JNEWS – Australia memiliki sejumlah tempat ikonik seperti Sydney Opera House hingga The Rocks yang menarik untuk dikunjungi. Apabila ingin ke Negeri Kanguru dengan bujet terbatas, bisa melakukan perjalanan ala backpacker ke Australia.
Melakukan perjalanan liburan ke Australia kerap dianggap mahal dibandingkan ke negara Asia Tenggara atau Asia Timur. Pasalnya, untuk ke negara ini wisatawan harus mengurus visa yang memerlukan biaya tidak sedikit.
Namun tidak perlu khawatir, visa turis untuk Indonesia ternyata berlaku multiple entry alias lebih dari satu kali perjalanan. Jadi, wisatawan tidak perlu repot mengurusnya dalam kurun waktu satu hingga tiga tahun apabila ingin ke Australia.
Bagi wisatawan yang ingin melakukan wisata ransel alias backpacker, berikut ini panduan untuk bisa melakukan perjalanan hemat, seru, dan menyenangkan.
Panduan Backpacker ke Australia
1. Mengurus Visa
Seperti yang ditulis di atas, visa ke Australia berlaku multiple entry yang bisa digunakan lebih dari satu kali. Ini tentunya sangat menguntungkan bagi wisatawan karena cukup mengurus sekali saja dengan penggunaan hingga tiga tahun.
Dikutip dari laman resmi Kedutaan Besar Australia Indonesia, bagi wisatawan Indonesia yang akan berkunjung ke Australia untuk liburan saja, tersedia visitor visa (subclass 600). Pemegang visa ini bisa tinggal di Australia hingga 12 bulan.
Lantas berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk visa turis Australia?
Masih dari laman resmi Kedutaan Besar Australia Indonesia, wisatawan yang mengajukan visa turis Australia, akan diminta pembayaran sebesar AUD 190 atau Rp2.020.274 (AUD 1=Rp10.633).
Perlu diingat, ada banyak penipuan yang terjadi terkait visa. Jadi, sebaiknya daftar resmi melalui website Kedutaan atau datang langsung ke Kantor Imigrasi.
Baca juga: Panduan Menjelajahi The Rocks Australia: Wisata, Belanja, dan Kuliner
2. Sediakan Dana di Tabungan
Untuk setiap negara yang dikunjungi, terutama yang perlu mengajukan visa, perlu ada sejumlah uang di tabungan sebagai syarat pengajuannya. Banyak yang mengira untuk pengajuan visa Australia membutuhkan jumlah tabungan dengan angka bombastis sekitar Rp50.000.000 hingga Rp100.000.000.
Namun ternyata, dari sejumlah pengalaman traveler yang pernah ke sana, minimal dana di tabungan sekitar Rp10.000.000-Rp20.000.000. Cara terbaik untuk menghitungnya adalah dengan mengalikan estimasi berapa lama akan tinggal di Australia dengan biaya hidup rata-rata sebesar AUD 100 hingga AUD 200.
3. Pesan Penerbangan
Backpacker ke Australia harus memesan tiket penerbangan dari jauh hari. Hal ini dilakukan supaya bisa mendapatkan tiket yang murah. Minimal enam bulan sebelum waktu keberangkatan, karena semakin panjang jarak pemesanan dan penerbangan, kursi kelas murah yang tersedia pun masih banyak.
Gunakan penerbangan low cost carrier agar pengeluaran untuk tiket penerbangan bisa lebih hemat tentunya. Apabila ada travel fair, manfaatkan momen tersebut untuk membeli tiket murah.
Estimasi harga tiket ke Australia untuk liburan di bulan Oktober dari Jakarta, penerbangan dengan tiket paling murah ada di angka Rp2.490.600 dari maskapai Scoot. Penerbangan ini akan memakan waktu 31 jam 30 menit dengan satu kali transit di Singapura. Semakin pendek waktu penerbangan, semakin mahal pula harga tiketnya.
Untuk tiket kepulangan dari Melbourne ke Jakarta, Rp4.637.700 dari maskapai Xiamen Air dengan satu kali transit dan memakan waktu 38 jam. Apabila ingin maskapai domestik yakni Garuda, tiketnya sebesar Rp Rp5.534.200 dengan transit di Bali, untuk waktunya total 11 jam 50 menit.
Jadi, estimasi harga tiket pesawat PP Australia-Jakarta kurang lebih 7 juta sampai 8 juta untuk satu orang saja.
4. Siapkan Itinerary
Membuat itinerary sangat penting untuk perjalanan backpacker ke Australia. Mengapa demikian? Dengan perencanaan mau ke mana saja selama liburan, akan membantu penghitungan bujet serta tidak bingung untuk tujuan wisata serta akomodasinya.
Contoh saja, ingin berlibur di sekitar Melbourne. Beberapa tempat menarik di Melbourne yang gratis selama perjalanan hemat yaitu:
- Federation Square, merupakan kawasan gedung modern dan industri kreatif di Melbourne yang terdiri dari area pedestrian hingga spot untuk duduk bersantai.
- Shrine of Remembrance, monumen untuk mengenang jasa para pahlawan Australia.
- State Library of Victoria, yang wajib dikunjungi pencinta buku. Letaknya strategis di tengah kota Melbourne dan menyediakan koleksi berbagai jenis serta genre buku yang bisa dibaca secara gratis.
- Royal Botanic Gardens, kebun raya seluas 36 hektare yang bisa dikunjungi siapa saja secara gratis.
Baca juga: 10 Destinasi Wajib Kunjungi untuk Backpacker ke Australia
Sejumlah destinasi wisata tersebut bisa disusun ke dalam beberapa hari. Jadi, sebaiknya siapkan itinerary yang detail untuk perjalanan selama di Australia.