Backpacking di Australia: Memahami Peraturan Visa dan Kiat Mendapatkannya

JNEWS – Jika ingin berlibur secara backpacker ke Australia, persiapan harus dilakukan jauh-jauh hari. Minat warga negara Indonesia untuk berlibur ke Australia sangat tinggi. Terutama persiapan dokumen-dokumen.

Visa adalah izin yang diperlukan untuk masuk ke Australia. Sedangkan paspor dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia. Berbeda dengan pengurusan paspor yang simpel dan cepat, pengurusan visa butuh waktu yang lebih lama. Pihak imigrasi Australia harus mengetahui latar belakang seseorang yang asing tersebut dan dampak kedatangannya di Australia.

Ada beberapa pilihan permohonan visa yang dapat diajukan. Untuk backpacker ke Australia, dapat memililih visitor visa di laman Department of Home Affairs, dengan asumsi pemohon berasal dari luar Australia, yaitu Indonesia.

Peraturan Visa Australia untuk Backpacker

10 Destinasi Wajib Kunjungi untuk Backpacker ke Australia

Lalu-lintas wisatawan, mahasiswa, dan pekerja dari Indonesia ke Australia dan sebaliknya sangat padat sehingga ada pembatasan pelayanan per hari. Karena itu, hindari perencanaan backpacker ke Australia yang terlalu mepet. Sebaiknya tentukan tanggal perjalanan setelah ada kepastian masuk dalam kuota pelayanan visa.

Berikut adalah informasi-informasi yang akan membantu persiapan pengajuan visitor visa bagi backpacker ke Australia.

Baca juga: Pulau Weh: Panduan Wisata Lengkap untuk Backpacker

Tentang Visitor Visa Australia

Sebelum mengajukan visitor visa, banyak ketentuan yang harus diperhatikan untuk backpacking ke Australia agar sesuai dengan harapan. Berikut adalah ketentuan tersebut:

  1. Dapat digunakan untuk wisata, berlayar, atau mengunjungi teman dan keluarga.
  2. Visa ini tidak dapat digunakan untuk bekerja, bisnis, dan perawatan kesehatan.
  3. Visitor visa berlaku sesuai permohonan hingga lebih dari 12 bulan, tetapi bisa saja tidak dikabulkan. Umumnya visa ini berlaku 3 bulan.
  4. Visa ini tidak dapat diperpanjang. Wisatawan harus membuat visa baru jika akan berkunjung lagi.
  5. Visa ini tidak bisa digunakan bersama keluarga. Tiap pemegang paspor harus memiliki visa terpisah.
  6. Biaya permohonan visa adalah AUD 190. Biaya lain yang mungkin timbul adalah biaya pemeriksaan kesehatan, surat dari kepolisian, dan biometrik.
  7. Wisatawan perlu membeli asuransi OVHC (Overseas Visitor Health Cover) dan asuransi perlindungan lain, seperti perlindungan dari barang hilang dan sebagainya.
  8. Visa akan terhubung ke paspor sehingga tidak akan diberikan label pada paspor atau kartu fisik.

Ketentuan Visitor Visa Australia

Ada beberapa ketentuan yang dapat memengaruhi dikabulkan atau tidaknya permohonan visa backpacker ke Australia, yaitu:

  1. Memenuhi standar kesehatan yang akan ditanyakan dalam formulir permohonan.
  2. Memiliki karakter yang baik sehingga bisa dikatakan penampilan turut menentukan keberhasilan memperoleh visa. Karena itu, setidaknya pemohon berpenampilan bersih dan rapi selayaknya masuk ke kantor resmi saat mengajukan visa.
  3. Tidak terlibat tindakan kriminal atau tergabung dengan organisasi terlarang.
  4. Jika ada keraguan, bisa saja calon wisatawan akan dimintai catatan kriminal dari kepolisian atau SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian).
  5. Tidak memiliki utang dengan pemerintah Australia.
  6. Memiliki uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan selama backpacker ke Australia.
  7. Permohonan visa untuk anak-anak di bawah 18 tahun dapat saja ditolak demi kebaikan anak-anak tersebut.

