JNEWS – Biaya liburan kadang terasa jadi beban sebelum perjalanan dimulai. Bukan karena takut liburannya jadi nggak seru, tapi karena pengeluarannya sering datang diam-diam dan bikin kaget di akhir.
Padahal, liburan itu kan tidak harus mahal. Hanya saja, memang dari awal sudah tahu cara mengatur uangnya. Yang penting, tahu batas bujet dan bisa membedakan mana yang perlu dan mana yang cuma keinginan sesaat.
Elemen Biaya Liburan yang Harus Diperhitungkan dan Budgeting-nya
Supaya biaya liburan tidak membengkak tanpa disadari, penting banget bikin perhitungan yang jelas sejak awal. Mulai dari ongkos jalan, tempat menginap, sampai jajan dadakan, semuanya harus masuk hitungan.
Dengan begitu, bujet bisa lebih terkontrol dan liburan tetap nyaman sampai akhir. Berikut ini elemen-elemen biaya liburan yang perlu diperhitungkan lengkap dengan contoh budgeting-nya untuk liburan 3 hari 2 malam dari Jakarta ke Yogyakarta.
1. Transportasi
Transportasi sering jadi pengeluaran awal yang paling besar, jadi penting banget direncanakan dari awal. Kalau mau naik pesawat atau kereta, cari tiket promo sejak 1–2 bulan sebelum berangkat.
Misalnya, tiket kereta Jakarta–Yogyakarta pulang-pergi bisa dapat di harga Rp600.000 kalau pesan lebih awal. Tapi kalau mepet, bisa naik jadi Rp1.000.000 atau lebih, apalagi kalau lagi musim liburan atau long weekend.
Untuk kendaraan pribadi, hitung bensin sekitar Rp300.000, tol Rp250.000, dan parkir juga segala printilan bisa dibujet Rp150.000. Jadi total sekitar Rp700.000–Rp800.000 untuk bolak-balik.
Cek juga opsi lain seperti travel atau bus malam kalau bujet terbatas. Sesuaikan pilihan transportasi dengan kenyamanan, waktu tempuh, dan ketersediaan dana.
Estimasi anggaran: Rp500.000 – Rp800.000 tergantung moda yang dipilih.
Baca juga: Tip Menyusun Itinerary Liburan Keluarga ke Jakarta agar Nyaman dan Efisien
2. Akomodasi
Tempat menginap, taruhlah untuk dua malam, bisa jadi murah atau mahal tergantung pilihan dan lokasi. Untuk penginapan low-budget, tarifnya biasanya mulai dari Rp150.000 sampai Rp250.000 per malam. Kalau pilih hotel Rp300.000 hingga Rp400.000 per malam selama dua malam, totalnya jadi Rp800.000.
Cari yang sudah termasuk sarapan kalau ingin lebih praktis. Tapi kalau mau lebih hemat, tak usah termasuk sarapan. Apalagi kalau di sekitar hotel atau tempat menginapnya banyak kuliner. Kalau menyewa homestay, biasanya ada dapur, jadi bisa masak sendiri dan simpan makanan.
Penginapan dekat pusat kota atau tempat wisata juga bisa menghemat ongkos transportasi. Dalam menyusun biaya liburan, pos akomodasi ini cukup penting karena bisa menyedot sebagian besar anggaran.
Baca review dulu sebelum booking agar tidak zonk. Cek juga platform yang sering memberikan diskon seperti Agoda, Tiket.com, atau Traveloka. Beberapa penginapan juga kasih potongan harga kalau menginap lebih dari 1 malam.
Estimasi anggaran: Rp400.000 – Rp800.000 untuk dua malam.
3. Makan dan Minum
Makan dan minum selama liburan gampang bikin overbudget kalau tidak dikontrol. Besarnya biaya makan dan minum akan tergantung sekali berapa banyak orang yang ikut liburan.
Untuk memudahkan, bisa dianggarkan Rp20.000 – Rp50.000 per orang per satu kali makan. Dengan demikian, misalnya yang ikut liburan adalah 4 orang, maka perlu anggaran sebesar Rp80.000 – Rp200.000 sekali makan.
Warung lokal biasanya punya harga lebih bersahabat dibanding restoran wisata. Kalau tempat menginap ada fasilitas sarapan, maka hal itu bisa memotong satu kali biaya makan harian. Bawa botol minum isi ulang juga bisa hemat daripada beli air kemasan terus.
Masukkan juga camilan atau kopi-kopi sore ke dalam elemen biaya liburan ini. Hindari jajan impulsif terlalu sering supaya anggaran nggak jebol.
Estimasi anggaran: Rp1.000.000 – Rp1.200.000 untuk 3 hari.
4. Tiket Masuk dan Aktivitas Wisata
Tiap tempat wisata punya harga masuk yang beda-beda, dari yang gratis sampai ratusan ribu. Di Yogyakarta misalnya, Dikutip dari situs Visiting Jogja, sebagai contoh harga tiket masuk ke Keraton Yogyakarta adalah sebesar Rp15.000. Kalau sehari mengunjungi 2 tempat, dalam 3 hari bisa habiskan sekitar Rp100.000 – Rp150.000. Kalau mau aktivitas tambahan seperti naik jeep di Merapi atau sewa motor, tambahkan Rp100.000 – Rp200.000 lagi.
Cek juga apakah destinasi punya paket wisata atau kartu akses khusus yang lebih hemat. Banyak juga tempat wisata yang gratis tapi tetap seru, seperti taman kota atau spot alam.
Riset dari awal biar tahu mana yang layak dikunjungi sesuai bujet. Pilih aktivitas yang paling memberi pengalaman berkesan, bukan sekadar ramai di media sosial.
Estimasi anggaran: Rp150.000 – Rp250.000
5. Dana Darurat dan Pengeluaran Tak Terduga
Dana darurat sering dianggap sepele, padahal penting banget disiapkan dalam biaya liburan. Fungsinya buat jaga-jaga kalau tiba-tiba sakit, kendaraan mogok, atau harus beli keperluan mendesak.
Idealnya alokasikan 10–15% dari total anggaran. Misalnya, kalau total bujet Rp3 juta, sisihkan minimal Rp300.000 untuk dana darurat. Jangan dicampur dengan uang belanja harian supaya tidak terpakai tanpa sadar. Simpan di e-wallet atau tunai kecil yang tidak terlalu mudah diakses. Bisa juga disimpan di dompet terpisah atau rekening kedua.
Dana ini juga bisa jadi penyelamat kalau tiba-tiba ada perubahan jadwal atau cuaca ekstrem. Dengan dana cadangan, liburan jadi lebih tenang dan bebas stres.
Estimasi anggaran: Rp300.000
Baca juga: 5 Hotel Bintang 5 Terbaik di Indonesia: Kemewahan dan Kenyamanan dalam Satu Paket
Biaya liburan memang tidak bisa dihindari, tapi selalu bisa diatur dengan cara yang lebih cerdas. Selama tahu apa saja yang harus dipersiapkan dan bagaimana mengalokasikan bujet, liburan tetap bisa dinikmati tanpa rasa khawatir soal keuangan. Tak harus mewah, yang penting pulang dengan kepala ringan dan hati senang, apalagi kalau liburan bareng orang-orang tersayang.