Berawal Tak Kenal, Kini 3 Dekade Bahagia Bersama JNE

Dimulai dari 17 tahun lalu, Edvina Yustia atau akrab disapa Vina yang setiap pagi melintasi Jalan Tomang Raya bersama ayahnya dengan sepeda motor, selalu bertanya apa itu JNE ketika melintasi bangunan gedung nya.

“Perusahaan apakah itu ?”, “Bergerak di bidang apa ?”, “Apa yang dilakukan karyawan-karyawannya di perusahaan itu ?”, “Bagaimana rasanya bekerja di sana ?”, “Apa yang akan aku lakukan jika aku bekerja di sana ?”. Dari alam bawah sadarku mungkin telah mengajak hatiku untuk mengikat nama JNE di dalam jiwaku,” katanya.

Ketika itu, Vina masih menjadi pegawai di Jalan Gajah Mada bekerja dari Senin tanpa Sabtu tanpa henti, bahkan dia rela mengambil jatah liburnya di hari Minggu untuk freelance di hotel bintang 5 yang ada di Gunung Sahari.

Hal tersebut dilakukan bukan tanpa sebab, menurutnya, kondisi saat itu dia hanya ingin bila masa mudanya diisi dengan kegiatan positif dan menghasilkan yang untuk kebutuhan hidup sehari-hari tanpa melepas latar belakang pendidikannya.

BACA JUGA : 15 Tahun Jadi Agen JNE, Een dari Tak Punya Kini Jaya dengan 17 Armada

Singkat cerita, pada 2005 di pindah kerja ke Bekasi dan mulai melupkaan Jalan Tomang, tapi pada Agustus 2006, dia mendapat informasi adanya lowongan di JNE dan tanpa menunggu lama langsung melamarnya. Vina mendapat panggilan psikotes dan wawancara, kedua tes tersebut berhasil dilalui dengan lancar
hingga datanglah panggilan tahap ketiga untuk tanda tangan kontrak kerja.

gerai jne dumai

“Prosesnya sangat cepat,Tuhan berpihak kepadaku dan semesta mendengarkan alam bawah sadarku ketika 2 tahun lamanya dahulu menjadi saksi nyata bahwasanya aku telah jatuh cinta dengan JNE,” ucapnya.

Tepat di September tahun 2006, Vina mulai bergabung di perusahaan JNE, banyak ilmu, wawasan dan teman-teman baru yang didapatkan. Pesan orangtua selalu terniang terus agar banyak bersyukur dengan apa yang dijalani, dan selalu melakukan pekerjaan sepenuh hati layaknya bekerja dengan Tuhan.

“Ingatlah perjuangan panjang masa kecilmu agar tidak menjadi lupa dan terlena dengan apa yang dijalani saat ini, kembangkanlah dirimu sebaik-baiknya agar kelak kamu tidak merugi, seberapapun penghasilan yang kamu miliki orangtua selalu bahagia karena mereka bangga anak mereka dapat berdiri sendiri, mereka tidak meminta pamrih, mereka tidak mengharapkan anak mereka memberikan gajinya, yang mereka harapkan adalah anaknya berbahagia, bekerja dengan baik dan dapat bermanfaat,” katanya.

Menurut Vina, tanpa disadari amanat yang orang tuanya petuahkan menjadi beban bagi dirinya dalam hal positif. Dia menggaku takut bila bekerja tidak baik meskipun hal tersebut hanya sebuah ketakutannya sendiri lantaran terletak banyak harapan dari seluruh orang yang mencintaiku, terutama keluarga.

Namun perasaan tersebut berhasil dilawan sehingga tak menjadikan sebuah beban berat dalam menjalan rutinitasnya setelah bergabung di JNE ketika usianya menginjak 23 tahun. Walau masih muda dan berbeda dengan latar belakangnya, tapi Vina berfikir apa yang dikerjakan tidak perlu berporos pada satu titik, tapi harus bisa membentuk titik lain.

Menjadi bagian dari JNE telah menjadi takdirnya, kata “nyaman” menjadi alasan sampai dengan saat ini yang telah 14 tahun Via mendedikasikan dirinya menjadi salah satu bagian dari Ksatria & Srikandi JNE. Rasa kekeluargaan yang terbangun dan terbentuk di JNE dianggap berbeda dengan perusahaan lainnya yang dijumpai. Para pemanggku jabatan tertinggi, dianggap sangat ramah dan mengayomi kepada para karyawannya.

