Dalam mengirim produknya, Sikdam pun sangat terbantu oleh JNE. Kesediaan kurir JNE untuk menjemput Blind Kopi Gayo ke rumahnya membuat Sikdam bisa menghemat ongkos.
“Sebelum saya kenal JNE, saya harus keluarkan biaya ekstra untuk pengiriman. Otomatis harga jadi tinggi dan untuk pelanggan agak berat,”
Selain itu, keramahan para kurir juga membuat Sikdam nyaman menggunakan jasa JNE. “Kurir-kurirnya sangat friendly dan bersahabat. Kalau yang lain kurang. Alhamdulillah, JNE mengerti kebutuhan saya yang seorang pengusaha tuna netra,” katanya menambahkan.
Ke depannya, Sikdam memiliki cita-cita untuk meluaskan pasar Blind Kopi Gayo. Salah satunya adalah dengan membuat kafe. “Karena saya yakin dengan kafe itu, saya bisa membantu lebih banyak disabilitas, Dengan adanya itu saya bisa merekrut lebih banyak tuna netra menjadi karyawan dan memperjuangkan teman-teman disabilitas,” kata Sikdam.
Baca juga: Bangkit di Tengah Pandemi, Tenun Padi Sarumpun dari Solok Jelajah Nusantara dengan JNE