Baju Imlek Tradisional: Gaya, Sejarah, dan Inspirasi Fashion

JNEWS – Baju Imlek menjadi salah satu perlengkapan wajib untuk memperingati Tahun Baru Cina dengan meriah. Baju untuk Imlek yang banyak dikenal masyarakat adalah baju warna merah dengan motif warna emas dan kerah tegak. Baju ini membuat pemakaianya tampak menawan, rapi, dan mewah.

Baju khas Imlek dikenakan oleh semua usia dengan berbagai model. Namun secara tradisional, baju khas Imlek dikenal dengan nama cheongsam untuk wanita dan changsan untuk pria.

Tradisi Imlek

Baju Imlek Tradisional

Imlek adalah peringatan Tahun Baru Cina yang dirayakan di seluruh dunia. Dalam hal ini Cina atau Tiongkok tidak mengacu pada sebuah negara, melainkan terkait dengan etnis. Karena itu, masyarakat Tionghoa di Indonesia juga merayakannya.

Imlek juga dikenal dengan Xin Jia atau Sincia, yang artinya Festival Musim Semi. Selain itu, Imlek juga dihubungkan dengan mitos monster nian yang mengganggu warga. Warga menyalakan mercon dan lampu-lampu untuk mengusir nian. Agar aktivitas tidak terganggu, warga mengenakan baju berwarna merah.

Perayaan Imlek dilakukan pada hari pertama bulan pertama pada penanggalan Tionghoa. Sehari sebelum Imlek. warga Tionghoa melakukan sembahyang Sam Sip Am Pu. Pada malam pergantian tahun pada penanggalan tersebut dikenal dengan Chuxi. Pada saat Imlek, mereka berkumpul bersama keluarga besar. Rangkaian perayaan tahun baru ini diakhiri dengan Cap Go Meh pada hari ke-15.

Perayaan Imlek juga dirasakan oleh masyarakat umum. Mal-mal menyiapkan angpao untuk pengunjung yang beruntung. Masyarakat juga berkumpul di pecinan-pecinan untuk menyaksikan parade barongsai. Hiasan warna merah dan lampu-lampu mendominasi kota.

Baca juga: Unik, Ini 5 Tradisi Tahun Baru Imlek yang Mulai Ditinggalkan

Sejarah Baju Imlek

Salah satu nuansa yang selalu terlihat adalah penggunaan baju Imlek yang bernama cheongsam. Cheongsam mulai terlihat pada penggulingan Dinasti Qing. Dinasti Qing memerintah Tiongkok pada tahun1636-1912 dengan nama Negara Qing Raya.

Setelah Dinasti Qing sepenuhnya runtuh, Republik Tiongkok resmi berdiri (1912-1949). Pada saat ini muncul semangat pembaharuan dari kaum wanita, termasuk dalam berbusana. Para wanita mengenakan baju cheongsam longgar berwarna merah. Merah menjadi favorit karena berhubungan dengan Imlek dan monster nian di atas. Cheongsam juga dikenal dengan nama qipao di Beijing dan daerah lain di utara.

Cheongsam sempat dianggap sebagai lambang borjouis ketika Partai Komunis Cina berkuasa pada tahun 1949. Namun tak lama kemudian cheongsam kembali populer, terutama di Hongkong yang menjadi koloni Inggris. Desain cheongsam terus berubah hingga seperti sekarang, tetapi tetap berwarna merah.

Jika para wanita mengenakan cheongsam maka para pria mengenakan changsan. Awalnya changsan juga longgar dan panjang. Dahulu changsan merupakan baju resmi kalangan atas. Namun pada abad ke-17 dan 20, changsan justru diwajibkan. Laki-laki yang tidak mengenakan changsan akan dihukum. Aturan tersebut dihilangkan pada masa Dinasti Qing.