Langkah-langkah Pengajuan Visitor Visa Australia

Berikut adalah langkah-langkah pengajuan visitor visa bagi yang ingin liburan ala backpacker ke Australia:

  1. Sebelum mengajukan visa, periksa tanggal kedaluarsa paspor minimal masih berlaku selama 6 bulan dan perlu tidaknya pemeriksaan kesehatan.
  2. Pengajuan visa boleh dibantu pihak lain, yaitu agen terdaftar, praktisi hukum, dan pihak-pihak tertentu. Jangan lupa melampirkan surat yang menyatakan bahwa pengurusan visa dibantu salah satu pihak tersebut.
  3. Kumpulkan dokumen pribadi, yaitu KTP, Kartu Keluarga, dan paspor baik asli maupun fotokopi. Untuk anak di bawah 18 tahun diperlukan akta kelahiran. Untuk pendaftaran online, wajib memberikan scan yang jelas dan berwarna.
  4. Kumpulkan dokumen keuangan, yaitu rekening tabungan, slip gaji, pajak, dan kartu kredit selama 3 bulan terakhir. Ini untuk membuktikan bahwa wisatawan memiliki dana yang cukup selama tinggal di Australia.
  5. Kumpulkan dokumen pendukung perjalanan, yaitu rencana perjalanan (itinerary), surat kesediaan untuk pulang kembali ke Indonesia, bukti transaksi pemesanan hotel, surat rekomendasi dari keluarga atau rekan kerja sebagai bukti bahwa ada alasan untuk kembali ke Indonesia.
  6. Datang ke Australia Visa Aplication Centre (AVAC) di Jakarta dan Bali atau mendaftar secara online di https://online.immi.gov.au/ola/app.
  7. Jika sudah ada perintah bayar, lakukan pembayaran pengurusan visa.
  8. Tunggu instruksi selanjutkan dari petugas AVAC.
  9. Jika visa disetujui, akan tertera masa berlaku yang harus ditaati backpacker ke Australia. Jika visa ditolak, pemohon akan diberitahu penyebabnya.
  10. Pemegang visa Australia dapat melewati SmartGate jika memegang ePassport.

Visa Bekerja dan Berlibur

Bagi yang ingin backpacker ke Australia sambil mendapatkan penghasilan, masih ada pilihan visa bekerja dan berlibur dengan ketentuan tambahan antara lain sebagai berikut:

  1. Berusia antara 18 – 30 tahun.
  2. Setidaknya sudah kuliah selama 2 tahun.
  3. Mahir berbahasa Inggris.
  4. Belum pernah mengikuti program bekerja dan berlibur sebelumnya.
  5. Memiliki dana kurang lebih AUD 5,000 sebagai jaminan biaya hidup selama tiga bulan pertama dan tiket kembali ke Indonesia.
  6. Tidak boleh bekerja pada satu majikan lebih dari 6 bulan.
  7. Tidak boleh mengikuti pelatihan lebih dari 4 bulan.
  8. Menyertakan surat yang menyatakan memenuhi syarat di atas dari Dirjen Imigrasi Indonesia.

Baca juga: Cara Membuat Visa Agar Tidak Ditolak

Penerbitan visa merupakan hak sepenuhnya negara tujuan. Kadang negara tujuan melakukan perubahan kebijakan untuk disesuaikan dengan situasi terkini, misalnya ketika terjadi pandemi COVID-19 dahulu atau hubungan diplomatik sedang tidak harmonis.

Australia dan Indonesia sudah menjalin hubungan baik sejak lama. Pengajuan visa backpacker ke Australia tidak akan dipersulit asal syarat-syaratnya dilengkapi dan kuota masih tersedia.

Exit mobile version