Bersyukur Serba Dimudahkan ke Tanah Suci, Cerita Umrah Karyawan JNE

umrah karyawan jne

Caesario Wibisono Wauran, karyawan staf JNE Regional Jawa Barat peserta umrah kloter 1.

JNEWS – Keberangkatan umrah 93 karyawan JNE kloter 1 ke Tanah Suci Mekah, pada Senin (7/10/2024), menjadi momen paling istimewa bagi Caesario Wibisono Wauran.

Di sela-sela acara pelepasan umrah karyawan JNE kloter pertama, dengan nada haru Caesario berkisah kepada JNEWS, bahwa dirinya mengaku bangga dan merasa bersyukur mendapat hadiah umrah gratis atas pengabdian masa kerjanya yang lebih dari 12 tahun.

“Saya tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata, betapa bahagianya saya bisa berangkat ke Tanah Suci Mekah untuk melaksanakan ibadah umrah, yang menjadi impian setiap Muslim, apalagi saya ini mualaf,” ujarnya, dengan meneteskan air mata tanda haru bercampur bahagia.

Menjadi mualaf pada Oktober 2021 silam, staf di JNE Regional Jawa Barat ini mengaku sempat ragu akan bisa berangkat umrah, hal itu karena adanya perubahan keyakinan agama yang dianut. “Namun berkat bantuan Bapak Chandra Fireta selaku Direktur JNE dan juga yang lainnya, akhirnya saya bisa berangkat umrah bersama. Ini bukti bahwa di JNE toleransi begitu dijunjung tinggi, mengingat Bapak Chandra Fireta adalah non Muslim, namun beliau support dan membantu saya agar bisa berangkat umrah juga,” ungkap Caesario.

“Saya mendaftar terakhir, tetapi berangkatnya di kloter pertama, itu merupakan rejeki yang tidak diduga-duga dari Allah SWT. Apalagi saya nanti di sana akan sekamar dengan pembimbing atau mutoyib, itu juga bukan merupakan kebetulan tapi pertolongan dari Allah, karena saya nantinya bisa bertanya dan minta bimbingannya supaya umrahnya lancar,” tambahnya.

Caesario mengungkapkan, selama di sana akan fokus beribadah dan berdoa di depan Ka’bah agar istiqomah untuk menjadi seorang Muslim yang taat, serta dimudahkan dalam mempelajari Islam.

Terkait dirinya menjadi seorang mualaf, Caesario mengaku hal tersebut merupakan keinginan dirinya yang datang melalui hidayah, bukan karena paksaan atau ajakan dari pihak lain. “Alhamdullliah, jadi mualaf karena keinginan diri sendiri. Isteri saya kebetulan seorang Muslim jadi sangat mendukung, bahkan mertua mencarikan saya seorang ustad supaya terus bisa belajar agama Islam,” jelasnya.

“Saya akan terus belajar tentang Islam. Belajar baca Al Quran yang sekarang belum lancar. Berangkat umrah merupakan kesempatan emas bagi saya untuk mengenal lebih dalam lagi tentang Islam. Terima kasih JNE, sepulang dari umrah semoga saya menjadi pribadi yang lebih baik dan begitu juga kinerja saya menjadi lebih meningkat untuk memberikan yang terbaik kepada perusahaan,” pungkas Caesario. *

Baca juga: Hikayat Pembagian Beras dan Umrah Karyawan, Warisan H. Soeprapto

Exit mobile version