Belum juga beredar secara komersial atau resmi di Indonesia, sudah banyak lho mitos yang berkembang di kalangan masyarakat seputar 5G. Mitos-mitos yang beredar ini pun bermacam, mulai dari pengaruhnya terhadap baterai smartphone sampai ada kaitannya dengan COVID-19.
Tidak cuma berkembang di Indonesia, mitos ini pun berkembang di kalangan masyarakat negara lain. Bahkan seorang pria di Nashville, Amerika Serikat pada Desember 2020 lalu melakukan pengemboman dengan target gedung perusahaan operator seluler AT&T lantaran Ia meyakini bahwa teknologi 5G dapat menyebabkan kanker.
Maka dari itu, sebelum kamu mempercayai sesuatu hal yang belum terbukti kebenarannya, budayakan untuk melakukan pengecekan. Berikut ini mitos seputar 5G dan faktanya.
Baca Juga: Mumpung Libur, Gini 5 Cara Mudah dan Aman Backup Data di Ponsel
5G Bikin Boros Kuota?
Sebagian orang meyakini bahwa 5G bisa bikin boros kuota. Namun, faktanya hal ini bisa juga terjadi, bisa juga tidak. Hal ini kembali lagi tergantung dari kebijakan pemakaian pengguna. Seperti diketahui, 5G menghadirkan pengalaman menggunakan internet seluler yang lebih tinggi dari generasi sebelumnya.
Semakin lancar internet, biasanya pengguna akan merasa nyaman. Saking nyamannya, Ia pun tidak sadar bahwa Ia telah menghabiskan kuota untuk berselancar di dunia maya, media sosial, bermain game, sampai streaming video. Agar tidak boros kuota, kamu bisa setting limiter data di smartphone, menonton video dengan kualitas standar, hingga mematikan background data.
5G Bikin Baterai Smartphone Boros?
Mengacu dari penjelasan Manager Network Master Plan Telkomsel Harry Utama, sampai saat ini belum ada contoh kasus yang menyebut bahwa jaringan 5G bikin boros baterai smartphone. Adapun transmitter smartphone akan bekerja esktra keras menangkap sinyal apabila pengguna berada di wilayah yang minim sinyal. Nah, mungkin itu bisa bikin baterai jadi boros.
Namun, kamu tidak perlu khawatir karena kebanyakan smartphone sekarang sudah dilengkapi dengan baterai berkapasitas besar dan teknologi pengisian daya yang cepat.
Baca Juga: 3 Inovasi yang Dibawa oleh 5G, Apa Saja?
Apa Benar 5G Bisa Mengganggu Kesehatan sampai Menyebabkan Penyakit?
Hal ini tidak lah benar. Sama seperti teknologi generasi sebelumnya, 5G beroperasi menggunakan gelombang radio yang juga dikenal radiofrequency electromagnetic fields (EMF). Gelombang ini pun sama seperti yang dipakai pada televisi dan radio selama ini. Dalam situsnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa hingga saat ini tidak ada penelitian yang menyebut adanya paparan frekuensi radio yang dipakai 5G bisa membahayakan tubuh manusia.
Apakah Radiasi 5G Aman Bagi Kesehatan?
Sudah pasti aman. Frekuensi operasional dari seluler, televisi, dan radio termasuk dalam spektrum elektromagnetik rendah dengan tingkat radiasi tidak berbahaya (non-ionisasi). Hal ini berbeda dengan radiasi yang ditimbulkan dari sinar X-ray, sinar gamma, dan sinar ultraviolet (UV) yang termasuk dalam jenis radiasi pengion. Jenis radiasi ini justru sangat berbahaya dan memiliki energi yang cukup untuk merusak DNA yang berpotensi menyebabkan kanker.
Katanya 5G Bisa Menyebabkan COVID-19?
Wah ini sih kelewatan HOAX. Memang kemunculan 5G hampir berbarengan dengan COVID-19. Tapi, hal itu tidak benar. Sebuah virus tidak dapat menyebar melalui gelombang radio. Selain itu, penyebaran COVID-19 terjadi melalui tetesan kecil (droplets) yang menginfeksi saluran pernapasan.
Baca Juga: Mencari Tahu Apa Itu 5G dan Manfaatnya