JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home UKM

Bagaimana Membuat Business Plan Sederhana untuk UMKM

by Penulis JNEWS
26 December 2025
Membuat Business Plan Sederhana untuk UMKM
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – UMKM memangnya harus wajib bikin business plan? Duh, rumit!

Yah, di kondisi usaha kecil hari ini, dengan biaya naik, persaingan ketat, dan margin makin tipis, ketiadaan rencana justru jadi risiko yang paling nyata bagi UMKM. Banyak pemilik bisnis kecil yang bekerja keras setiap hari, tapi sulit menjawab satu pertanyaan sederhana: usaha ini sebenarnya sedang dibawa ke mana.

Padahal, tanpa arah yang jelas, keputusan sering diambil berdasarkan kelelahan, bukan pertimbangan. Di titik inilah rencana bisnis sederhana menjadi relevan. Bukan sebagai dokumen formal, tapi sebagai alat berpikir agar usaha tidak jalan di tempat.

Apa yang Dimaksud dengan Business Plan dan Isinya Apa Saja?

Membuat Business Plan Sederhana untuk UMKM

Secara sederhana, business plan adalah rangkuman tentang bagaimana sebuah usaha dijalankan. Isinya mencakup informasi bisnis seputar jual apa, ke siapa, dengan cara bagaimana, dan apakah secara keuangan masuk akal.

Untuk UMKM, rencana ini tidak harus panjang atau rapi seperti proposal korporasi. Yang penting bisa dibaca ulang dan dipahami oleh pemilik usaha sendiri.

Di lapangan, banyak UMKM sebenarnya sudah punya rencana di kepala, tapi tidak pernah dituliskan. Masalahnya, rencana di kepala mudah berubah tergantung emosi dan kondisi harian. Ketika usaha sedang sepi, keputusan sering diambil secara reaktif. Saat ramai, arah bisa berubah lagi tanpa evaluasi. Di sinilah fungsi rencana tertulis menjadi penting.

Business plan yang sederhana dapat membantu memisahkan antara asumsi dan fakta, seperti mana yang benar-benar terjadi di lapangan, mana yang masih harapan. Dengan menuliskannya, pemilik UMKM akan dapat berpikir lebih jujur tentang kondisi usahanya. Dengan begitu, akan lebih mudah melihat posisi bisnis secara utuh sebelum melangkah lebih jauh.

Business plan untuk UMKM sebaiknya fokus pada hal-hal yang benar-benar dipakai, bukan sekadar formalitas. Berikut adalah beberapa komponen penting yang wajib ada dalam sebuah dokumen business plan.

1. Gambaran Usaha

Jelaskan secara singkat jenis usaha, produk atau jasa yang dijual, dan nilai utama yang ditawarkan. Ini penting agar arah usaha tetap konsisten dan tidak mudah melebar ke mana-mana.

2. Target Pasar

Komponen kedua adalah target pasar. Banyak UMKM gagal bukan karena produknya buruk, tapi karena menjual ke semua orang tanpa benar-benar mengenal siapa pembelinya.

Dalam business plan, target pasar perlu ditulis spesifik. Dari mulai usia atau lokasi, hingga kebiasaan dan kebutuhan target tersebut. Semakin jelas targetnya, semakin mudah menentukan harga dan cara promosi.

3. Cara Operasional

Komponen berikutnya adalah cara operasional. Ini mencakup bagaimana produk dibuat, jam kerja, peran masing-masing orang, dan alur kerja harian.

Tujuan cara operasional ini dijelaskan rinci adalah untuk melihat apakah pola kerja saat ini realistis. Dari sini biasanya terlihat titik lelah, pemborosan waktu, atau proses yang bisa disederhanakan.

4. Keuangan

Bagian keuangan ini sering dianggap yang paling menakutkan. Ya, memang bagian ini adalah yang paling krusial sih.

Namun, sebagai awal, UMKM bisa membuat rencana keuangan sederhana lebih dulu. Isinya meliputi modal awal, biaya rutin, hingga perkiraan pemasukan.

Intinya, dalam laporan keuangan tersebut ada gambaran, apakah usaha ini menutup biaya dan menyisakan ruang bernapas. Tanpa bagian ini, UMKM sering merasa usahanya jalan, padahal secara angka sedang pelan-pelan menggerus modal.

5. Tujuan Usaha

Tujuan usaha ini bukan sekadar target yang bombastis ya, melainkan tujuan realistis dalam jangka pendek dan menengah. Misalnya ingin menstabilkan arus kas, mengurangi jam kerja berlebihan, atau memperbaiki margin.

Tujuan ini penting agar business plan tidak berhenti sebagai catatan, tapi menjadi acuan evaluasi yang bisa dicek secara berkala.

