Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali menggelar operasi pasar minyak goreng. Kali ini giliran Pasar Terminal Alang-Alang Lebar, Palembang, Sumatera Selatan, yang mendapat giliran operasi pasar minyak goreng dalam rangka mengatasi kelangkaan minyak goreng.
Adapun tujuan dari operasi pasar minyak goreng ini untuk menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga minyak goreng di seluruh Indonesia. Dalam operasi ini, Kemendag membagikan minyak goreng sebanyak 22.000 liter.
Hadir dalam kegiatan ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Didid Noordiatmoko, dan Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan Ahmad Rizali.
Baca Juga: Atasi Kelangkaan, Kemendag Sebar 12.000 Liter Minyak Goreng di Bandung
“Operasi pasar ini diharapkan dapat mempercepat alur distribusi dan menurunkan harga minyak goreng di tengah masyarakat. Kemendag akan terus berupaya memastikan harga di setiap segmentasi terjamin dan pasokannya tersedia. Sehingga, masyarakat akan mudah mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau, “ujar Irjen Kemendag Didid Noordiatmoko dikutip dari siaran pers.
Dalam operasi pasar kemarin, PT Indokarya Internusa menjual minyak goreng kemasan sederhana merek MM sebanyak 7000 liter dengan harga Rp13.500/liter, PT Sinar Alam Permai menjual minyak goreng kemasan sederhana merek Fortune sebanyak 7000 liter seharga Rp13.500/liter, dan PT Jaya Maju Mandiri menjual minyak goreng curah 1 tangki 8000 liter seharga Rp11.500/liter. Penjualan langsung dilakukan kepada masyarakat konsumen akhir.
Sebelumnya, pada 2 Maret 2022 telah dilaksanakan pula operasi pasar serupa oleh Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan. Pelaksanaan operasi pasar selanjutnya akan diperluas ke seluruh Kabupaten/Kota di wilayah Sumatra Selatan.
“Kemendag terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan seluruh pihak terkait dalam menjamin ketersediaan pasokan minyak goreng. Oleh karena itu, untuk turut menjaga stabilitas pasokan dan harga, masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak melakukan panic buying,” pungkas Didid.
Baca Juga: Tinjau Pasar Kramat Jati, Mendag Pastikan Implementasi Kebijakan HET Minyak Goreng
Penyebab Minyak Goreng Langka
Isu minyak goreng langka telah menjadi pemberitaan sejak awal tahun ini. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menemukan penyebab awal kelangkaan minyak goreng di pasaran disebabkan oleh beberapa faktor, seperti panic buying sampai masalah distribusi.
“Banyak temuan di lapangan terkait kelangkaan migor (minyak goreng). Ada panic buying, penjualan bersyarat, dugaan hambatan akses, masalah distribusi dan lainnya,” ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama KPPU Deswin Nur seperti mengutip dari Liputan6.
Deswin pun menjelaskan bahwa KPPU akan terus melakukan penyelidikan guna mendalami persoalan yang ada berdasarkan temuan di lapangan tersebut. Antara lain dengan melanjutkan proses pemanggilan kepada para produsen minyak goreng.
“Kami tidak bisa menyimpulkan berdasarkan informasi saja, butuh pembuktian untuk memperkuat dugaan yang ada. Semoga dalam waktu yang tidak lama, kami bisa meng-update hasil pra penyelidikan kami,” tutupnya.
Baca Juga: Kemenkop UKM Dukung Perluasan Produk Tembakau Gayo