Biaya Hidup di Jakarta: Panduan Lengkap untuk Pendatang Baru

JNEWS – Biaya hidup di Jakarta membuat para pendatang baru sangat khawatir. Sebagai pusat perekonomian nasional, para calon pendatang sudah membayangkan betapa mahalnya semua harga di Jakarta. Apalagi jika mereka adalah fresh graduate yang baru saja mendapat pekerjaan sehingga tabungan dan kenalan belum banyak. Namun anggaran harus dibuat agar persiapan matang dan kondisi keuangan terkendali.

Rincian Biaya Hidup di Jakarta

Tahun lalu dalam sosialiasi hasil Survei Biaya Hidup (SBH) 2022 dari Badan Pusat Statistik diketahui bahwa Nilai Konsumsi (NK) rumah tangga di DKI Jakarta sekitar Rp14,9 juta. Untuk tahun-tahun selanjutnya bisa saja naik. Namun perlu diingat bahwa ini adalah NK rumah tangga, yang berisi 2-6 anggota keluarga.

Lalu, berapa biaya hidup di Jakarta yang harus dipersiapkan oleh pendatang baru yang masih sendiri atau sudah berkeluarga tetapi merantau sendiri? Ini tidak termasuk pendatang baru yang akan tinggal di Bekasi, Tangerang, dan Depok karena sudah berada di Jawa Barat.

Berikut adalah rincian biaya hidup di Jakarta yang harus dihitung ketika ingin mengetahui apakah gaji yang akan diterima cukup atau tidak untuk hidup nyaman.

5 Kebutuhan Terbesar dalam Biaya Hidup di Jakarta dan Cara Menguranginya

1. Tempat Tinggal

Bujet yang harus diutamakan adalah tempat tinggal dan transportasi. Makanan dan kebutuhan lain bisa diketatkan atau dilonggarkan menyesuaikan kondisi keuangan. Pilihan tempat tinggal untuk pendatang baru umumnya kos atau apartemen.

Untuk daerah Jakarta Selatan yang merupakan pusat perkantoran terbanyak di Jakarta, area yang paling populer adalah Bendungan Hilir atau Benhil. Selain dekat dengan stasiun MRT, di sini banyak tempat makan murah untuk para pekerja. Kisaran harga kos di daerah Benhil sekitar Rp2.500.000 –  Rp4.000.000 per bulan. Sedangkan untuk daerah Kuningan atau Karet Pedurenan lebih tinggi lagi, sekitar Rp3.000.000 – Rp5.000.000 per bulan.

Yang lebih murah dari harga kos di atas banyak tetapi masuk ke gang-gang atau dengan fasilitas menyesuaikan. Misalnya tidak termasuk listrik, internet, laundry, serta nonAC. Semakin menjauh dari daerah ini harganya juga semakin murah untuk fasilitas yang sama. Selain itu, kebanyakan harga kos campur lebih murah dibandingkan kos khusus pria atau wanita.

Untuk apartemen, sewanya juga bervariasi tergantung fasilitas, sekitar Rp4.000.000-Rp10.000.000 per bulan. Banyak yang mencoba berhemat dengan cara membayar sekaligus untuk satu tahun atau cost and room sharing dengan teman.

Baca juga: Gaya Hidup FIRE: Pensiun Dini dan Bebas Finansial

2. Transportasi

Transportasi selalu dipertimbangkan bersama tempat tinggal. Contohnya, mengambil kos yang lebih lengkap tetapi transportasi nol alias bisajalan kaki ke kantor. Contoh lain, mencari kamar yang lebih besar dan nyaman tetapi dekat dengan stasiun MRT, stasiun LRT, halte TransJakarta, dan sebagainya. Jika jauh dari stasiun MRT misalnya, maka ada biaya tambahan ojek online.

Contohnya, kos di daerah Benhil dan bekerja di Setiabudi, maka biaya MRT jika turun di Stasiun Setiabudi Astra adalah Rp3.000 per trip atau Rp6.000 PP. Biaya MRT selengkapnya dapat dilihat di laman resmi MRT Jakarta.