Baca juga: Cara Meningkatkan Layanan Pelanggan di UMKM

Cara Membuat Business Plan Sederhana

Membuat Business Plan Sederhana untuk UMKM

Business plan sederhana membantu memilah mana langkah yang memang perlu, dan mana yang hanya reaksi sesaat. Tanpa kerangka berpikir yang jelas, usaha mudah kelelahan tanpa tahu apa yang sedang dikejar.

Di bawah ini adalah langkah-langkah praktis menyusun rencana bisnis yang relevan dengan kondisi UMKM hari ini.

1. Tentukan Tujuan Bisnis

Banyak UMKM berjalan tanpa tujuan yang jelas, selain ingin tetap buka dan ada pemasukan. Masalahnya, tanpa tujuan, sulit menilai apakah usaha ini sedang berkembang atau hanya bertahan.

Tujuan bisnis membantu memberi arah pada seluruh isi business plan yang akan disusun. Tujuan ini tidak harus besar atau ambisius. Bisa sesederhana menstabilkan arus kas, mengurangi jam kerja berlebihan, atau menutup biaya rutin tanpa nombok.

Dengan tujuan yang jelas, keputusan sehari-hari jadi lebih terukur. Saat ada pilihan sulit, tujuan inilah yang jadi patokan. Tanpa tujuan, rencana bisnis mudah berubah arah setiap kali kondisi berubah.

2. Riset Pasar dan Kompetitor

Riset pasar sering dihindari karena dianggap rumit dan mahal. Padahal, untuk UMKM, riset bisa dimulai dari pengamatan sederhana di sekitar. Lihat siapa yang membeli, kapan mereka membeli, dan apa yang mereka keluhkan.

Dalam business plan, riset pasar berfungsi sebagai dasar pengambilan keputusan, bukan sebagai formalitas. Tanpa memahami pasar, produk yang bagus sekalipun bisa salah sasaran.

Kompetitor juga perlu diamati secara realistis, tapi bukan untuk ditiru mentah-mentah. Perhatikan harga, cara mereka melayani, dan celah yang belum diisi. Dari sini, UMKM bisa tahu posisinya ada di mana. Riset ini membantu menghindari keputusan berbasis asumsi semata.

3. Membuat Deskripsi Bisnis

Deskripsi bisnis menjelaskan usaha secara utuh dan apa adanya. Di bagian ini, business plan menjawab pertanyaan mendasar tentang apa yang dijual dan kenapa usaha ini ada.

Jadi, jelaskan produk atau jasa, cara kerja usaha, dan nilai utama yang ditawarkan. Yang perlu diingat, penjelasannya harus sederhana saja, karena semakin sederhana, semakin mudah dipakai sebagai acuan.

Deskripsi bisnis membantu menjaga konsistensi arah usaha. Saat muncul ide baru, bagian ini bisa jadi alat cek apakah ide tersebut masih relevan. Tanpa deskripsi yang jelas, usaha mudah melebar ke mana-mana.

4. Membuat SWOT Bisnis

Dalam business plan, SWOT berfungsi sebagai alat refleksi, bukan alat pencitraan. Kekuatan bisa berupa lokasi, relasi pelanggan, atau biaya operasional yang rendah. Kelemahan bisa muncul dari keterbatasan modal, waktu, atau tenaga. Peluang biasanya datang dari perubahan pasar atau kebiasaan konsumen. Ancaman bisa berasal dari kompetitor, regulasi, atau kenaikan biaya.

Dengan menuliskannya, pelaku UMKM dipaksa melihat kondisi secara utuh. Hal ini dapat membantu mengurangi keputusan impulsif yang sering merugikan.

5. Membuat Timeline

Timeline membantu mengubah rencana menjadi urutan kerja yang masuk akal. Banyak business plan gagal bukan karena idenya buruk, tapi karena waktunya tidak realistis.

Tentukan kapan target tertentu ingin dicapai, tanpa memaksakan kecepatan. UMKM sering dijalankan sambil mengurus banyak hal lain, jadi waktu adalah sumber daya terbatas.

Timeline yang terlalu padat akan dapat membuat rencana sulit dijalankan. Dengan jadwal yang masuk akal, evaluasi juga jadi lebih mudah. Jika meleset, penyebabnya bisa dilacak. Tanpa timeline, rencana hanya berhenti di atas kertas.

6. Membuat Budgeting

Budgeting adalah bagian paling krusial, tapi justru sering dihindari. Padahal, tanpa perhitungan uang yang jelas, usaha berjalan dalam ketidakpastian.

Budgeting tidak harus rumit atau akuntansi banget kok. Cukup catat modal awal, biaya rutin, dan perkiraan pemasukan. Angka yang dicantumkan harus realistis, bukan berdasarkan harapan terbaik.

