Banjir Online
Untuk metode penjualannya, sejak awal memang Ikal sudah langsung terjun via online, sehingga di saat pandemi Covid-19 sekarang ini, bisnisnya bisa tetap berjalan dengan baik, bahkan diklaim mengalami peningkatan seiring banyak orang yang berbelanja online.
Kalau dibandingkan dengan cara konvensional alias offline, sangat jauh perbedaannya. Dengan online, dia bisa menjangkau pasar yang lebih luas lagi, paling tidak bisa di luar Jogja, mulai dari Sabang sampai Merauke bahkan sampai tembus ke luar negeri.
BACA JUGA :Â Sektor UKM yang Tumbuh Selama Pandemi Via Online
Nilai lebihnya menjajakan produk secara daring juga membuat toko atau karya yang dipasarkan bisa lebih mudah terkenal lagi, dengan demikian, otomatis bisa mendatangkan permintaan yang lebih mengalir lagi.
“Pesanan online lebih banyak karena situasi pandemi orang senang belanja online karena selain efisien dalam waktu juga pemilihan produk secara online kan lebih banyak. Untuk omzet, setelah pandemi dan sebelum pandemi perbandingannya sangat jauh, bisa dibilang 50 persen setelah ada pandemi omzet per bulan bisa Rp 20 jutaan,” katanya.
Dari segi halangan atau kesulitas berjualan secara online, Ikal menjelaskan paling utama dari segi packaging dan menjaga kualitas produknya. Hal ini memang cukup rumit karena harus dikemas dengan sedemikian rupa agar produk tetap aman dan terjaga hingga tiba ke tangan pembeli.