Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatkaan, akan menargetkan belanja APBN yang teralokasikan untuk UMKM sebesar Rp 400 triliun per tahunnya. Guna mencapai hal itu, intansi pemerintah diwajibkan melakukan pembelanjaan UMKM melalui e-katalog.
Tentu hal ini menjadi angin segar bagi pelaku usaha, terutama UMKM, apalagi di masa-masa ketidakpastiaan seperti sekarang ini lantaran pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai.
“Kalau ada Rp 400 triliun saja dibelanjakan untuk UMKM, itu akan berdampak 1,71 persen terhadap pertumbuhan ekonomi,” kata Luhut di sela-sela pembukaan Garakan Nasional Banggan Buatan Indonesia.
BACA JUGA :Â Agar Lebih Dipercaya Ajukan Pinjaman, UMKM Disarankan Gunakan QRIS
Menurut Luhut, sampai saat ini pemerintah memiliki anggaran pengadaan barang sebesar Rp 1,170 triliun. Adapun jumlah tersebbut bisa saja mengalami peningkatan pada tiap tahunnya.
Luhut juga menyampaikan telah melakukan kerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang salah satu kegunaanya untuk mendorong pembelian barang pemerintah melalui e-katalog UMKM yang mengkurasi produk-produk berkualitas baik.
“Hal ini akan menciptakan puluhan ribu UMKM dan ratusan ribu lapangan kerja karena Rp 400 triliun bukan angka yang sedikit tapi setara 35 miliar dollar AS,” katanya.
Sementara untuk menyambut alokasi dana belanja pemerintah ke UMKM, sedang disiapkan program untuk mendorong UMKM dalam pengadaan barang pemerintah yang sesaat lagi akan diluncurkan. Setelah itu, akan terus dievaluasi.
BACA JUGA :Â Catat, Tarif Tol Dalam Kota Naik Mulai 26 Februari 2022
Diharapkan dengan adanya program tersebut, maka bisa memberikan dampak positif dan mengoptimalkan UMKM yang sebetulnya mampu menambah pertumbuhan ekonomi sampai 3.7 persen year on year.