Ajakan Berani Berkarya dari Workshop Berpikir Kreatif di Vokasi UI

Workshop berpikir kreatif

Narasumber dan peserta Workshop "Berpikir Kreatif: Berbagi Cerita Lewat Karya" di Auditorium Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia

JNEWS, Depok – Perusahaan logistik nasional JNE menggelar workshop “Creative Thinking: Berbagi Cerita Lewat Karya’ di Auditorium Vokasi Universitas Indonesia, Rabu kemarin (10/5/2023). Dihadiri sekitar 350 mahasiswa, mayoritas mahasiswa dari UI dari berbagai program studi, workshop kerjasama antara JNE dan Program Vokasi UI ini menghadirkan penulis kawakan Maman Suherman dan Komikus Ario Anin, komikus Indonesia yang sempat berkiprah di DC Marvel, sebagai narasumber utama.

Kegiatan workshop ini dihelat sebagai bagian dari rangkaian Kompetisi Menulis, Desain, Fotografi dan Video besutan yang digelar JNE dari tanggal sampai tanggal … bagi khalayak umum dan mahasiswa.

Baca juga: Dari Potlot Sampai Kota Solo, Kisah Driver JNE Antarkan Drum Set Bimbim dan Gitar Ridho Slank

Dalam workshop tersebut, baik Maman Suherman maupun Ario Anindito berbagi pengalaman dan tips seputar proses kreatif serta lika-liku profesi mereka sebagai praktisi kreatif. Maman Suherman mendorong para peserta workshop untuk berani menulis. Sebagai sebuah profesi, menulis juga punya prospek yang cukup baik di masa mendatang sebagai sumber penghasilan utama maupun tambahan. Bisa sebagai penulis buku, ghostwriter, penulis script, dan sebagainya.

Narasumber Workshop Maman Suherman (kedua dari kanan) dan Ario Anindito (ketiga dari kanan) berfoto bersama VP of Marketing JNE Eri Palgunadi (keempat dari kanan) dan Ketua Departemen Sosial Humaniora Terapan Pendidikan Vokasi UI Dr. Budiman Mahmud Mustofa (kelima dari kanan)

Kang Maman, demikian panggilan akrab Maman Suherman, mengaku bahwa saat ini menulis praktis menjadi pekerjaan sehari-harinya – pekerjaan yang juga dicintainya –setelah melepas pekerjaan kantorannya sebagai jurnalis di sebuah media ternama. Kang Maman meringkaskan resep menulis sebagai “5 R”. “’R’ pertama itu read, membaca. Modal penulis adalah banyak membaca. Kedua, riset. Penulis jangan mudah percaya apa kata orang, jadi harus mampu riset sendiri. Ketiga, reliable, harus dapat diandalkan. Informasi yang keliru bisa menyesatkan. Keempat, reflecting, harus punya perspektif sendiri. Kelima, right, harus benar.

Sedangkan Ario Anindito menyampaikan bahwa ia sendiri awalnya hampir tak percaya bahwa karyanya bisa diapresiasi oleh Rumah Produksi kelas dunia seperti DC Marvel. Senada dengan Kang Maman, Ario menekankan bahwa yang penting adalah berani berkarya dan mempublikasikannya. “Awalnya saya hanya mengupload gambar-gambar bikinan saya tanpa berekspektasi muluk-muluk. Ternyata karya-karya saya menarik perhatian seorang editor dari rumah produksi kelas dunia. Sampai akhirnya karya saya dipakai oleh DC Marvel,” tandas komikus asal kota Bandung ini.

Baca juga: JNE Content Competition 2023 Kembali Digelar, Yuk Ikutan!

Dalam sambutannya VP of Marketing JNE Eri Palgunadi mengungkapkan kegembiraannya bahwa JNE bisa berkolaborasi dengan Program Vokasi UI. “JNE senang bisa berpartisipasi dalam kolaborasi kreatif seperti ini. Di era digital sekarang, konten, apa pun itu media dan bentuknya, bisa berkontribusi positif bagi sektor ekonomoti kreatif maupun ekonomi nasional,” pungkasnya.

Exit mobile version