Baju changsan berkembang menjadi baju khas Imlek hingga sekarang dengan warna yang menyesuaikan cheongsam agar serasi. Desain changsan juga telah berubah dengan potongan seperti atasan pria pada umumnya tetapi tetap mengadopsi desain tradisional pada detail bagian depan.

Rekomendasi Baju Imlek Modern

Tahun baru berarti ada harapan baru. Mengenakan baju imlek yang istimewa akan menyalakan semangat menyongsong keberuntungan-keberuntungan baru. Umumnya perkembangan baju Imlek berkisar pada desain potongan baju yang tak hanya berupa baju panjang dengan belahan tinggi. Sedangkan motif tradisional berusaha dipertahankan karena dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran.

Berikut adalah beberapa cara padu padan baju Imlek wanita dan pria agar tampil ceria dan menawan.

1. Baju Cheongsam

Dikutip dari Fitinline, baju cheongsam dibuat dengan siluet yang pas dengan tubuh dan mengenakan kerah tegak sehingga menonjolkan kesan feminim. Cheongsam diberi aksen kancing pada bagian depan atau kanan.

Kain yang cocok untuk cheongsam antara lain sutra, satin, satin velvet, dan katun. Sutra selalu menjadi pilihan utama untuk dibuat cheongsam karena memberi kesan mewah, elegan, dan feminin. Sutra juga nyaman dikenakan di segala cuaca. Namun untuk baju couple, satin velvet lebih sesuai. Untuk baju anak-anak, lebih disarankan menggunakan bahan katun yang nyaman.

Motif tradisional yang lekang oleh waktu tetap menjadi pilihan, yaitu:

  1. Bunga peoni: simbol kekayaan dan kesejahteraan dan sudah ribuan tahun menjadi bunga nasional Tiongkok.
  2. Bunga teratai: lambang pengorbanan.
  3. Bunga krisan: lambang panjang umur.
  4. Motif naga: lambang khas Tionghoa yang bermakna kekuatan dan keberuntungan.
  5. Ikan: lambang kemakmuran.

Cheongsam zaman sekarang sudah mengakomodasi berbagai bentuk tubuh sehingga semua orang bisa tampil memukau. Berikut adalah beberapa ide busana cheongsam:

  1. Mini dress: Desain yang simpel tetapi akan memancarkan rasa percaya diri tinggi dan keanggunan.
  2. Maxi dress: Cerminan desain tradisional tetapi dengan panjang yang tidak penuh untuk menyesuaikan dengan gerak wanita zaman sekarang.
  3. A-line dress: Cocok untuk berbagai bentuk tubuh.
  4. Blus: Baju Imlek tidak harus berbentuk dress, tapi juga bisa blus dipadukan celana panjang, bahkan jeans. Blus dengan siluet tubuh dan kerah shanghai akan tampak memikat.
  5. Two pieces: Setelan dengan rok tulle tak kalah menarik. Bagian atas bisa dibuat pas dengan tubuh.

2. Baju Changsan

Motif baju changsan banyak yang polos tetapi akan lebih menarik jika motif dan bahan kain sarimbit atau couple dangan pasangan. Untuk pria lajang, bebas menentukan motif.

Salah satu desain favorit sepanjang masa adalah ala film IP Man, yaitu dengan kancing depan dan lengan panjang. Desain ini lebih sesuai menggunakan kain katun. Untuk acara resmi, kain yang mengkilat akan menjadi pilihan tepat, seperti sutra dan dobby.

Para pria juga bisa mengenakan changsan dengan lengan pendek. Jika tidak ingin terlalu polos, bisa ditambahkan saku dan aksen kancing shanghai dengan warna yang berbeda dari warna dasar baju.

Baca juga: Isi Libur Tahun Baru Imlek dengan Kegiatan Seru Bareng Keluarga

Demikianlah sejarah baju Imlek dan rekomendasi untuk tampil modern tetapi tetap kental dengan nuansa Imlek. Jika sudah mengenakan cheongsam dan changsan, jangan lupa untuk berfoto.

Exit mobile version