JNEWSÂ – Dalam mengembangkan usaha UMKM, pengambilan keputusan yang tepat adalah kunci mencapai kesuksesan. Salah satu variabel biaya yang perlu dipahami dan diperhitungkan secara khusus dalam pengambilan keputusan bisnis yang penting adalah biaya marjinal.
Biaya ini memegang peran yang krusial dalam menentukan strategi operasional dan juga bisnis. Pasalnya, apabila salah menghitung biaya ini kemungkinan usaha mengalami kerugian pun besar.
Dengan perhitungan biaya marjinal juga pengusaha UMKM bisa mengetahui target output yang diperlukan supaya mencapai titik untuk dari awal produksi.
Apa itu Biaya Marjinal?
Dikutip dari Investopedia, dalam ilmu ekonomi, biaya marjinal adalah perubahan total biaya produksi yang berasal dari pembuatan atau produksi satu unit tambahan.
Tujuan utama biaya ini adalah menentukan titik di mana perusahaan dapat mencapai skala ekonomi, yaitu saat produksi menjadi lebih efisien dan menghasilkan keuntungan optimal. Langkah ini dilakukan untuk memaksimalkan efisiensi dalam sistem operasional secara keseluruhan.
Dalam teori ekonomi, variabel biaya ini sangat penting. Perusahaan yang akan memaksimalkan profitnya akan membuat produksi hingga di titik biaya marjinal sama dengan pendapatan marjinal perusahaan tersebut.
Sebelum memulai produksi, pengusaha UMKM perlu menghitung biaya ini untuk menentukan target output yang dibutuhkan guna mencapai titik profit. Dalam prosesnya, perusahaan yang ingin memaksimalkan keuntungan akan membandingkan pendapatan marjinal dari penjualan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut.
Jika pendapatan marginal yang dihasilkan sama dengan biaya marginal, hal ini berarti perusahaan akan menghasilkan kuantitas output yang bisa memaksimalkan profit. Sebaliknya, apabila pendapatan marginal cenderung lebih kecil dibandingkan biayanya, maka profit dapat ditingkatkan dengan cara mengatrol produksi.
Namun apabila pendapatan marginal cenderung lebih besar dibandingkan biayanya, maka profit bisa terus ditingkatkan dengan cara menurunkan produksi.
Jadi, penetapan untuk biaya marjinal sangat krusial karena sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan serta perencanaan bisnis UMKM supaya bisa memaksimalkan profit.
Baca juga: Strategi Psikologi Harga dalam Price List UMKM untuk Menarik Konsumen
Cara Menghitung Biaya Marjinal
Untuk menghitung biaya marjinal ada tiga cara yang harus dilakukan. Berikut penjelasan yang bisa dijadikan panduan bagi pengusaha UMKM.
1. Tentukan Perubahan Kuantitas
Perubahan kuantitas adalah perbedaan antara jumlah unit yang diproduksi di antara proses produksi. Dalam perubahan kuantitas ini bisa berarti ada penambahan atau pengurangan.
Menghitung perubahan kuantitas bisa dilakukan dengan rumus:
Perubahan Kuantitas = Unit produksi realistis – Produksi perencanaan
Sebagai contoh, UMKM Mekar Jaya yang bergerak di bidang produksi sepatu awalnya hanya memproduksi 200 sepatu per hari. Lalu, usaha tersebut ingin tahu biaya marginal apabila mau memproduksi 500 sepatu dalam sehari. Maka, perubahan kuantitas adalah 300 sepatu.
2. Tentukan Biaya
Dalam tingkatan produksi bisa mengalami peningkatan atau penurunan di rentang waktu tertentu. Hal ini bisa terjadi ketika usaha yang dikembangkan perlu menghasilkan volume produk lebih banyak atau lebih sedikit. Adapun kenaikan atau penurunan biaya produksi dalam periode tertentu disebut dengan perubahan biaya.
