Apa itu “kalcer” jadi pertanyaan yang makin sering muncul di tengah ramainya media sosial. Istilah ini berseliweran di kolom komentar, caption, bahkan jadi bahan obrolan di tongkrongan.
Buat yang belum akrab, kalcer mungkin terdengar aneh atau bikin bingung. Tapi buat sebagian anak muda, kata ini sudah jadi bagian dari cara mereka menilai sesuatu yang sedang hits atau tidak.
Fenomena ini bukan cuma soal kata gaul biasa. Kalcer berkembang jadi penanda gaya hidup kekinian yang terus berubah. Nah, buat yang penasaran asal-usulnya dari mana dan kenapa bisa viral, mari kita bahas lebih lanjut.
Apa Itu Kalcer?
Apa itu kalcer? Pertanyaan ini makin sering muncul seiring istilah tersebut ramai di media sosial seperti TikTok, Instagram, sampai X.
Kalcer berasal dari kata culture dalam bahasa Inggris, yang berarti budaya. Tapi di dunia maya, maknanya berubah jadi lebih santai dan khas anak muda. Kalcer bukan sekadar bermakna budaya secara luas, tapi lebih ke gaya hidup dan tren kekinian yang lagi hits.
Kalcer biasanya merujuk ke tren yang lagi ramai dibicarakan atau diikuti orang. Mulai dari cara berpakaian, jenis musik yang didengar, sampai hobi dan kebiasaan baru yang muncul dari internet. Kalau lagi ramai tren fashion tertentu, terus ikut-ikutan pakai gaya itu, bisa dibilang lagi ikut kalcer. Sama juga kalau suka nonton serial atau nonton konser musisi yang lagi naik daun, itu juga masuk kategori kalcer.
Apa itu kalcer juga bisa dilihat dari cara seseorang membaur di dunia digital. Orang yang paham tren, peka dengan topik viral, dan bisa nyambung obrolan di medsos, biasanya langsung dicap kalcer. Sebaliknya, yang kelihatan ketinggalan info sering jadi bahan candaan dengan label “kurang kalcer”.
Beberapa orang bahkan menjadikan kalcer sebagai tolok ukur pergaulan. Tak heran kalau makin banyak yang ingin tahu apa itu kalcer demi bisa tetap relevan dan nggak ketinggalan arus zaman.
Kalcer juga sering disandingkan dengan istilah skena. Walau sepintas mirip, dua istilah ini beda makna. Skena lebih ke komunitas atau subkultur tertentu, seperti skena musik indie atau skena fotografi analog. Sementara kalcer lebih umum. Bisa tentang apa aja yang lagi tren dan disukai banyak orang, tanpa harus terikat komunitas tertentu.
Jadi, bisa dibilang kalcer itu semacam barometer tren. Semakin paham dan ikut arusnya, makin kalcer dianggapnya.
Baca juga: Mengenal Italian Brainrot: Tren Lucu yang Bikin Dunia Maya Ramai
Beberapa Contoh Kalcer Kekinian
Setelah tahu sedikit banyak soal apa itu kalcer, sekarang saatnya melihat lebih dekat wujud nyatanya di kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contoh kalcer kekinian yang mungkin tanpa sadar juga ikut dijalani.
1. Fashion Streetwear dan Thrift
Tren fashion sekarang sudah nggak melulu soal barang mahal. Banyak yang justru sengaja mencari baju bekas alias thrift karena dianggap lebih unik. Style-nya juga beda dari yang biasa di toko.
Padu padan jaket oversize, kaus vintage, atau sepatu bekas jadi pilihan anak muda biar tampil standout. Brand lokal yang punya desain nyentrik juga banyak diincar. Gaya kayak gini dianggap kalcer karena tak cuma ngikutin tren, tapi juga punya sentuhan personal dan kesadaran gaya.
