Beras dan Gula Jadi Perhatian Pemerintah Jelang Ramadhan

kemendag pastikan beras dan gula stabil jelang ramadhan

Jelang Ramadhan dan Lebaran, kebutuhan akan barang bahan pokok atau bapok biasanya meningkat, terutama seperti gula dan beras. Meski demikian, pemerintah memastikan bahwa pihaknya akan menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok tercukupi dan yang pasti terjangkau.

Untuk memastikan hal tersebut, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menghitung, menganalisis, mengendalikan, dan mengeksekusi rencana guna memastikan suplai cukup, sehingga, harga bisa diprediksi dan tetap stabil.

“Dari hasil pantauan kami secara nasional, menjelang Ramadan dan Lebarantahun ini, ketersediaan serta harga bapok terpantau aman dan stabil. Kementerian Perdagangan telah melakukan koordinasi secara intensif dengan asosiasi produksi, penjual, distribusi, dan seluruh pemangku kepentingan terkait lainnya guna memastikan ketersediaan bapok nasional,” jelas Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam siaran persnya.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Kemendag Siap Jaga Ketersediaan dan Harga Barang Kebutuhan Pokok

Dikatakan oleh Lutfi, saat ini ada gula dan beras menjadi komoditas yang masuk dalam perhatian pemerintah guna diantisipasi stabilitas harga dan kecukupan pasokannya. Hal ini karena Maret menjadi bukan di mana telah masuk masa panen beras.

Sementara itu untuk gula, proses impor raw sugar akan masuk dan menambah stok dan gula yang digiling akan masuk ke pasar. Dengan demikian, harga gula akan kembali stabil menjadi Rp12.500/kg sesuai harga eceran tertinggi (HET).

“Saya impor 680 ribu ton untuk idle capacity. Yang sekarang sudah digiling itu 148 ribu ton. Dan yang sudah didistribusikan 88.000 ton. Masih ada 500 ribuan yang akan terus beredar sampai Lebaran,” terangnya.

Baca Juga: Kemendag Dorong Pemanfaatan SRG Guna Menggerakan Pertumbuhah Ekonomi

Bicara mengenai kestabilan komoditas, cabai merah pun juga sama. Menurut Lutfi, komoditas cabai merah juga sempat mengalami kenaikan harga akibat cuaca. Beberapa panen di sejumlah sentra pun rusak, seperti Tuban, Kediri, dan Blitar di Jawa Timur; serta Wajo, Sulawesi Utara.

Meski demikian, harga cabe merah di pasaran saat ini sudah mulai turun karena akan memasuki masa panen. Dengan demikian, stok di pasar pun menjadi bertambah dan harga kembali stabil.

Mendag menegaskan, seluruh komoditas bapok untuk kebutuhan nasional, terutama memasuki Ramadan dan Lebaran bisa terjaga dengan baik. “Saya pastikan juga, bila nanti ada kenaikan harga, itu sifatnya sporadis. Kami pastikan stok selalu tersedia dan kita akan melihat penurunan harga yang baik hingga Lebaran nanti,” pungkas MenLutfi.

Berkoordinasi dengan Disperindag

Upaya Kemendag dalam menjaga kestabilan harga dan pasokan bapok selama Ramadhan dan Lebaran 2021 ini benar-benar serius dilakukan. Mendag Lutfi pun mengatakan bahwa pihaknya sampai berkoordinasi dengan sejumlah pihak, salah satunya adalah 34 kepala Disperindag tingkat provinsi.

“Kami adakan pemantauan di 90 kabupaten/kota yang mencakup 216 pasar dan perkembangan itu selalu di-update setiap jam 2 setiap harinya. Ini lebih komprehensif daripada portal-portal perdagangan yang ada,” ujarnya.

Baca Juga: Pemprov Jawa Barat Plot Purwakarta Sebagai Pusat Distribusi Perdagangan

Exit mobile version