan dalam waktu dekat. Menurut Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki, ada tiga rintangan untuk produk UMKM terkait masalah ekspor.
“Pertama soal sertifikasi produk untuk di negara tujuan ekspornya. Seperti saya samapikan, untuk porses ekspor pisang saja kurang lebih butuh 21 sertifikat dan tiap 6 bulan itu harus diaudir lagi,” katanya dalam webinar.
BACA JUGA :Â Menkop UKM Panggil Shopee Terkait Fenomena Mr Hu
Kondisi tersebut dianggap oleh Teten memang menjadi hal yang memberatkan pelaku UMKM. Karenannya, salah satu cara untuk mengakali hal tersebut, Tetan meminta pelaku usaha untuk mengandeng eksportir.
Sedangkan masalah kedua adalah dari demand-nya, alias permintaan dari produk UMKM yang memang harus diakui masih kecil sampai saat ini. Kondisi tersebut berakibat pada mahalnya biaya logistrik, bahkan lebih tinggi dari nilai jual produknya sendiri.
“Jadinya tidak kompetitif, bukan soal kualitas saja. Saya selalu mengatakan, butuh agregator soal ini agar pengiriman barang (ekspor) tidak lagi secara ritel atau perorangan,” kata Teten.
BACA JUGA :Â Mau Sukses ? Pelaku UMKM Pantang Abaikan 3 Hal Ini
Untu masalah ketiga terkait hal dasar, yakni pembiayaan. Menurut Tetan, pemerintah sudah berkomitmen dengan beberapa lembaga peminjaman pembiayaan ekpor agar lebih fokus mengkurasi produ-produk hasil UMKM.
“Bukan hanya pengiriman saja, kita bisa juga memanfaatkan resi gudang di luar neger. Kenapa di China bisa murah, karena kirimnya itu dalam jumlah yang besar, tidak ritel atau satu-satu,” kata dia.