JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Traveling

Batik Surabaya: Sejarah, Motif Khas dan Maknanya dalam Budaya Lokal

by Penulis JNEWS
14 March 2025
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Sejarah batik Surabaya agak sulit ditelusuri karena sejak dulu Surabaya merupakan salah satu kota transit, perdagangan, dan perlabuhan utama di Pulau Jawa. Sekarang, Surabaya merupakan kota kedua terbesar di Indonesia. Orang-orang datang dan pergi terutama untuk transaksi perdagangan. Tidak banyak yang mendokumentasikan perkembangan batik di Surabaya atau mengoleksinya seperti batik Madura.

Sejarah Batik Surabaya

Meski perkembangan batik di Surabaya zaman dulu tidak diketahui dengan persis, namun diyakini bahwa batik di Surabaya sudah ada sejak zaman Mataram. Batik Surabaya memiliki ciri khusus karena pada dasarnya ciri khas batik di suatu daerah dipengaruhi oleh kearifan lokalnya. Salah satu ciri tersebut adalah motif-motif yang berhubungan dengan kelautan, seperti ikan, ombak, dan jangkar.

Motif batik Surabaya juga memperlihatkan corak-corak yang tegas dengan warna-warna yang kontras. Ini sesuai dengan karakter Kota Surabaya sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia sejak dahulu kala. Motif-motif batiknya menggambarkan semangat, perjuangan serta geliat kehidupan masyarakat Surabaya yang dinamis dan multietnis. Pedagang-pedagang dari Tiongkok, Arab, India, dan Eropa ikut memengaruhi perkembangan motif-motif tersebut.

Belakangan, pemerintah Kota Surabaya berusaha membangkitkan pesona batik Surabaya dengan merilis motif-motif baru. Selain itu, diresmikan pula kampung-kampung batik seperti Kampung Batik Okra (Orang Kranggan), Kampung Batik Tin Gundih, dan Kampung Putat Jaya di bekas lokasi Gang Dolly.

Motif Khas Batik Surabaya dan Maknanya

Dikutip dari laman Kominfo Provinsi Jawa Timur, baru-baru ini Pemerintah Kota Surabaya merilis banyak motif baru, yaitu motif Sparkling, Abhi Boyo, Gembili Wonokromo, Kembang Bungur, Kintir-kintiran, Remo Suroboyo,  Skena Surabaya, Pesona Mangrove Wonorejo, Banyu Semarak, Tjap Toendjoengan, Gereget Rel Pasar Turi, dan Suroboyoan. Motif-motif baru ini menambah khazanah batik Surabaya. Sementara motif-motif batik Surabaya klasik masih berusaha dipertahankan.

Berikut ini adalah beberapa motif batik Surabaya, baik klasik maupun modern.

1. Motif Semanggi

Motif semanggi merupakan karya para pengrajin di Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo. Semanggi adalah sejenis tanaman yang banyak terdapat di daerah Sememi. Semanggi merupakan bahan kuliner khas Surabaya, yaitu pecel semanggi. Semanggi juga dihubungkan dengan filosofi semangat tinggi. Motif ini memiliki berbagai varian bentuk dan warna.

Batik Surabaya: Sejarah, Motif Khas dan Maknanya
Motif Sawunggaling. Sumber: ResearchGate

2. Motif Sawunggaling

Ada jargon yang berbunyi, “Ojo ngaku arek Suroboyo nek gak ngerti Sawunggaling”. Artinya, jangan mengaku orang Surabaya kalau tidak tahu Sawunggaling.

Motif ini memang merupakan penghargaan terhadap perjuangan dan jasa Joko Berek dalam mengusir penjajah Belanda. Joko Berek adalah nama asli Raden Sawunggaling sebelum menjadi adipati.

Motif yang batik ini adalah ayam jago yang merupakan representasi dari Bagong, ayam milik Joko Berek. Joko Berek  membawanya ke mana-mana ketika memenuhi ujian dari Jayengrono III, ayah kandungnya, untuk menjadi adipati.

Baca juga: Batik Solo: Sejarah dan Tempat Terbaik untuk Membelinya

3. Motif Remo Surobayan

Motif ini merupakan ciptaan Umi Badriyah. Remo adalah nama sebuah tarian dengan ciri khas bunyi kerincing yang menyertai gerakan kaki. Gamelan yang mengiringi tarian ini menggunakan tempo yang cepat sehingga gerakan tangan dan kaki ikut cepat dan tegas. Motif ini menggambarkan seorang pejuang yang gagah berani.

4. Motif Tjap Toendjoengan

Motif ini terinspirasi dari Pasar Malam Toendjoengan yang sudah ada sejak dulu kala. Pasar ini merupakan pusat kuliner, tempat bertemunya masyarakat dari berbagai kelompok etnis untuk membeli dan menikmati berbagai sajian khas Surabaya. Karena itu, motif Tjap Toendjoengan merupakan representasi makanan yang dihindangkan di pasar tersebut.

5. Motif Abhi Boyo

Pada motif ini terdapat unsur-unsur parang, daun, dan bunga. Parang melambangkan semangat tak pernah menyerah karena ombak terus datang meski berkali-kali surut. Abhi sendiri artinya pemberani, sedangkan boyo artinya buaya. Batik karya Heri Supriyanto ini terinspirasi dari Raden Wijaya yang memiliki karakter halus tapi dengan visi yang jelas. Dengan tekad yang kuat menghadapi musuh, akhirnya berdirilah Kota Surabaya pada tanggal 31 Mei 1293.

