JNEWS – JNE dan saudara tuanya, TIKI, menggelar pemotongan sapi kurban bersama. Dengan tajuk ‘Idul Adha Bareng TIKI dan JNE’ kolaborasi dalam berkurban ini ditujukan agar penerima manfaat lebih banyak dan luas lagi.
Kalimat takbir, tahlil dan tahmid berkumandang dan mengiringi setiap pemotongan sapi kurban di Yayasan Yatuna yang berada di Kampung Makassar, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (17/6/2024).
Ada 27 ekor sapi dengan berbagai jenis, termasuk sapi limosin dengan bobot hampir 1 ton disembelih. Dalam kegiatan ini, JNE menyumbang 15 ekor sapi, termasuk 2 ekor dari Presiden Direktur JNE M. Feriadi Soeprapto dan 1 ekor dari Ibu Kartika, selebihnya sapi kurban berasal dari TIKI.
Untuk mamastikan sapi-sapi kurban tersebut sehat dan dagingnya layak dikonsumsi, panitia mendatangkan dokter hewan dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, yang memastikan kesehatan sapi potong aman dikonsumsi penerima manfaat.
Menurut M. Feriadi, makna berkurban adalah ketakwaan dan keimanan serta kedekatan seorang hamba kepada Allah SWT. Hal itu sesuai yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim AS saat akan mengorbankan putranya Nabi Ismail AS.
“Nabi Ibrahim AS saat itu mendapatkan perintah dari Allah SWT melalui mimpi agar mengorbankan putra yang disayanginya, Ismail AS. Ini juga bermakna kita harus rela mengorbankan apa yang kita miliki dan cintai karena pada hakekatnya itu semua milik Allah SWT,” ujar M Feriadi, saat ditemui JNEWS, di sela-sela acara.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Tradisi Karapan Sapi di Madura
Makna kurban juga sesuai dengan filosofi JNE, yaitu 3M (Memberi, Menyatuni dan Menyayangi) kepada anak yatim, fakir miskin dan kaum duafa lainnya. “Tradisi berkurban sudah dilakukan selama bertahun-tahun oleh JNE dan TIKI. Alhamdulillah, budget kurban JNE dari tahun ke tahun terus meningkat. Kolaborasi JNE dan TIKI dalam berkurban ditujukan agar penerima manfaat lebih banyak dan lebih luas lagi. Di momen Idul Adha, kami selalu ingat nasehat pendiri JNE dan TIKI almarhum Bapak H. Soeprapto, agar selalu lebih dekat dengan anak yatim dan kaum duafa lainnya dan itu terus kami lakukan sampai saat ini,” tandas M. Feriadi.
Sementara itu, Direktur Utama TIKI, Yulina Hastuti, menyatakan rasa syukurnya bisa kembali berkolaborasi dengan JNE dalam hal pemotongan hewan kurban, sehingga dengan kurban bersama penerima daging kurban akan lebih banyak dan luas lagi penyalurannya.
“Sekarang jamannya kolaborasi, apalagi dalam hal kebaikan, sehingga dengan kolaborasi kekuatannya akan lebih dahsyat, pahalanya akan lebih banyak, penerima daging juga akan lebih banyak,” ungkapnya.
“Kami bersyukur, jumlah hewan kurban dari TIKI tahun ini lebih banyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Memang sudah seharusnya dalam hal kebaikan dari waktu ke waktu, dari tahun ke tahun harus terus meningkat,” tambah Yulina Hastuti.
Ketua panitia kurban, Eri Fajar Priambodo menuturkan, kolaborasi kurban TIKI dan JNE sudah memasuki tahun kedua dan kurban 2024 dari segi waktu lebih cepat karena ada berbagai inovasi dari segi pemotongan sapi kurban maupun penambahan jumlah mesin pemotongan daging dan tulang sapi.
“Waktu penyembelihan maupun proses pemotongan daging menjadi lebih cepat. Daging kemudian dimasukkan ke dalam besek bambu yang lebih ramah lingkungan. Total jumlah sapi yang dikurbankan di Yatuna ada 29 ekor. Namun 1 ekor disalurkan ke Masjid Jami Soeprapto Soeparno dan 1 ekor ke masjid di Slipi, Jakarta Barat,” jelasnya.
“Untuk pendistribusian dagingnya, langsung disalurkan kepada masyarakat luas, termasuk 350 besek ke warga di lingkungan Yatuna. Begitu juga kepada para anak yatim, tuna netra dan kaum duafa lainnya yang datang langsung ke Yatuna,” tambah Eri.
Baca juga: Pertama di Indonesia, JNE Donasikan Alquran Bahasa Isyarat
Seperti diketahui, JNE Pusat Jakarta pada tahun ini berkurban sebanyak 48 ekor sapi dan puluhan ekor kambing, hal itu belum termasuk kurban dari kantor-kantor cabang JNE di berbagai daerah di Indonesia. *