INEWS – Ada sekitar 20 kampus berdiri di Kota Depok dengan ribuan mahasiswa yang menimba ilmu kuliah di wilayah selatan Jakarta tersebut. Begitu juga ada puluhan rumah sakit yang beroperasi di Depok, Jawa Barat. Jelas hal ini menjadi potensi tersendiri bagi JNE Cabang Utama Depok guna terus mendongkrak tingkat kiriman.
Meski wilayah Kota Depok tidak begitu luas, namun sebagai kota satelit dan penyangga Ibukota Jakarta, perekonomian kota yang terkenal dengan julukan Kota Belimbing ini terus meningkat. Begitu juga perputaran barang dan jasa cukup tinggi dari waktu ke waktu.
Salah satu penopang menggeliatnya perekonomian Depok salah satunya karena banyak kampus dengan ribuan mahasiswanya yang datang dari berbagai daerah dan menetap di Depok. Kampus besar yang beroperasi di Depok antara lain Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gunadarma.
Menurut Kepala Cabang Utama JNE Depok, Eries Nugroho, Depok tidak seluas seperti kota-kota penyangga Jakarta lainnya. “Depok itu tidak seperti Bekasi, Tangerang atau Cikarang yang luas dan mempunyai banyak industri. Tetapi Depok lebih ke pemukiman atau hunian dan bersyukur Depok berdiri banyak kampus dengan ribuan mahasiswanya. Itulah peluang dan potensi bagi kami,” ujarnya saat ditemui JNEWS beberapa waktu lalu.
Selain itu, menurut kepala cabang yang merupakan alumni S-1 Ilmu Komputer UI ini, potensi lainnya di Depok adalah dengan berdirinya banyak rumah sakit yang akan terus dimaksimalkan dengan menjalin kerja sama untuk pengiriman obat ke rumah pasien.
“JNE Depok sudah menjalin kerja sama dengan lebih 10 rumah sakit untuk pengiriman obat ke rumah pasien. Di antaranya RS UI dan RS Hasanah Graha Afiah yang merupakan rumah sakit besar di Depok,” terang Ksatria yang hobi traveling ini.
Baca juga: Fashion dan Makanan Ringan Jadi Primadona Kiriman JNE Tasikmalaya
Mengingat masih banyak lagi rumah sakit, ke depannya JNE Depok akan terus menjalin kerja sama, seperti dengan RS Hermina yang kini sedang dalam proses untuk segera penandatanganan kerja sama.
Begitu juga potensi kiriman dari kampus dan para mahasiswa yang tinggal di Depok. “Kami kira banyak mahasiswa yang jualan online atau jadi seller maupun reseller. Itu yang kami incar. Jadi selama ini potensi dari mahasiswa tidak hanya sebatas pada kiriman inbound atau berbelanja online, namun untuk kiriman outbound juga,” jelas pria kelahiran Nganjuk, Jawa Timur ini.
Guna meningkatkan kiriman, JNE Depok juga akan menggali potensi dari para pemilik brand owner serta para pelaku UMKM yang jumlahnya terus meningkat. “Beberapa waktu lalu JNE Depok baru saja menggelar event bareng UMKM. Banyak potensi dari UMKM seperti untuk kiriman dengan layanan kurir instan Roket atau kiriman intracity,” ucap Eries.
Seperti diketahui, JNE Depok saat ini mempekerjakan sekitar 650 karyawan, dengan didukung sebanyak 90 agen penjualan. “Untuk di 2026 kami berencana menambah jumlah agen menjadi 100 agen yang tersebar di berbagai titik di seluruh wilayah Depok,” pungkasnya. *
