Atasi Masalah Klasik, Pergerakan Logistik Diklaim Tumbuh 7 Persen

Pelindo III Siap Tekan efisiensi logistik

 

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengklaim, pada triwulan I tahun 2021 atau di tahun kedua masa pandemi Covid-19, pergerakan logistik nasional mengalami pertumbuhan positif. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan sekitar 7 persen dibandingkan tahun lalu.

“Alhamdulillah pergerakan logistik kita pada tahun ini menunjukkan tren positif dibandingkan tahun lalu. Ini menujukkan bahwa aktivitas logistik tetap berjalan baik di masa pandemi. Semoga ke depannya trennya semakin baik dan dapat membantu upaya pemulihan ekonomi nasional,” kata Budi.

Menhub mengatakan, transportasi laut menjadi andalan bagi angkutan logistik. Karenanya, Kemenhub bersama-sama dengan stakeholder terkait terus berupaya meningkatkan kinerja transportasi laut untuk mendukung kelancaran angkutan logistik dan menurunkan biaya logistik.

“Kami bersama stakeholder terkait terus berupaya menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang menyebabkan kinerja logistik belum optimal, seperti: kelangkaan kontainer, dwelling time, adanya kemacetan di area pelabuhan, dan masalah pelayanan kepelabuhanan lainnya,” ungkap Menhub.

BACA JUGA : Pacu Perekonomian, Kemenhub Genjot Koneksivitas Logistik 

Menhub menjelaskan, sejumlah upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, diantaranya dengan meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar stakeholder terkait, melakukan integrasi dan digitalisasi sistem perizinan dan pelayanan kepelabuhanan.

Dugaan monopoli pelindo

Selain itu, upaya terus membangun infrastruktur pelabuhan yang terhubung dengan kawasan-kawasan industi, ekonomi khusus, maupun dengan kawasan terpencil, terluar, tertinggal dan perbatasan (3 TP) juga tetap dilakukan.

“Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan logistik nasional dan diharapkan dapat meningkatkan indeks kinerja logistik di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan daya saing logistik Indonesia dengan negara lain,” ucap Menhub.

Lebih lanjut Menhub menuturkan, Kemenhub juga terus mengoptimalkan program tol laut yang menjadi program strategis pemerintah untuk menghilangkan disparitas harga antar wilayah di Indonesia.

Sejak tahun 2015, jumlah trayek tol laut terus mengalami peningkatan hingga saat ini memiliki 30 trayek. Jumlah trayek tersebut diiringi dengan penambahan jumlah pelabuhan dan kapal dengan melibatkan 106 pelabuhan, yang terdiri atas 9 pelabuhan pangkal, dan 97 pelabuhan singgah.

 BACA JUGA : Indonesia Gabung World Logistic Passport, Apa Itu?

Kemenhub terus berupaya mengoptimalkan layanan tol laut, dengan fokus meningkatkan volume muatan balik yang selama ini belum maksimal.

“Kami selalu mendengarkan masukan dari berbagai stakeholder dan terus mensosialisasikan ke para kepala daerah untuk memanfaatkan tol laut ini untuk mengirimkan komoditas unggulan di daerahnya masing-masing. Diharapkan kedepannya muatan balik tol laut akan semakin optimal dan kinerja transportasi untuk mendukung kelancaran distribusi logistik semakin baik,” tutur Menhub.

Exit mobile version