2. Nonton Bareng Film atau Series Viral
Kalcer juga bisa muncul dari tontonan. Begitu ada series yang viral, seperti The Glory, Extraordinary Attorney Woo, Squid Game, atau Gadis Kretek, langsung ramai yang nonton. Tak semua nonton karena ceritanya menarik, kadang cuma biar bisa nyambung saat ngobrol. Apalagi kalau sudah jadi bahan meme atau diskusi hangat di X.
Fenomena ini juga bikin orang makin penasaran apa itu kalcer, karena ternyata tren tontonan bisa jadi penanda seberapa terkoneksinya seseorang dengan budaya populer. Tidak nonton sama saja kayak ketinggalan zaman. Jadi, nonton film atau series viral ini sudah jadi bagian dari gaya hidup digital yang nempel banget sama anak muda sekarang.
3. Kopi Susu dan Nongkrong di Coffee Shop Estetik
Minum kopi bukan cuma buat menghilangkan rasa kantuk. Sekarang, banyak yang ke kafe buat cari suasana. Interior kafenya yang estetik, lampu hangat, playlist yang chill — semua itu bikin orang betah nongkrong lama-lama. Entah buat kerja, foto-foto, atau sekadar santai.
Kopi susu kekinian jadi simbol gaya hidup urban. Story di Instagram yang isinya latte art juga jadi cara biar tetap kelihatan “kalcer”.
4. Makeup dan Skincare Tren Korea
Skincare dan makeup ala Korea pernah bikin heboh dan sampai sekarang masih banyak pengikutnya. Mulai dari rutin 10 langkah skincare sampai makeup natural yang bikin wajah kelihatan glowing tanpa berlebihan.
Banyak yang jadi ikut-ikutan beli produk tertentu karena viral di TikTok atau dipakai seleb Korea. Punya wajah kinclong dianggap bukti kalau sudah paham tren kecantikan terbaru.
Buat yang masih bingung apa itu kalcer, tren kecantikan ini jadi contoh nyata bagaimana sesuatu bisa dianggap keren karena banyak diikuti dan terasa relevan. Kalcer di sini bukan soal tampil cantik belaka, tapi lebih ke perawatan yang konsisten dan keliatan effortless.
5. Ngonten TikTok dengan Sound atau Challenge Viral
Banyak orang bikin konten TikTok bukan karena ingin terkenal, tapi biar tidak ketinggalan tren. Tiap minggu pasti ada sound baru yang viral atau challenge seru yang bisa ditiru.
Kalau kontennya masuk FYP, bisa jadi kebanggaan tersendiri. Di sinilah letak kalcernya — ikut ritme tren digital, peka sama algoritma, dan jago memainkan selera penonton.
6. Nonton Konser dan Jadi Bagian dari “Crowd”
Konser sekarang bukan cuma soal musik. Banyak yang rela beli tiket mahal biar bisa upload story nonton langsung idola. Kadang bukan fans berat, tapi ingin merasakan euforianya. Outfit nonton konser juga dipikirkan secara matang. Lampu, sorakan, nyanyi bareng, mengacungkan lightstick, semua jadi pengalaman sosial yang penting.
Buat yang masih bertanya-tanya apa itu kalcer, momen konser ini bisa jadi jawabannya — simbol keterlibatan langsung dalam tren dan gaya hidup anak muda masa kini. Nonton konser dianggap kalcer karena jadi bukti ikut arus, tidak cuma duduk di rumah, tapi turun ke lapangan, literally.
Baca juga: Foodies: Siapa Mereka, dan Apa Bedanya dengan Food Vlogger atau Food Blogger?
Jadi, apa itu kalcer bukan cuma soal ikut-ikutan tren tanpa makna. Kalcer muncul dari hal-hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari — tontonan, gaya berpakaian, sampai cara nongkrong. Istilah ini jadi semacam cermin, menunjukkan seberapa nyambungnya seseorang dengan dunia yang terus berubah.
Tapi tak perlu memaksakan diri juga biar selalu kelihatan kalcer. Yang penting tetap jadi diri sendiri, sambil tetap terbuka sama hal-hal baru yang muncul di sekitar.