Untuk menghitung total perubahan biaya, caranya :
Perubahan Biaya = Biaya Produksi Batch B – Biaya Produksi Batch A
Masih dengan contoh di atas, untuk produksi 200 sepatu membutuhkan biaya Rp1.000.000. Ketika akan menaikkan volume ke 500 per hari, total biaya Rp1.500.000. Maka perubahan biaya produksi adalah Rp500.000.
3. Biaya Marginal
Penetapan harga biaya marginal adalah kondisi usaha UMKM mengurangi harga barang menjadi biaya marginal yang sama. Ringkasnya, biaya marginal bisa diambil untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan biaya yang diperlukan untuk tiap tambahan output.
Rumus biaya marginal:
MC = ∆TC / ∆Q
Keterangan:
- MC adalah biaya marginal atau marginal cost
- ∆TC adalah perubahan biaya total atau total change in cost
- ∆Q adalah perubahan kualitas barang dan jasa atau total change in quantity
Masih menggunakan contoh di atas, untuk menentukan biaya marginal yaitu:
MC = Rp500.000/300
= 1.666
Jadi biaya marginal dari UMKM Mekar Jaya dalam memproduksi 500 sepatu per hari adalah Rp1.666 per produk.
Pengaruh Biaya Marjinal Bagi Bisnis UMKM
Pengusaha UMKM wajib tahu cara menghitung biaya marginal. Karena marginal cost adalah aspek yang bisa memengaruhi nilai ekonomis, bisnis hingga pengambilan keputusan dalam bisnis UMKM. Berikut pengaruh biaya marjinal bagi bisnis UMKM yang penting untuk diketahui.
1. Bisa Meningkatkan Produksi yang Optimal
Biaya marjinal bisa membantu bisnis dalam menentukan tingkat produksi yang paling efisien. Hal ini memungkinkan pengusaha UMKM melakukan penilaian apakah menambah unit produksi bisa meningkatkan keuntungan secara keseluruhan atau justru mendatangkan kerugian.
Melakukan perbandingan terhadap biaya dengan pendapatan marjinal, pengusaha UMKM bisa memutuskan apakah menguntungkan apabila ditingkatkan atau mengurangi produksinya.
2. Penentuan Harga
Memahami dan tahu cara menghitung biaya marjinal sangat berpengaruh terhadap penentuan harga yang sesuai untuk produk baik barang atau jasa. Penetapan harga yang tinggi bisa mengakibatkan penurunan permintaan, sedangkan terlalu rendah bisa menyebabkan peluang keuntungan terlewatkan.
3. Memaksimalkan Keuntungan
Tujuan utama dari bisnis salah satunya adalah memaksimalkan keuntungan. Analisis terhadap biaya marjinal memiliki peran penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Sebuah bisnis akan berusaha untuk memproduksi hingga titik di mana biaya ini sama dengan pendapatan marjinal. Selain itu, memastikan juga bahwa biaya untuk produksi unit terakhir setara dengan pendapatan yang dihasilkan.
4. Mengukur Pertumbuhan Bisnis
Apabila berencana melakukan ekspansi atau inovasi produk baru, memahami biaya marginal sangatlah penting. Mengapa demikian? Karena akan memberikan pengetahuan tentang bagaimana ekspansi dapat memengaruhi biaya dan pendapatan, serta apakah secara keuangan layak dilakukan atau tidak.
5. Bisa Mengurangi Pemborosan
Mencari tahu biaya marginal dan menganalisisnya, pengusaha UMKM bisa mengidentifikasi apakah efisien atau tidak dalam proses produksinya. Analisis tersebut bisa mengarah pada perbaikan dalam pemanfaatan sumber daya dan mengurangi pemborosan.
Baca juga: Membangun Unique Selling Proposition yang Kuat untuk UMKM
Kesimpulannya, biaya marjinal adalah alat penting dalam bisnis dan juga ekonomi. Bagi bisnis UMKM akan sangat terbantu ketika paham dan tahu cara menghitung biaya ini karena berhubungan langsung dengan produksi, ekspansi hingga keuntungan.