Meski menjadi salah satu komponen yang sangat penting, tapi harus diakui sangat jarang pemilik mobil yang rutin melakukan pengecekan kondisi bannya. Padahal, kerja ban mobil bisa dibilang jauh lebih berat dari mesin karena langsung bersentuhan dengan aspal.
Dari segi perawatan, sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya menjaga takanan angin di dalam ban dengan tujuan agar mobil tetap nyaman saat digunakan.
Bahkan menjaga tekanan angin juga bisa memperpanjang usia pakai ban. Dengan demikian, pemilik mobil bisa lebih irit dalam hal pengeluaran untuk perawatan atau pergantian komponen.
Pentin diketahui, ban yang kekurangan tekangan angin memiliki banyak kerugian. Dari tarikan mesin yang besar, bahan bakar yang menjadi boros dari biasanya, sampai yang paling fatal adalah kerusakan bahkan pecahnya ban yang sangat memingkinkan menimbulkan risiko kecelakaan.
Melansir dari Auto2000, penyebab utama dari ban mobil benjol adalah tekanan udara yang kurang. Ban yang tekanan udaranya kurang selanjutnya menabrak benda keras seperti batu, trotoar, atau lubang jalan.
Tumbukan keras tersebut akan menyebabkan dinding ban menekuk, terjepit antara pelek dan permukaan jalan secara tiba-tiba, lalu membuat anyaman benang pada dinding ban putus.
BACA JUGA :Â Hati-Hati, Kenali Penyebab Ban Mobil Kerap Kempes
Kondisi benjol atau tonjolan di dinding ban tidak langsung muncul saat ban masih kekurangan tekanan udara. Saat tekanan udara ban ditambah, udara akan mengisi rongga bekas benang yang patah dan muncul benjol di dinding ban.
Dampaknya, pengendara akan merasakan seperti melewati jalan yang bergelombang terus menerus ketika salah satu ban benjol. Kekuatan ban juga berkurang karena benang penahannya sudah putus, cukup riskan jika kembali menabrak benda keras atau menahan bobot mobil saat muatan penuh.
Bila dibiarkan dalam jangka waktu yang panjang, permukaan luar dinding ban dapat sobek sehingga anyaman benang terkena air dan udara luar. Akibatnya akan timbul karat yang semakin merusak dinding ban. Ban dapat meletus kapan saja ketika mendapatkan tekanan kerja yang berat.
Kondisi tersebut tentu sangat fatal saat sedang berkendara di kecepatan tinggi seperti jalan tol. Ketika ban pecah, pengendara akan sulit mengendalikan mobil dan bisa menimbulkan kecelakaan, bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga pengguna jalan tol lainnya.