Ajang balap motor internasional yang untuk pertama kalinya dihelat di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), memberikan efek positf bagai lingkungan sekitar. Salah satunya UMKM lokal yang sempat terpuruk imbas pandemi Covid-19.
Ajang balap yang bakal meningkatkan reputasi Indonesia di mata dunia tersebut diprediksi bisa memicu pergerakan UMKM di Lombok. Hal tersebut menjadi harapan bagi Mulyadi, yang merupakan pengusaha lokal Lombok Mulya Craft dan menjadi mitra binaan Pertamina.
Bergerak pada bidang kerajinan khas Lombok, Mulyadi yang selama ini memproduksi kerajinan songket, gerabah/terahkota, anyaman bambu, mutiara tenun, anyaman kretek, kayu, dan cukli menaruh harapan besar ajang balap motor bergensi di sirkuti baru itu bisa memberikan imbas positif.
“Lebih dari 1,5 tahun terakhir ini memang berat bagi kami. Geliat produksi perajin lokal sempat terhenti karena adanya pandemi,” ujar Mulyadi.
BACA JUGA : 5 Destinasi Super Priotitas UMKM, Termasuk MotoGP Mandalika
“Syukur alhamdulillah, ini menjadi momen kebangkitan kami untuk kembali memproduksi kerajinan khas Lombok,” ucap Uncle Mul, demikian ia biasa disapa.
Kebahagiaannya tak sebatas itu. Mulyadi juga mengaku bangga bila event dengan skala internasional akan diadakan di tanah kelahirannya.
“Ini membuktikan bahwa Lombok tidak kalah bersaing dengan kota-kota lainnya di Indonesia,” tuturnya.
Uncle Mul mengungkapkan, Pertamina memesan 500 cendera mata yang terdiri dari 200 cendera mata VIP dan 300 cendera mata biasa. Untuk cendera mata VIP, ia menyiapkan syal dari kain tenun khas Lombok, bros mutiara, gelang mutiara, dan kipas anyaman khas Lombok. Sedangkan 200 paket lainnya terdiri dari syal dari kain tenun khas Lombok, gelang mutiara, dan kipas anyaman khas Lombok.
“Kami sengaja memilihkan cendera mata ini agar pengunjung dari berbagai belahan dunia yang datang ke stan Pertamina di area Pertamina Mandalika International Street Circuit dapat langsung menggunakannya. Syal tersebut dibuat secara manual oleh para perajin tenun Lombok, demikian juga untuk kipas. Sedangkan bros dan gelang dibuat dari mutiara asli khas Lombok,” jelasnya.
BACA JUGA : Pengadaian dan Kustomfest Siap Gairahkan UMKM Otomotif
Dari kepercayaan yang diberikan Pertamina tersebut, ia mengantongi omzet sekitar 10 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan omzet bulanan yang diperoleh Lombok Mulya Craft selama masa pandemi.
“Semoga ini menjadi awal yang baik bagi kami. Sejak menjadi mitra binaan pada 2018, Pertamina memang tak pernah lepas membina kami untuk berkembang,” ucap Uncle Mul yang mendirikan Lombok Mulya Craft sejak 2010..