JNEWS – Di akhir tahun, banyak orang merasa keuangan sudah melewati masa paling berat. Padahal, justru di fase inilah bujet sering jadi kabur-kaburan tanpa disadari. Pengeluaran kecil muncul bertubi-tubi, sementara perhatian masih tertuju pada sisa hari libur dan urusan penutup tahun.
Tanpa perencanaan sederhana, uang yang tersisa bisa habis lebih cepat dari perkiraan. Bukan karena boros berlebihan, tapi karena semuanya dibiarkan mengalir begitu saja. Situasi ini cukup umum dan dialami banyak orang. Karena itu, mengatur bujet di momen ini lebih soal menjaga ritme, bukan cuma menahan diri saja.
Atur Bujet Akhir Tahun
Tahun berakhir, tapi hidup kita akan berlanjut ke tahun berikutnya. Harapannya pasti sama, ingin yang lebih baik, termasuk dalam hal keuangan.
Menyiapkan keuangan untuk awal tahun 2026 tidak selalu harus dimulai dengan rencana besar. Langkah kecil yang jelas justru sering lebih membantu. Langkah kecil seperti apa? Seperti yang di bawah ini contohnya.

1. Pisahkan Uang “Tahun Ini” dan Uang “Buat Januari”
Di akhir tahun, kesalahan paling sering adalah menganggap semua saldo masih “aman dipakai”. Padahal tidak semua uang itu benar-benar siap dihabiskan
Ada uang yang sebenarnya sudah punya tugas untuk Januari. Misalnya buat belanja dapur awal bulan, ongkos rutin, atau kebutuhan rumah yang pasti muncul. Kalau semuanya dicampur, rasanya memang lega sementara, tapi awal Januari bisa langsung panik.
Cara paling sederhana adalah memisahkan secara fisik atau mental, mana yang masih boleh disentuh, mana yang tidak. Tidak harus pakai rekening baru, cukup dicatat atau dipindahkan ke dompet digital berbeda.
Dengan pemisahan ini, pengeluaran akhir tahun jadi lebih terkontrol. Kita tahu batasnya di mana. Rasanya juga lebih tenang karena Januari sudah “diamankan” duluan.
Baca juga: Tips Belanja Akhir Tahun agar Tetap Sesuai Anggaran
2. Catat Pengeluaran Akhir Tahun yang Masih Akan Muncul
Banyak orang merasa bujetnya sudah aman karena belanja besar sudah lewat. Padahal, sering kali masih ada pengeluaran kecil yang menumpuk di hari-hari terakhir. Contohnya beli gas, isi pulsa, tambahan belanja dapur, atau biaya transport yang nominalnya tak seberapa.
Kalau tidak dicatat, pengeluaran ini terasa muncul tiba-tiba. Akibatnya, saldo akhir tahun terasa cepat habis tanpa tahu ke mana perginya.
Dengan mencatat, kita jadi lebih jujur melihat kondisi sebenarnya. Kita jadi lebih sadar masih ada uang yang “akan keluar”. Dari situ, kita bisa menyesuaikan keuangan lagi, kalau-kalau masih ada belanja.
Cara ini juga membantu menahan keinginan belanja impulsif. Karena kita tahu, masih ada tanggung jawab finansial yang belum selesai.
3. Tahan Belanja Impulsif atas Nama “Mumpung Akhir Tahun”
Akhir tahun sering terasa seperti “kesempatan buat belanja sepuasnya”. Banyak diskon, banyak promo, dan ada rasa “ya sudahlah, setahun sekali”.
Masalahnya, tidak semua yang dibeli di momen ini benar-benar dibutuhkan. Banyak barang hanya memuaskan perasaan sesaat. Setelah itu, barangnya jarang dipakai, tapi uangnya sudah telanjur hilang.
Coba beri jeda sebelum membeli sesuatu, misalnya beberapa jam atau satu hari. Kalau setelah itu masih terasa perlu, barulah dipertimbangkan. Kalau tidak, berarti memang hanya dorongan sesaat.
