Trekking ke Puncak Gunung Slamet melalui Baturaden

JNEWS – Masa liburan menjadi momentum yang tepat untuk menjelajahi pesona alam, salah satu yang tak boleh dilewatkan yakni mendaki gunung. Bagi pemula, destinasi wisata gunung yang terkenal adalah Gunung Slamet, yang bisa diakses via Baturaden di Jawa Tengah.

Dikutip dari Ensiklopedia Stekom, Gunung Slamet terletak di antara 5 kabupaten yaitu Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal, dan Pemalang. Gunung berapi yang cukup aktif ini tidak pernah sepi kunjungan para pendaki. Jalur pendakian menuju Gunung Slamet terdiri dari Baturaden, Bambangan, Gunung malang, Guci Permadi & Kompak, Jurangmangu, Penakir, Cemara Sakti, Dipajaya, Sawangan, dan Kaliwadas.

Jalur populer di kalangan para pendaki adalah jalur Baturaden karena treknya terbilang sepi dan menantang tetapi pemandangan yang dilalui sangat indah.

Baturaden merupakan wisata di kaki Gunung Slamet dengan jalur yang tidak ekstrem meskipun vegetasi di sepanjang perjalanan cukup rapat. Trekking di lokasi ini dapat dinikmati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara melalui gerbang wisata Palawi Baturaden.

Berikut ini panduan untuk trekking di Baturaden yang mudah untuk pemula, termasuk informasi tentang jalur populer, tip keselamatan, dan cara mempersiapkan diri untuk petualangan di alam.

Jalur Pendakian Baturaden

Trekking ke Puncak Gunung Slamet melalui Baturaden

Pendakian via Baturaden cukup sepi meskipun kawasan wisatanya memang cukup ramai. Baturaden sendiri merupakan wanawisata di kaki Gunung Slamet yang memiliki keindahan alam khas pegunungan. Basecamp Baturaden terletak di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yaitu sekitar 1 jam perjalanan atau sekitar 30 km dari Banyumas.

Sampai di gerbang Wisata Palawi Baturaden, kita perlu mendaftarkan diri dan menyerahkan satu KTP dari perwakilan rombongan. Di sini pula terdapat beberapa warung yang menjual makanan hingga peralatan mendaki.

Rombongan pendaki dapat mempersiapkan diri di basecamp ini. Untuk mencapai basecamp ini bisa menggunakan kendaraan pribadi atau mobil.

Jalur pendakian Baturaden sebenarnya memiliki dua jalur pendakian, yaitu jalur lama dan jalur baru. Jalur lama telah ditutup karena memiliki risiko tinggi. Cukup banyak pendaki yang tersesat saat melaluinya, sehingga jalur ini tidak lagi dikelola oleh RADENPALA. Jalur baru yang resmi dibuka sejak tahun 2019 memiliki track yang lebih landai. Dimulai dari basecamp hingga puncak Plawangan, pendaki akan melewati beberapa pos yaitu sebagai berikut.

Basecamp – Pos 1

Estimasi perjalanan ini sekitar 1 jam dengan jalan yang masih beraspal. Perjalanan pertama ini akan harus melalui trek yang lebat dengan vegetasi, sehingga bisa saja agak menyulitkan bagi pemula. Apalagi ditambah dengan masih banyaknya percabangan. Jadi, bagi yang masih pemula, selalu perhatikan penanda yang ada.

Baca juga: Gunung Tertinggi di Setiap Pulau Indonesia: Merentasi Nusantara dalam Pendakian Tertinggi

Pos 1 – Pos 2

Trek ini diperkirakan akan memakan waktu 2 jam dengan jalur yang lebih masuk ke dalam hutan. Aksesnya masih landai dan terdapat penanda jalan yang jelas.

Pos 2 – Pos 3

Jalur menuju pos 3 cukup berat dengan perkiraan waktu 2-3 jam. Pos 3 umumnya menjadi tempat yang dipilih banyak pendaki untuk bermalam, sebelum melanjutkan jalan menuju puncak keesokan paginya.

Pos 3 – Pos 4

Perjalanan selanjutnya selama kurang lebih 1,5 jam dengan jalur yang mirip dengan sebelumnya tetapi dengan lebih banyak pohon dan semak-semak yang tinggi.

Pos 4 – Pos 5

Di sini vegetasi akan berkurang karena hampir mencapai batas antara hutan dan puncak. Trek akan lebih menanjak dan akan keluar dari hutan. Pos ini cukup luas untuk menampung beberapa tenda untuk kembali menginap.

Total keseluruhan waktu perjalanan menuju pos terakhir yaitu sekitar 10 jam dengan 1 kali bermalam. Waktu perjalanan turun bisa lebih cepat yaitu sekitar 7-8 jam.

Sampai di puncak Gunung Slamet, pemandangan kawah dengan asap putih terlihat dan panorama gunung lainnya mulai dari Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merbabu, dan Gunung Merapi. Jika waktunya tepat, kita dapat menikmati sunrise atau sunset di atas awan.

Tip Keselamatan dan Cara Persiapan Diri

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan sebelum melakukan pendakian terutama bagi pemula adalah sebagai berikut.

  1. Memastikan kondisi kesehatan fisik dan mental. Kondisi tubuh dan pikiran harus optimal ketika akan berencana untuk mendaki. Persiapan fisik seperti berolahraga ringan wajib dilakukan beberapa waktu sebelum mendaki. Mental juga perlu diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap perjalanan selama mendaki nanti.
  2. Melakukan registrasi dan surat izin mendaki (SIMAKSI) yang dilakukan saat sampai di basecamp pendakian. Hal ini diperlukan untuk memastikan petualanganmu di jalur pendakian tetap dapat dipantau.
  3. Mencari tahu informasi tempat pendakian. Selengkap mungkin informasi terkait lokasi pendakian perlu kita cari tahu. Mulai dari, ketinggian puncak, suhu, letak mata air, trek, dan estimasi waktu perjalanan. Pilih juga waktu yang tepat untuk mendaki, hindari pada musim hujan dan saat gunung berstatus waspada atau siaga.
  4. Mempersiapkan perlengkapan. Untuk memudahkan persiapan buatlah daftar barang yang akan dibawa. Barang wajib bagi kita yang akan mendaki seperti jaket, tenda, tumblr, alat penerangan, sleeping bag jangan sampai terlupa.
  5. Menjaga etika dan mengikuti aturan mendaki. Selama melakukan perjalanan di suatu gunung, perhatikan etika yang dilakukan dan harus menghormati alam dan sesama pendaki lainnya. Menghormati alam dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di sana.
  6. Mendahulukan keselamatan dan keamanan saat mendaki. Pastikan kondisi tubuh optimal saat mendaki, dan cuaca serta kondisi sekitar aman untuk dilewati. Selain itu, tetap jaga komunikasi dengan rombongan lainnya, Segera beristirahat atau kembali ke pos jika tidak mampu lanjut. Minta bantuan petugas atau pendaki lain jika mengalami kecelakaan.

Baca juga: Tips dan Jalur Pendakian Gunung Bromo yang Perlu Diketahui

Jalur pendakian Gunung Slamet via Baturaden cukup populer di kalangan pendaki pemula. Meski begitu, jalur ini tidak begitu ramai dan cocok untuk dilalui sambil menikmati pemandangan selama mendaki. Persiapkan diri sebaik mungkin sebelum melakukan pendakian. Selamat mencoba!

Exit mobile version