Belajar dari Mixue yang Sukses Manfaatkan Viral Marketing

ilustrasi gambar mixue

Mixue menjadi salah satu brand yang sukses memanfaatkan strategi viral marketing dalam mengenalkan brandnya. Foto: Istimewa.

Kesuksesan Mixue dalam membuka banyak cabang di Indonesia, menghasilkan berbagai meme yang tersebar di media sosial sebagai viral marketing.

Mixue adalah perusahaan berasal dari Zhengzhou, China, yang menjual berbagai produk es krim hingga bubble tea. Mixue telah memukau dunia dengan ekspansinya yang cepat ke seluruh Indonesia.

Kehadiran Mixue di Indonesia memunculkan kehebohan di media sosial. Mixue menawarkan es krim dengan kualitas bagus namun dijual dengan harga relatif murah.

Baca juga: Berkenalan dengan Frugal Living: Gaya Hidup Hemat dan Tetap Bahagia

Produk Mixue dijual dengan harga berkisar dari Rp8.000 hingga Rp22.000. Inilah alasan utama mengapa Mixue sangat berkembang karena produknya yang terjangkau oleh konsumen Indonesia.

Belum lagi masif dan menjamurnya gerai Mixue di Indonesia membuat berbagai ide kreatif seperti menyamakan Mixue dengan Kelp Shake pada serial animasi Spongebob.

Hal ini menjadikan Mixue semakin dikenal dan secara luas melalui kreativitas dan interaksi audiens tanpa melibatkan dorongan dari brand.

Selain itu, hadirnya maskot boneka Mixue serta Lagu Tema Bingcheng juga mencuri perhatian audiens, dalam mempopularkan Mixue sebagai brand es krim dengan harga murah, yang memiliki jaringan komunitas solid.

Baca juga: 5 Kiat Mulai Usaha Rumahan dengan Modal Kecil

Tanpa disadari, Mixue melibatkan emosi ceria dan menyenangkan kepada audiens. Brand mereka pun dinilai “meme friendly” serta kualitas produknya yang dapat dijangkau berbagai kalangan.

Strategi marketing Mixue dengan membuka banyak gerai, menjadi salah satu contoh viral marketing di Indonesia yang mampu meningkatkan keterlibatan audiens dalam mempromosikan brand secara autentik.

Nah, mencontoh dari kasus Mixue untuk menyusun kampanye viral marketing yang sukses, brand harus:

Kenali Audiens

Memahami apa yang menjadi perhatian audiens akan memberitahu perusahaan konten apa yang harus dibuat. Audiens akan lebih cenderung membagikan sesuatu yang terkait dengan minat mereka.

Sehingga brand perlu melibatkan emosi pada konten, untuk menarik simpati dan minat dari audiens.

Melibatkan Emosi Audiens

Audiens kemungkinan besar membagikan konten yang terkait dengan emosi positif, seperti kegembiraan dan kekaguman. Audiens cenderung tidak membagikan hal-hal yang menampilkan kesedihan.

Tetapi bukan berarti bahwa setiap konten harus membangkitkan semangat. Kekuatan emosi adalah faktor kuncinya, audiens dapat merasakan keterikatan sosial suatu konten melalui penyampaian kepedulian tentang masalah sosial yang penting.

Baca juga: Berkenalan dengan Frugal Living: Gaya Hidup Hemat dan Tetap Bahagia

Buat Konten Mudah untuk Dibagikan

Jika konten pemasaran Anda berada di media sosial, jangan membebani pembaca dengan teks yang terlalu panjang. Pertahankan agar pesan mudah dipahami. Konten video harus berdurasi pendek dan pastikan video tersebut tidak melanggar aturan komunitas apa pun.

Apabila konten diposting di situs perusahaan, gunakan kode atau plugin untuk memungkinkan sesorang memposting informasi langsung ke profil media sosial mereka.

 

Exit mobile version