Menurut data internal Youtap, sebuah aplikasi pembayaran digital real-time yang mulai banyak digunakan UMKM, mencatat dalam kurun waktu 100 hari masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi, jumlah transaksi non-tunai meningkat 4,5 kali lipat.
Kondisi tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah merchant yang bergabung dalam aplikasi Youtap pada periode 5 Juni hingga 13 September 2020.
Herman Suharto, Chief Executive Officer Youtap Indonesia, mengatakan lebih dari 20 ribu merchant bergabung dalam ekosistem Youtap selama periode Juli hingga pertengahan September 2020.
“Kami melihat lonjakan angka ini dibanding PSBB pertama karena adanya perubahan perilaku konsumen, seperti preferensi konsumen untuk melakukan transaksi non tunai dan memesan layanan atau produk dari rumah yang harus diadaptasi oleh para pelaku UMKM melalui digitalisasi,” kata dia.
BACA JUGA :Â Mau Sukses Jualan Online, Jangan Cuek Soal Review
Data internal tersebut juga menemukan jenis usaha yang paling banyak mengadaptasi pembayaran non tunai adalah warung kaki lima, restoran, atau usaha kuliner lainnya (57%) diikuti supermarket dan toko kelontong (20%), ekosistem pasar tradisional (8%), dan layanan umum seperti laundri (7%). Menariknya lagi, usaha bengkel maupun toko barang otomotif lainnya juga mulai beralih ke pembayaran digital.
Pada masa nirsentuh ini, para pedagang berlomba-lomba untuk memacu penjualan, salah satunya dengan menyediakan pilihan transaksi non tunai sebagai langkah mitigasi risiko penyebaran Covid-19.
Lantaran itu, usaha mikro seperti warung kaki lima dan pasar tradisional juga menyediakan fasilitas ini agar pelanggan dapat nyaman dan aman berbelanja di tempatnya. Nantinya diperkirakan tren ini masih akan terus berlanjut, karena itulah para pelaku UMKM tidak hanya menunggu pandemi berakhir, tetapi langsung bergerak mengikuti perkembangan.
Youtap digunakan oleh lebih dari 50 ribu UMKM yang berdomisili di Jabodetabek, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, Youtap merekam bahwa para penggunanya bukan hanya berasal dari kalangan Milenial, tidak sedikit para pedagang pasar dengan rentang usia 50 tahun ke atas juga giat menggunakan teknologi.
“Kami salut melihat semangat juang para pelaku UMKM kita, bukan hanya untuk memastikan kesejahteraan hidup saja, namun mereka juga ingin memanfaatkan momen ini untuk belajar mengembangkan usahanya lebih maju lagi,” ujar Herman.
“Dengan Youtap, apapun jenis uang elektronik yang dimiliki oleh pelanggan dapat dibayarkan dan masuk ke dalam pembukuan digital Aplikasi Dagang Youtap milik si pedagang. Lebih dari sekedar kasir digital, Youtap juga membantu para pedagang ini lebih mampu menganalisa proses dan hasil bisnisnya,” kata dia.
BACA JUGA :Â Modal Fitur Ini, Bos UKM Bisa Kelola Pegawai dengan Gawai
Edukasi dalam mendukung UMKM Go Digital memang konsisten digalakkan oleh Youtap guna mendorong perkembangan usaha dari para mitra bisnisnya. Hal yang baru saja dilakukan adalah bersama Dinas UMKM Kota Bandung menggelar webinar dan diikuti ratusan pelaku UMKM dari berbagai kota di wilayah Bandung Raya.
“Penting bagi kami untuk terus melakukan edukasi kepada para pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi. Dengan memaksimalkan penggunaan teknologi, para pelaku UMKM ini bisa bergerak lebih aktif melebarkan usahanya,” ucapnya.