Menahan belanja impulsif menjadi cara menjaga supaya awal tahun tidak dibuka dengan penyesalan. Lebih enak masuk Januari dengan rasa ringan daripada penuh pertanyaan, “Kok kemarin beli ini ya?”
4. Siapkan Dana Buffer Khusus Minggu Pertama Januari
Minggu pertama Januari sering jadi masa transisi dari akhir tahun. Banyak pengeluaran datang sebelum pemasukan kembali normal. Tagihan jalan, kebutuhan rumah muncul, sementara ritme kerja belum sepenuhnya stabil.
Dana buffer bisa jadi penyelamat di fase ini. Nominalnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Dana ini bukan untuk belanja senang-senang, tapi untuk jaga-jaga. Misalnya ada kebutuhan mendadak atau biaya yang terlupa.
Dengan buffer ini, kita tidak perlu langsung panik kalau ada keperluan mendadak, hingga harus berutang. Secara mental juga jauh lebih tenang, tidur pun nyenyak.
Banyak stres keuangan awal tahun sebenarnya bisa dicegah dengan langkah sederhana ini.
5. Evaluasi Mana Pengeluaran 2025 yang Bisa Dipangkas
Akhir tahun adalah waktu yang tepat untuk evaluasi. Jadi, coba lihat pengeluaran setahun ke belakang dan cek mana yang terasa tidak sepadan atau kurang worth it.
Mungkin ada streaming yang jarang dipakai, belanja rutin yang ternyata berlebihan, atau kebiasaan kecil yang diam-diam bikin boros. Pilih dua atau tiga saja, fokus ke yang paling terasa dampaknya. Lalu catat untuk diperbaiki di tahun 2026 ini.
Evaluasi seperti ini juga membantu kita lebih bijak, bukan lebih pelit. Karena tujuannya bukan menekan semua pengeluaran, tapi mengarahkannya ke hal yang lebih penting.
6. Jangan Mulai Tahun Baru dengan Cicilan Baru yang Tidak Perlu
Akhir tahun sering jadi momen orang untuk self reward. Ya sebenarnya tidak salah, tapi masalah muncul kalau hadiahnya berupa cicilan baru.
Cicilan itu sifatnya jangka panjang, sementara euforia belanjanya singkat. Begitu masuk Januari, Februari, Maret, dan seterusnya, cicilan tetap jalan, mau kondisi keuangan bagaimana pun. Ini bisa langsung membebani bujet bulanan. Apalagi kalau cicilan tersebut sebenarnya bisa ditunda.
Menahan diri sedikit di akhir tahun bisa memberi ruang besar di awal tahun. Dengan beban tetap yang lebih ringan, kita punya fleksibilitas. Lebih mudah mengatur arus kas, lebih lega menghadapi kebutuhan tak terduga.
Memulai tahun dengan napas panjang jauh lebih nyaman daripada langsung merasa tercekik.
7. Tetapkan Batas Belanja Januari dari Sekarang
Banyak orang baru mikir soal bujet setelah tahun berganti. Padahal, keputusan terbaik justru dibuat sebelum itu.
Menetapkan batas belanja Januari dari akhir Desember membantu mengontrol ekspektasi. Kita tidak masuk tahun baru dengan perasaan “nanti lihat saja”.
Misalnya, dibuat rincian, belanja kebutuhan pokok berapa, belanja tambahan berapa. Dengan batas yang sudah ditentukan, godaan awal tahun jadi lebih mudah ditahan. Kita jadi punya pegangan yang pasti.
Baca juga: Foodies: Siapa Mereka, dan Apa Bedanya dengan Food Vlogger atau Food Blogger?
Mengatur bujet di penghujung tahun bukan soal menutup semuanya dengan sempurna. Yang lebih penting adalah memastikan langkah ke awal tahun 2026 terasa lebih siap dan terkendali. Dan pastinya, berharap tahun yang baru menjadi tahun yang baik bagi kita. Selamat menyambut Tahun Baru!