6. Motif Kintir-kintiran

Motif ini merupakan karya Nuraini Farida. Pada motif ini terdapat unsur mangrove yang melambangkan kekuatan, suro dan boyo yang melambangkan harmoni serta garis-garis bambu yang melambangkan loyalitas.

Kintir artinya terbawa arus. Motif ini menggambarkan Surabaya yang dikeliling sungai-sungai yang bersih. Secara filosofis, motif ini merujuk ke semangat pemuda Surabaya yang mengalir mengikuti perkembangan zaman.

Batik Surabaya: Sejarah, Motif Khas dan Maknanya
Motif Kembang Bungur. Sumber: Direktori Online Vokasi Unair

7. Motif Kembang Bungur

Motif ini merupakan karya Risha Iffatur Rahmah. Kembang bungur banyak ditemui di Surabaya. Bunga ini memiliki pohon penyokong yang kuat dan bunga yang indah. Kembang bungur disebut juga bunga ketangi, laban atau wungu. Secara visual, bunga berwarna pink dengan kelopak yang bergelombang ini seperti keluar dari bintang yang berupa dedaunan hijau. Motif ini menggambarkan indahnya kebersamaan, saling mendukung dan toleransi.

8. Motif Gembili Wonokromo

Motif ini merupakan karya Wahyu Subiyantoro yang terinspirasi oleh suasana Jalan Gembili III di Kecamatan Wonokromo. Pada tahun 1970-an, kampung ini seperti representasi dari “Little Surabaya” yang tak pernah tidur. Di siang hari, kampung ini ramai dengan orang jualan, anak sekolah, ibu-ibu belanja, orang kerja dan sebagainya. Di malam hari, para orang tua dan pensiunan bersosialisasi sambil mendengarkan ludruk atau klenengan.

9. Motif Sparkling Taste of Surabaya

Motif ini merupakan karya Arina Halimatul Anjani. Nama dengan bahasa Inggris tersebut merupakan pendekatan yang modern. Namun sebenarnya inspirasi motif tersebut berasal dari tari sparkling khas Surabaya, yang merupakan perpaduan antara kesenian modern dan tradisional. Sedangkan kata taste terinspirasi dari kelezatan rasa kuliner khas Surabaya, yaitu rujak cingur.

10. Motif Cap Tugu Pahlawan

Motif ini jelas terinspirasi oleh Tugu Pahlawan, monumen untuk memperingati pertempuran Surabaya dan para pahlawan yang ikut berjuang kala itu. Motif ini menampilkan gambar Tugu Pahlawan dengan ornamen daun dan bunga yang melingkar sepanjang tugu tersebut.

Baca juga: Kuliner Legendaris di Pasar Atom Surabaya dengan Cita Rasa Autentik

Batik Surabaya menunjukkan keterkaitannya yang erat dengan kehidupan masyarakat Surabaya dari waktu ke waktu. Batik Surabaya sudah bangkit dan menunjukkan ekspresi yang penuh dengan filosofi. Sekarang koleksi motif-motif tersebut dapat diarsipkan dengan rapi berkat kemajuan teknologi.

Tags: batik khas surabayamakna motif batikmotif batikmotif batik surabaya
Share208Tweet130
Next Post
Lapis Legit: Sejarah, Makna, dan Resep

Lapis Legit: Sejarah, Makna, dan Resep Antigagal

TERKINI

Makanan Khas Kalimantan Autentik dan Lezat

25 Rekomendasi Makanan Khas Kalimantan untuk Pencinta Kuliner Nusantara

16 September 2025
Fakta Lapisan Ozon yang Wajib Diketahui

Fakta Penting tentang Ozon yang Wajib Diketahui di Hari Ozon Sedunia

16 September 2025
umrah jne 2025/2026

Mencari Umrah Mabrur, Puluhan Karyawan JNE Khusyuk Ikuti Manasik

16 September 2025
Candi Ratu Boko di Jogja, Spot Sunset Terbaik

Candi Ratu Boko di Yogyakarta: Destinasi Wisata Sejarah dengan Sunset Terbaik

15 September 2025
Karyawan JNE Jayapura, Pollinus Hans Youwe

Putra Asli Papua Ini Karyawan Generasi Pertama JNE di Jayapura

15 September 2025
tiket whoosh

Reschedule Tiket Whoosh Bisa Gratis Tanpa Potongan

15 September 2025

POPULER

Pura Ulun Danu Beratan: Sejarah dan Faktanya

Sejarah dan Fakta Menarik Pura Ulun Danu Beratan di Bedugul

by Penulis JNEWS
4 September 2025

Makanan Khas Gorontalo Wajib Dicicipi

Daftar Makanan Khas Gorontalo dengan Cita Rasa Autentik

by Penulis JNEWS
8 September 2025

Desa Arborek di Raja Ampat yang Bak Surga

Pesona Desa Arborek: Surga Kecil di Raja Ampat yang Mendunia

by Penulis JNEWS
2 September 2025

Istana Kesultanan Serdang di Sumatra Utara

Mengenal Istana Kesultanan Serdang, Pusaka Budaya Sumatra Utara

by Penulis JNEWS
1 September 2025

Tristan da Cunha: Pulau Terpencil yang Dihuni

Tristan da Cunha: Pulau Terpencil di Dunia yang Masih Dihuni Manusia

by Penulis JNEWS
20 August 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal