Nggak percaya? Buktinya ada banyak sekali profesi yang tercipta dari bermain game, entah itu jadi pro player, shoutcaster, atau YouTuber yang membuat konten seputar game. Namun, semua itu bisa terwujud asalkan ada pendampingan yang tepat dari para orangtua.
Karenanya, Telkomsel melalui Dunia Games mengajak serta para orangtua untuk memahami apa itu game dan pentingnya pendampingan anak melalui talkshow bertajuk “Bertumbuh dengan Bermain Game” dalam event Dunia Game Fest 2021. Event yang berlangsung pada 31 Oktober 2021 ini menghadirkan sejumlah narasumber atau pakar, di antaranya Dr. Vivid selaku praktisi pendidikan, Joey Siagian selaku pendiri Yayasan Garis Putih dan CEO Morph Team, Co-Founder & CEO Bapack2ID Marsanai Lempar Lembing, serta Andrew Mamahit selaku GM Digital Brand and Communication Telkomsel.
Lantas apa saja yang disampaikan dalam talkshow tersebut? Langsung saka simak sejumlah rangkuman penting terkait parenting dalam game di bawah ini!
Baca Juga: Tips Jadi Shoutcaster Andal, Nggak Sekadar Komentar
Mendampingi anak bermain game itu penting
Pada awalnya sebuah game memang diciptakan sebagai alat hiburan untuk melepas penat. Walaupun di masa sekarang, game memiliki fungsi lebih dari stress released. Para pakar berpendapat bahwa game apabila dimanfaatkan dengan baik dan benar, bisa menjadi alat pembelajaran bagi anak untuk tumbuh dan berkembang.
Melalui game, anak dapat belajar banyak hal, mulai dari pengambilan keputusan, belajar berpikir, mengatur strategi, bermain peran (role-playing), time management, hingga belajar untuk bagaimana berkomunikasi dengan orang lain. Dengan kata lain, game merupakan sebuah alat yang dapat dimanfaatkan untuk membangun generasi muda yang sangat kompeten untuk skill modern dan relevan dengan dunia kerja sekarang.
Oleh karena itu, para orangtua diharapkan juga harus memahami bahwa mereka harus melakukan pendampingan ketika anak sedang bermain game. Berkembang bersama game itu bukan hal yang tidak mungkin, asalkan para orangtua atau siapa saja yang mendampingi juga paham akan manfaat yang dapat diambil dari game tersebut.
Tips menjadi orangtua yang bersahabat
Ada banyak cara yang bisa dilakukan para orangtua ketika ingin mendampingi anaknya bermain game. Yang pertama tentu kita sebagai orangtua wajib tahu permainan apa yang sedang dimainkan oleh anaknya, termasuk apakah game tersebut sudah sesuai atau belum dengan usianya.
Sebagai orangtua kita harus memiliki knowledge tentang game yang dimainkan oleh anak. Kita bisa menanyakan kepada anak mengenai alasan mengapa bermain game tersebut, apa yang didapat dari bermain game terebut, sama siapa saja mereka bermain, dan sebagainya.
Sebisa mungkin untuk menggali informasi dengan cara yang santai, bersahabat, dan tunjukkan bahwa kamu interest dengan game yang dimainkan. Jangan terkesan seperti sedang menginterogasi, karena hal tersebut akan membuat anak merasa tidak nyaman.
Saat kita sudah mulai paham akan game yang mereka mainkan, langkah berikutnya adalah cobalah untuk terjun ke dalam dunia mereka. Beberapa anak akan merasa senang apabila orangtuanya ikut bermain bersama mereka dan secara tidak langsung tertanam di alam bawah sadar mereka bahwa game yang menyenangkan adalah game yang dimainkan bersama orangtua. Tidak hanya itu, cara ini juga dapat dijadikan momen untuk lebih mendekatkan diri kepada anak.
Baca Juga: Ternyata Begini Caranya Bikin Konten Edukasi yang Menarik
Kemudian sebagai layaknya orangtua, kita juga harus bisa memberi tahu kepada anak mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, seperti salah satunya adalah penggunaan kata kasar. Sebagai orangtua kita mungkin bisa mengarahkan anak-anak untuk bermain dengan orang yang tepat. “Please play with the right people”.
Kalaupun ketika nanti mungkin terucap kata kasar dari anak, lakukan pendekatan yang benar. Komunikasikan ke anak bahwa kata-kata tersebut tidak pantas untuk diucapkan.
Pada intinya sebagai orangtua kita tidak bisa menerapkan budaya yang kita alami dulu kepada anak-anak di masa sekarang. Di era yang serba digital dan dinamis seperti saat ini, para orangtua harus bisa melihat game sebagai entry point untuk masuk ke dunia mereka dan mengarahkan anak kepada hal yang positif.