Melukat tengah menjadi sebuah tren di Indonesia, terlebih banyak selebriti di Indonesia yang menjalani tradisi tersebut. Lantas, apa itu Melukat?
Dikutip dari halaman Wikipedia, Melukat adalah upacara pembersihan pikiran dan jiwa secara spiritual dalam diri manusia dengan air suci. Tradisi atau upacara ini pun telah dilakukan secara turun-temurun oleh umat Hindu hingga saat ini.
Ritual ini biasanya dilakukan pada hari-hari baik menurut agama Hindu, seperti hari Purnama, Tilem, dan Kajeng Kliwon. Ada beberapa tempat yang biasa dipakai untuk Melukat, seperti misalnya tempat bersejarah di Pura, tempat pemandian dan laut yang ada di Bali, dan sebagainya. Untuk air sucinya sendiri diambil dari berbagai sumber, di antaranya air sungai, air laut, mata air, hingga air yang dibuat oleh pendeta agama Hindu.
Baca Juga: 5 Vila di Puncak Bogor yang Punya Nuansa Seperti di Bali
Menurut jurnal Tradisi Melukat Pada Kehidupan Psikospiritual Masyarakat Bali yang ditulis Desak Seniwati, ada tiga pemahaman dari Melukat itu sendiri, di antaranya:
- Sebagai sebuah tradisi adalah untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, pawongan dan palemahan yang masih tetap dilaksanakan secara turun-temurun hingga sekarang.
- Manusia mempunyai kebutuhan spiritual/kerohanian, yaitu kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Terkadang kedekatan inilah secara psikologi yang seakan-akan memberikan sugesti merasa tentram dan aman. Dengan kalimat sederhana, dengan mengingat Tuhan, manusia bisa lebih tenang.
- Ada juga yang disebut dengan terapi spiritualitas yang berkembang di masyarakat. Namun agama meyakinkan bahwa penyakit bukanlah suatu penderitaan semata. Semua memiliki hubungan dengan Yang Maha Kuasa.
Meski Melukat adalah kegiatan religi bagi umat Hindu, saat ini ritual tersebut sudah menjadi wisata spiritual yang dilakukan bahkan oleh masyarakat di luar umat Hindu. Pendeta Ida Pandita Mpu Jaya Brahmananda seperti mengutip dari Kompas menjelaskan tren wisata religi Melukat sudah ada sejak lima tahun terakhir.
Selain membersihkan diri dengan air suci, para wisatawan juga melakukan perjalanan ke tempat keramat dan unik. Tren ini pun disebut sebagai Off the Beaten Track.
“Off the Beaten Track Tourism ini artinya keluar dari jalur utama atau kebanyakan. Jadi tidak lagi ramai-ramai ke Pantai Kuta atau nonton (tari) Kecak, tapi mencari alternatif wisata yang berbeda. Misalnya mendaki, ke air terjun, dan sebagainya, termasuk melukat,” terangnya.
Baca Juga: Ke Bali Cuma Bawa Duit Rp1,5 Jutaan? Bisa Kok, Ini Caranya!
Tata Cara Melukat dan Prosesnya
Melukat tidak bisa dilakukan sembarang. Ada tata cara Melukat yang bisa kamu simak.
Pertama adalah datang ke suatu tempat yang sudah disebutkan di atas. Bagi umat Hindu, biasanya mereka membawa sajen untuk dihaturkan. Bagi mereka yang ingin Melukat, diwajibkan untuk berpakaian sopan.
Sementara untuk prosesnya dengan air pancuran harus berurutan dari kanan ke kiri. Namun, ada juga yang dari kiri ke kanan. Setelah selesai, wisatawan akan bilas dan berganti dengan pakaian bersih. Terakhir, para wisatawan akan dipercikkan air suci.
Berikut ini adalah syarat Melukat:
- Wanita yang sedang datang bulan dilarang mengikuti ritual ini atau masuk ke area suci.
- Wajib berpakaian yang sopan, lalu wajib mengganti dengan kain khas Bali saat akan melukat.
- Saat mandi tidak menggunakan sabun, sampo, odol, dan semacamnya.
- Menjaga sikap menghargai budaya lokal, seperti mengikuti prosesi dengan memakai sajen, dan lain-lain.
- Mengikuti larangan tertentu di beberapa tempat yang biasanya sudah tertulis di papan pengumuman, di antaranya tidak boleh memakai tas atau ikat pinggang dari kulit sapi.
- Tidak boleh berbicara sembarangan, seperti mengumpat, mencaci maki, atau berkata kotor selama melakukan prosesi wisata spiritual.