BACA JUGA : Awalnya Customer Service, Kini Herry Herbowo Pimpin JNE Cilegon

“Mereka meruntuhkan pagar besi antara karyawan dengannya, tak sungkan mereka yang lebih dahulu mengulurkan tangan mereka ataupun sekedar menyapa para karyawannya. Mereka selalu mengingatkan para karyawannya agar selalu menyantuni anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa, mengingatkan kita bahwasanya rejeki yang kita miliki tersebut bukan sepenuhnya milik kita namun ada hak-hak orang lain, yakni merekalah anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa. Apakah hal tersebut dapat kita temui di perusahaan lainnya ? belum tentu menurutku. Hal-hal tersebutlah yang membuatku makin jatuh hati dengan JNE,” katanya.

Vina mengatakan suka duka yang dilalui bekerja di JNE telah mendewasakannya. Walau dunia kerja tak semulus yang diinginkan dan diharapkan, tapi keyakinan diri dan motivasi yang tinggi dapat terlewati. Kerja sama, rasa semangat, dan kejujuran serta disiplin menjadi kunci dalam bekerja.

Berganti-ganti atasan, rekan kerja, menjumpai orang baru, intrik dan konflik, merupakan dinamika dalam dunia kerja. Etos kerja yang baik kan tetap menuntun serta menjadikan pekerja dan orang yang baik, tidak perlu merugikan orang lain, tidak perlu menjatuhkan orang lain, bekerjalah sebaik mungkin sesuai dengan yang menjadi tugas dan tanggung jawab.

“Perusahaan inilah yang membantu mendewasakan hidupku, membantu fase perjalanan ke tahap selanjutnya. JNE semakin berkembang, semakin terdepan, semakin memperhatikan kebutuhan pelanggan dan karyawannya. JNE memberikan kesempatan bagi mereka yang telah bekerja minimal 10 tahun lamanya untuk melakukan ibadah umroh bagi yang beragama Islam dan ke Holyland bagi karyawan yang beragama Kristen/Katolik serta kesempatan bagi mereka yang beragama Hindu dan Budha,” katanya.

Dari sisi CSR JNE, Vina menganggap tidak perlu diragukan lagi. JNE sangat murah hati tak hanya kepada pihak internal namun juga kepada eksternal. Setiap merayakan ulang tahun, pasti selalu membahagiakan seluruh kalangan, baik kepada para pelanggan setia, karyawan, dan masyarakat luas. Rasa dag-dig-dug selalu muncul setiap tahunnya saat perayaan HUT JNE, menunggu apakah namanya akan disebut ketika pembagian doorprize dan grandprize diumumkan.

Selama 14 tahun bekerja di JNE, sudah 2 kali namanya disebut, tapi bukan karena dapat doorprize atau grandprize namun sebagai runner up Best Employee di tahun 2007 dan 2009. Keduanya merupakan pengalaman terbaiknya dapat naik ke atas panggung megah, berdiri di antara ribuan karyawan JNE di masanya. Tentunya, rasa bahagia dari orangtua dan sanak saudara yang ikut merasakan luapan kegembiraan saat itu.

“Rasa itu seperti terbayar lunas atas amanat orangtua saat baru mulai bekerja di JNE, Ayah Ibu aku selalu mengingat ajaranmu agar menjalani yang terbaik yang dapat aku lakukan,” ungkapnya.

BACA JUGA : Kisah Bersama Kurir JNE, Berbagi Kebahagiaan hingga Lereng Gunung Bromo

Tahun ini, perayaan HUT JNE dilakukan secara online mengingat masa pandemi yang belum usai, tapi baginya tidak menyurutkan rasa suka cita yang ada karena seluruh keluarga dapat turut serta menyaksikan bersama. Sambil tersenyum, dua lihat raut wajah dari seluruh kerluaganya yang selama bertahun-tahun ini mereka ternyata sangat ingin tahu bagaimana HUT JNE dirayakan.

Tanpa terasa air matanya jatuh ke pipi, Vina menyadari selama ini dia tidak sendiri, ada keluarga yang sangat mencintai perusahaan dimana dia bekerja dan mengabdikan diriku selama ini, mereka ikut berbahagia dan membawa serta ke dalam doa-doa agar perusahaan tempatnya bekerja selalu lancar dan baik.

“Aku bangga telah menjadi bagian dari 3 dekade bahagia bersama JNE”. Jayalah selalu JNE, doa-doa kami selalu menyertai setiap langkahmu. Terima kasih telah menjadi bagian hidupku.

#jne#jne30tahun#connectinghappiness# 30tahunbahagiabersama

Penulis Vina (Edvina Yustia A.)/CGK06I01E068

Exit mobile version