BLT UMKM Rp 2,4 Juta Dikabarkan Siap Turun Bulan Ini

keuntungan dropshipper

Program Bantuan Presiden (Banpres) produktif atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi para pelaku UMKM, siap diturunkan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menenga (Kemenkop UKM) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam waktu dekat di Maret ini.

Seperti diketahui, sebelumnya Menteri Kemenko UKM Teten Masduki sudah menyatakan akan meneruskan program tersebut dengan sejumlah anggaran yang telah disiapkan. Hal ini dilakukan lantaran masih banyaknya UMKM yang membutuhkan dana untuk berusaha.

Karena itu, para UMKM diharapkan untuk memanfaatkan relaksasi berupa BLT atau Banpres sebesar Rp 2,4 juta tersebut sebagai tambahan modal untuk membantu menggerakkan sektor usahanya.

BACA JUGA : Awas! Jangan Percaya Situs Hoaks BLT UMKM!

Untuk tata cara mendapatkan BLT UMKM tersebut, ada beberapa hal yang harus dilakukan lebih dulu. Pertama tentunya wajib melakukan pendaftaran diri.

Hal ini dilakukan dengan cara mengajukan ke Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (Kadiskop UKM) yang ada di Kabupatan atau kota di wilayah UMKM itu berada.

Jangan lupa untuk membawa segala berkas yang dibutuhkan saat melakukan pendaftaran. Mulai dari KTP, NIK, alamat lengkap, bidang usaha, sampai nomor kontak.

Namun demikian, harus dipahami tidak semua UMKM yang sudah terdaftar dipastkan akan mendapat BLT tersebut, pasalnya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.

BACA JUGA : Shopee Buka Peluang Ekspor Gratis bagi UMKM, Cek Syaratnya !

Mulai dengan pengusaha mikro tidak menerima kredit modal kerja dan investasi dari perbankan (unbankable), mempunyai nomor induk kependudukan (NIK) yang dibuktikan dengan surat usulan dari pengusul dan bukan berasal dari anggota aparatur sipil negara (ASN), TNI/Polri, ataupun pegawai BUMN/BUMD.

Pelaku UMKM yang belum memiliki rekening masih bisa mendaftar. Karena pelaku UMKM yang dinyatakan berhak menerima bantuan akan dibuatkan rekening langsun oleh bank penyalur, seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), dan Bank Syariah Mandiri (BSM).

Exit mobile version