PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) resmi menghentikan seluruh kegiatan pembelian di platform e-commerce Blanja.com resmi per tanggal 1 September 2020 lalu. Tutupnya Blanja.com ini pun menyusul dua platform e-commerce yang lebih dulu tutup di masa pandemi COVID-19 ini.
Adapun dua e-commerce yang dimaksud adalah Sorabel dan Stoqo. Dibanding dengan Sorabel, Stoqo yang mengusung model B2B (Business to Business) ini menutup layanan operasionalnya di Indonesia per bulan April 2020 kemarin. Sementara Sorabel diketahui resmi menutup layanannya efektif pada bulan Juli 2020.
Stoqo diketahui merupakan startup yang bergerak di sektor bahan pangan atau sembako. Hampir sama seperti Chilibeli, Stoqo memasok bahan pangan ke outlet makanan atau restoran.
Sebelum menutup layanannya, co-founder Stoqo Aswin Andrinson bahkan sempat mengaku jika bisnisnya mengalami peningkatan tujuh kali lipat di tahun 2019. Namun, apa daya pandemi COVID-19 ini membuat bisnisnya lesu serta anjloknya pendapatan Stoqo.
Baca Juga: Blanja.com Ditutup! Begini Cara Penarikan Saldonya
Sorabel sendiri merupakan startup e-commerce yang fokus pada penjualan produk fashion. Dalam keterangan resminya, pihak Sorabel menjelaskan bahwa tutupnya Sorabel ini tak lain karena mereka tak kuat menahan hantaman dari pandemi COVID-19.
Mereka pun telah melakukan berbagai macam usaha terbaik untuk menyelamatkan perusahaan. Akan tetapi, setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya menutup layanan menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan dengan menempuh jalur likuidasi.
“Covid-19 menyerang pada titik paling rentan dalam strategi pendanaan dan menghancurkan basis pelanggan inti kami,” kata Co-Founder Sorabel Jeffrey Yuwono.
Dalam proses likuidasi ini manajemen memastikan akan memenuhi hak-hak karyawan. “Mungkin ini adalah akhir dari perjalanan kita bersama dengan Sorabel. Saya harap teman-teman bisa tetap mengingat memori baik yang sudah kita lewati bersama di sini. Perusahaan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya sudah berjuang bersama-sama hingga titik ini,” tulis pihak Sorabel.
Baca Juga: Mendag: E-commerce Bisa Jadi Solusi Perekonomian RI
Tutupnya Blanja.com
Diluncurkan pada tahun 2014 silam, Blanja.com sendiri merupakan hasil joint venture antara Telkom dengan eBay. Tutupnya Blanja.com ini diumumkan secara langsung melalui halaman di situs resminya.
Fajrin Rasyid selaku Direktur Digital Business Telkom mengatakan, penutupan Blanja.com karena terjadi perubahan strategi bisnis, dan bagian dari transformasi Telkom Group mulai 1 Oktober yang fokus menyasar segmen Business to Business (B2B). “Ini sejalan dengan rencana strategi jangka panjang kami, dalam rangka meningkatkan profitabilitas perusahaan,” ujarnya.
Perubahan fokus ini juga sejalan dengan rencana strategis jangka panjang perusahaan dalam meningkatkan profitabilitas, dan mengembangkan bisnis e-commerce ke arah yang lebih baik.
Untuk mewujudkan hal tersebut, saat ini Telkom bersama delapan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain aktif menjalankan inisiatif Kementerian BUMN dalam mendukung pemberdayaan UMKM, melalui pengembangan program Pasar Digital (PaDi) UMKM.
PaDi UMKM merupakan instrumen penggerak ekonomi lokal melalui pemanfaatan aplikasi digital, untuk mengembangkan bisnis dan ekosistem UMKM, meningkatkan daya saing bangsa, serta mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Tak hanya itu, Telkom juga tengah mendukung pengadaan barang dan jasa sekolah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) secara daring, melalui Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah).
Baca Juga: Gaet Lebih Banyak Konsumen, Chilibeli Gandeng Lazada