Berikut daftar tarif terendah dan tertinggi transportasi umum di Jakarta selengkapnya:

3. Makan dan Minum

Ketika memilih kos, penting juga memperhatikan apakah disediakan dapur bersama atau tidak. Selain itu, harus tahu peralatan masak apa saja yang boleh digunakan di dalam kamar karena sekarang banyak peralatan praktis seperti magicom serbaguna, air fryer, microwave hingga kompor listrik. Sedangkan air minum ada yang merupakan fasilitas bersama, ada yang harus membeli sendiri.

Jika tidak ada peralatan masak, terutama pada awal-awal pindah ke Jakarta, maka harus beli makan di warung. Di Jakarta, banyak karyawan yang sarapan nasi uduk kaki lima atau keliling dengan harga standar Rp10.000. Untuk makan siang di warteg (warung tegal) atau warnaspad (warung nasi padang) sekitar Rp15.000 – Rp25.000 karena nasinya lebih banyak dan lauknya lebih lengkap.

4. Kuota Internet

Ini penting sekali buat semua pekerja, tidak hanya yang bekerja secara daring. Apalagi makin banyak kantor yang menjalankan sistem hybrid sehingga sinyal di kos-kosan juga harus bagus. Sekarang banyak kos-kosan yang sudah menyediakan fasilitas Wi-Fi.

Kebutuhan kuota pekerja kantoran full time hanya sekitar Rp50.000 untuk komunikasi biasa karena selama bekerja menggunakan fasilitas kantor. Selain itu, orang kantoran Jakarta banyak yang pulang malam sehingga sampai kos langsung istirahat.

Namun jika sering daring, biaya provider dapat mencapai Rp300.000 untuk kuota 30 GB dengan waktu bicara 200 menit.

5. Perawatan Pribadi

Bujet perlengkapan rutin pribadi wanita umumnya lebih banyak. Ini tidak bisa diperkirakan karena tergantung merek yang digunakan untuk sabun, skincare, kosmetik, pembalut, dan sebagainya. Namun bisa saja dipatok Rp200.000 per minggu untuk wanita dan Rp100.000 untuk pria hingga status pekerjaan dan gaji stabil.

6. Hiburan dan Pergaulan

Jika biaya perawatan pribadi wanita lebih tinggi maka biasanya biaya pergaulan pria yang lebih tinggi. Banyak pekerja pria yang suka nongkrong dulu setelah jam pulang kantor. Untuk pria bisa dipatok Rp200.000 per minggu, sedangkan untuk wanita Rp100.000 per minggu.

Simulasi Biaya Hidup di Jakarta Sebulan

Setelah mendapatkan rincian biaya hidup di Jakarta di atas, berikut adalah simulasi pengeluaran seorang pendatang baru bernama Ani, wanita, single, kos di Benhil dan sanggup jalan kaki ke Stasiun MRT, serta berkantor di seputaran Senayan.

  1. Kos di Benhil: Rp2.000.000.
  2. MRT dari Stasiun Benhil ke Stasiun Senayan: (Rp4.000 x 2) x 25 hari = Rp200.000.
  3. Makan: Rp10.000 + Rp25.000 + Rp20.000 = Rp55.000 x 30 hari = Rp1.650.000.
  4. Kuota internet: Rp100.000.
  5. Biaya perawatan pribadi: Rp200.000 x 4 = Rp800.000.
  6. Biaya pergaulan: Rp100.000 x 4 = Rp400.000.

Total biaya hidup di Jakarta Ani sebulan Rp5.150.000. Perlu diketahui bahwa UMR DKI Jakarta tahun 2024 adalah Rp5.067.381.

Baca juga: Barang Substitusi dan Perannya dalam Pengelolaan Keuangan Pribadi

Biaya hidup di Jakarta bagi pendatang baru tergantung pemilihan tempat tinggal dan transportasi yang sinkron. Sedangkan kebutuhan lain dapat menyesuaikan. Akan sangat membantu jika semua detail pengeluaran pada bulan pertama dicatat untuk memutuskan pos-pos mana saja yang perlu diperbaiki di bulan selanjutnya agar hidup lebih nyaman.

Exit mobile version