Berpulangnya aktor utama pemeran Black Panther, Chadwick Boseman menyisakan kesedihan baik di kalangan pemeran pendukung, kru film tersebut dan fans Marvel Cinematic Universe (MCU). But show must go on, di tahun ini salah satu film terbaik dari MCU tersebut hadir dengan judul Black Panther: Wakanda Forever yang dibuat sebagai bentuk penghormatan bagi mendiang dan menjadi pelajaran bagaimana melepaskan duka agar hidup bisa kembali berjalan.
Kepergian Chadwick Boseman di tahun 2020 memunculkan pertanyaan, siapakah penggantinya menjadi Black Panther? Oleh pihak MCU memberikan pernyataan bahwa tidak ada yang akan menggantikannya. Dan itu dibuktikan di film Black Panther: Wakanda Forever yang dirilis bulan November 2022.
Alur Cerita Black Panther: Wakanda Forever
Pembukaan film ini terasa kelam dan sedih. Digambarkan kota Wakanda yang hening saat upacara pelepasan jenazah T’Challa, seluruh negeri larut dalam duka. Shuri (Letitia Wright) dan ibunya Ramonda (Angella Basset) yang harus kuat menerima kenyataan kepergian kakak juga anak secara tiba-tiba.
Baca juga: Etika Nonton Bioskop agar Tak Mengganggu Penonton Lainnya
Sepanjang durasinya 180 menit, Black Panther: Wakanda Forever lebih berfokus pada karakter-karakter dalam film yang mengalami duka dan harus melepaskan. Duka yang dialami tidak hanya dari sisi para pemeran utama namun di sisi pemeran antagonis juga.
Hadirnya Namor dari Talokan sebagai antagonis di film ini membawa suasana baru di MCU. Kehadiran musuh dari bawah laut ini baru dimunculkan di Black Panther: Wakanda Forever. Berbeda dengan karakter MCU lainnya di mana peran musuh sudah ada spoiler sebelumnya.
Untuk yang haus akan laga fenomenal ala MCU, maka harus siap-siap menurunkan ekspektasi di Black Panther: Wakanda Forever. Laga di film ini tidak sedramatis film sebelumnya karena lebih mengisahkan pelepasan duka masing-masing karakter dan munculkan Black Panther yang baru.
Seperti biasanya, setiap film MCU selalu memberikan pesan moral tentang kehidupan bagi para penonton termasuk Black Panther: Wakanda Forever. Tulisan berikutnya akan penuh dengan spoiler. So, jika kamu belum menonton film ini, ada baiknya kamu berhenti dulu sampai di bagian ini, dan melanjutkan membaca setelah kamu menonton filmnya.
5 Pelajaran Hidup dari Black Panther: Wakanda Forever
1. Lebih menghargai waktu yang dihabiskan bersama orang-orang tercinta
Film ini menggambarkan Shuri yang harus mengalami ditinggalkan orang tersayang satu per satu mulai dari kakak dan ibunya secara tiba-tiba. Shuri menyesali ketidakmampuannya dalam menyelamatkan salah satu dari mereka, terlepas dari upaya terbaiknya. Bahkan ketika meninggalnya T’Challa, Shuri mengasingkan diri di labnya untuk ‘lari’ dari kenyataan pahit tentang kehilangan.
Saat kehilangan ibunya, Shuri begitu ingin mengambil ramuan berbentuk hati yang baru karena ingin bertemu dengan ibunya.
Dari Black Panther: Wakanda Forever kita belajar bahwa kematian seseorang akan menjadi sulit untuk dihadapi. Inilah mengapa sangat penting bagi kita agar menghabiskan waktu bersama dengan orang yang dicintai untuk menghindari penyesalan.
2. Tidak selamanya ada jawaban benar atau mudah
Ketika Shuri berjuang untuk menemukan kedamaian dengan Talokan, dia tidak dapat menemukan jawaban yang tidak melibatkan pertumpahan darah karena Namor bertekad untuk melawan dunia permukaan. Jika dia menyerahkan Riri (Iron Heart) ke Talokan, Riri tidak hanya akan dieksekusi, tetapi Talokan akan membuat negara lain melawan Wakanda karena dia bukan warga negara Wakanda.
Menerima syarat dari Talokan juga akan membuat negara di bawah air ini lebih kuat dan meminta lebih dari Wakanda. Karena Shuri menolak permintaaan Namor maka hal yang harus diterimanya adalah banyak warga Wakanda yang meninggal termasuk ibunya.
Di sini kita belajar bahwa dalam membuat keputusan harus memikirkan baik atau buruk. Tindakan Shuri tidak bisa dibilang salah, namun ada konsekuensi yang harus ditanggung. Setelah itu barulah Shuri sadar akan keputusan apa yang sebaiknya diambil.
Baca juga: Segera Bangkit Setelah PHK, Ini yang Harus Kamu Lakukan
3. Memaafkan bukanlah sebuah bentuk kelemahan
Shuri memutuskan untuk tidak membunuh Namor bahkan menyelamatkan nyawanya dan memaksanya untuk menyerah. Di sini Shuri berhasil meredam amarah balas dendam yang menguasainya. Shuri bisa menghindari konflik besar yang akan terjadi di antara Wakanda dan Talokan.
Ketika Shuri bisa mengalahkan ego dirinya dan memaafkan, di sinilah sesungguhnya bentuk sebuah kemenangan. Shuri sadar bahwa dia tidak ingin melihat dunia terbakar lagi, menjadi lebih buruk bagi kedua belah pihak.
4. Beberapa hal dalam hidup tidak bisa dihindari
Shuri membenci ketidakmampuannya dalam menyelamatkan kakak dan ibunya. Seperti yang kita ketahui, Shuri adalah perempuan dengan kecerdasan luar biasa. Dia selalu berinovasi sehingga teknologi Wakanda jauh lebih maju melampaui dunia lainnya, tapi ini tidaklah cukup mencegah kematian orang-orang yang dia sayangi.
Well, tidak peduli seberapa besar bakat yang kamu miliki, ini tidak akan mengubah takdir dari Tuhan. Bahkan para dewa di MCU pun tidak bisa mengatasi kematian. Ketika ini terjadi, cara terbaik adalah belajar bagaimana mengatasi emosi akan luka lalu melanjutkan hidup sambil tetap menjaga ingatan-ingatan baik tentang mereka.
5. Kemampuan memilih sangat penting
Besarnya cinta seorang ibu ke anaknya juga digambarkan dari sisi ibu Namor. Dia dipaksa menelan sebuah ramuan Talokanil yang mengakibatkan terbunuhnya semua orang di sukunya. Dan ketika bangkit, mereka menjadi makhluk yang tidak bisa menghirup udara dan terpaksa hidup di bawah air.
Ibu Namor begitu merindukan kehidupan di atas permukaan. Di akhir hidupnya, Ibu Namor meminta untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Begitupun dengan Shuri, ketika memilih menjadi Black Panther, dia sadar akan konsekuensi besar di baliknya. Shuri harus bisa melindungi seluruh Wakanda seperti yang dilakukan T’Challa.
Baca juga: Rekomendasi Film dan Serial Kekinian buat Streaming pakai Samsung Galaxy M22
Black Panther: Wakanda Forever kali ini memang berbeda. Film ini seperti sebuah cermin karena di kehidupan nyata pun kita mengalami hal-hal seperti yang dialami para karakter. Sebuah film manis tentang melepaskan dan menerima yang bisa pelajaran untuk kita semua.