Ada Peningkatan 54% Konsumsi Konten selama Ramadan di TikTok

Aplikasi jejaring sosial dan platform video music, TikTok meluncurkan laporan “Ramadan 2022 with TikTok: Igniting Joy”. Laporan ini merangkum sejumlah tren perilaku pengguna TikTok selama bulan Ramadan. Termasuk bagaimana memanfaatkan konten kreatif di platform sebagai sumber inspirasi.

Head of Business Marketing, TikTok Indonesia Sitaresti Astarini, mengatakan bahwa pengguna TikTok lebih aktif dalam mengonsumsi dan menghasilkan konten selama bulan Ramadan.

“Laporan ‘Ramadan 2022 with TikTok: Igniting Joy’ ini kami hadirkan berdasarkan hasil pengamatan kami terhadap perilaku pengguna TikTok selama bulan Ramadan.” kata Sitaresti melalui keterangannya.

Baca juga: Alasan Blibli Tunjuk BCL Sebagai Brand Ambassador

Hasil laporan tersebut menunjukan komunitas TikTok terus melakukan eksplorasi konten seputar hiburan, inspirasi kreatif seputar Ramadan, hingga berbelanja untuk memenuhi kebutuhan mereka selama bulan puasa.

“Hal ini terlihat dari jumlah views video yang meningkat hingga 54% dan jumlah konten yang diunggah bertambah hingga 31% selama bulan Ramadan tahun lalu dibandingkan dengan bulan lainnya,” ungkap Sitaresti.

Berdasarkan laporan “Ramadan 2022 with TikTok: Igniting Joy”, sebanyak 63% pengguna ingin melihat bagaimana orang lain merayakan Ramadan. Sementara 57% pengguna membutuhkan inspirasi untuk persiapan bulan puasa.

Konten-konten seputar hiburan, selebrasi, tips, hingga berbelanja menjadi yang paling digemari, seperti yang terlihat dari sejumlah tagar, antara lain #BerkahRamadhan, #OutfitLebaran, #KulinerRamadan, #BukaPuasa, dan lainnya.

Konten yang memberikan inspirasi ini bukan hanya datang dari para pengguna, namun juga dari brand. Diketahui bahwa sebanyak 59% pengguna senang melihat ide resep/hadiah/pakaian dari brand saat mempersiapkan Ramadan.

Bahkan, sebanyak 9 dan 10 pengguna TikTok diketahui melakukan berbagai langkah setelah terpapar oleh konten iklan di TikTok, antara lain: mencari informasi lebih lanjut, mengklik video iklan, memberikan komentar, hingga berbelanja.

Temuan ini pun diterapkan oleh LinkAja saat menjalankan kegiatan pemasaran di TikTok pada bulan Ramadan tahun lalu. Dengan menghadirkan empat kategori seputar Ramadan di TikTok, yaitu entertainment, tradisi memberi hadiah, kebiasaan Ramadan, dan perayaan Lebaran. LinkAja berhasil mengalami pertumbuhan user sebesar 2,6 kali lebih banyak bila dibandingkan dengan kuartal sebelum Ramadan.

Sebanyak 31% pengguna berbelanja kebutuhan puasa dua sampai tiga minggu sebelum Ramadan dimulai, dan 24% di antaranya mulai berbelanja seminggu sebelumnya. Lebih dari setengah pengguna TikTok juga lebih memilih metode belanja online untuk memenuhi kebutuhan puasa mereka.

Terdapat sejumlah produk yang menarik perhatian pengguna TikTok selama Ramadan, antara lain produk kecantikan dan perawatan diri, pakaian, perlengkapan rumah, dekorasi, hingga makanan.

Baca juga: IDCloudHost Tawarkan Pembuatan Website Murah dan Mudah Bagi UMKM

Pada bulan Ramadan ini, pencarian produk-produk tersebut diprediksi akan semakin meningkat, dilihat dari keinginan 47% pengguna TikTok untuk merayakan Ramadan di rumah bersama keluarga dan kerabat.

Sebanyak 58% pengguna bahkan sudah berniat akan membeli lebih banyak makanan dan kudapan untuk persiapan bulan puasa tahun ini, sementara 39% lainnya berencana untuk membeli produk beauty dan fashion.

Menghadirkan inspirasi produk untuk kebutuhan Ramadan ini juga dilakukan oleh Lazada dalam kegiatan pemasarannya pada bulan Ramadan tahun lalu di TikTok.

Melalui kampanye “Ramadan Lebih Berarti”, Lazada mengajak pengguna untuk berbagi cerita mengenai ragam produk yang mereka temukan di platform Lazada dalam program #LazadaRamadanSale. Cara ini berhasil mendapatkan lebih dari 265 juta video views dan menarik partisipasi pengguna 13 kali lipat dari target.

Hasil temuan TikTok juga sesuai dengan hasil riset dari Kantar berjudul “Pathway to Bigger Celebration Next Year”, perusahaan konsultansi merek dan analisis data, yang mengungkapkan bahwa masyarakat terus mencari topik yang menghibur dan memberikan kesenangan setelah lebih dari dua tahun berada di kondisi pandemi.

Brand bisa menampilkan pesan optimis secara imajinatif, mengajak orang untuk berbuat baik, mengangkat kisah tentang silaturahmi dengan orang tersayang, atau cerita yang bisa memberikan semangat dan keyakinan.” jelas Senior Marketing Manager, Kantar Worldpanel Division Corina Fajriyani.

Topik-topik tersebut menjadi topik yang relevan dan disukai masyarakat selama Ramadan 2021. Topik tersebut perlu disampaikan ke berbagai medium, termasuk platform digital yang menjadi destinasi pelanggan saat ini untuk menemukan berbagai informasi dan inspirasi.

Keterlibatan pengguna dalam meramaikan kampanye pemasaran brand di TikTok juga didukung oleh jumlah pengguna yang mencapai lebih dari 240 juta pengguna di Asia Tenggara.

Baca juga: Survei: Smartphone Jadi Perangkat Favorit Pengguna E-commerce

“Platform TikTok dibangun untuk menjadi destinasi penemuan konten yang membahagiakan berkat kreativitas tanpa batas dari para komunitas kami. Esensi inilah yang juga perlu dimanfaatkan para brand untuk ikut menghadirkan semangat #SerunyadiTikTok, sejalan dengan kampanye brand yang baru kami luncurkan.” tambah Sitaresti.

Ia melanjutkan, perlu diingat bahwa konten yang kreatif, relatable, dan bermakna menjadi kunci utama untuk memenangkan konsumen TikTok, khususnya pada bulan Ramadan tahun ini.

Untuk membantu brand dari berbagai skala mempertajam strategi pemasaran yang efektif di TikTok selama bulan Ramadan, laporan “Ramadan 2022 with TikTok: Igniting Joy” dapat diakses melalui laman berikut: TikTok For Business: Ramadan (tiktokramadan.com)

Exit mobile version