Dari sini akan terlihat apakah usaha ini layak dijalankan atau perlu penyesuaian. Budgeting juga membantu mengenali titik bocor keuangan. Banyak UMKM merasa usahanya ramai, tapi uangnya selalu habis. Perhitungan sederhana bisa memberi jawaban yang lebih jujur.

7. Susun Tim Manajemen

Tidak semua UMKM punya tim besar, dan hal itu bukanlah masalah. Tim manajemen bisa berarti siapa yang bertanggung jawab atas tugas masing-masing. Pembagian peran ini akan dapat membantu mengurangi beban yang menumpuk di satu orang.

Jika usaha dijalankan sendiri, tetap penting menuliskan peran-peran utama. Dengan begitu, akan lebih mudah untuk melihat apakah beban kerja sudah terlalu berat. Jika ada keluarga atau karyawan, pembagian tugas perlu jelas. Tanpa kejelasan peran, konflik dan kelelahan mudah muncul.

Struktur sederhana lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Tim yang jelas membantu usaha berjalan lebih stabil.

8. Membuat Rencana Operasional

Rencana operasional menjelaskan bagaimana usaha dijalankan sehari-hari. Mulai dari jam buka, proses produksi, hingga alur pelayanan.

Bagian business plan satu ini akan bisa membantu melihat apakah operasional saat ini efisien atau belum. Banyak UMKM bekerja dalam jam yang terlalu panjang karena prosesnya tidak tertata. Dengan menuliskan alur kerja, akan dapat terlihat bagian yang bisa disederhanakan.

Rencana operasional juga membantu menjaga kualitas layanan. Saat usaha mulai ramai, standar kerja yang jelas sangat membantu. Tanpa rencana ini, usaha bergantung pada kebiasaan, bukan sistem. Akibatnya, kualitas mudah turun saat kondisi berubah.

9. Kembangkan Rencana Pemasaran

Pemasaran bukan soal ikut tren, tapi soal relevansi dengan target pasar. Banyak UMKM merasa harus aktif di semua platform, padahal energinya terbatas.

Tentukan bagaimana produk dikenalkan. Bisa dengan cara apa saja asalkan realistis dan relevan. Bisa lewat media sosial, rekomendasi pelanggan, atau promosi lokal.

Tidak semua usaha perlu iklan berbayar. Yang lebih penting adalah konsistensi dan kesesuaian dengan pasar.

Baca juga: Memulai Bisnis Ayam Potong: Panduan untuk Pemula

Tidak pernah ada aturan baku dalam cara membuat business plan untuk UMKM. Yang penting, alurnya masuk akal dan dipahami oleh para pelaku bisnisnya.

Rencana ini tidak harus sempurna sejak awal, tetapi harus dipastikan bisa dipakai untuk mengambil keputusan dengan lebih tenang. Di tengah kondisi usaha yang penuh tekanan, rencana yang realistis sering kali lebih membantu daripada strategi yang terlalu ideal.

Tags: bisnis kecilBisnis UMKMcara membuatcontoh business planisi business planpelaku UMKMpemilik bisnisrencana bisnisrencana bisnis sederhanaUsaha Kecil
Share186Tweet117
Next Post
pelaku umkm

Sampai Desember 2025, SMESCO Telah Layani Lebih 100 Ribu Pelaku UMKM

TERKINI

Foto: Istimewa

Cuaca Ekstrem Mengintai, Kereta Whoosh Prioritaskan Keselamatan

26 December 2025
pelaku umkm

Sampai Desember 2025, SMESCO Telah Layani Lebih 100 Ribu Pelaku UMKM

26 December 2025
Membuat Business Plan Sederhana untuk UMKM

Bagaimana Membuat Business Plan Sederhana untuk UMKM

26 December 2025
Direktur JNE berbagi tentang natal

Chandra Fireta: Natal Adalah Momen untuk Berbagi dengan Sesama

25 December 2025
ngecas kendaraan listrik

Libur Nataru Tiba, PLN Tambah Jumlah Stasiun Ngecas Kendaraan Listrik

24 December 2025
Fitrah (berdiri) saat dipanggil ke panggung sebagai salah seorang pemenang grand prize sepeda motor dan Puncak Perayaan HUT JNE di Senayan, Minggu (30/11)

Bermula dari Mimpi Jadi “Hepi”

24 December 2025

POPULER

Tempat Paling Berbahaya di Indonesia

7 Tempat Paling Berbahaya di Indonesia yang Tetap Menyimpan Daya Tarik

by Penulis JNEWS
14 December 2025

Jenis-Jenis Pura di Bali: Makna, Fungsi, dan Keunikannya

Jenis-Jenis Pura di Bali: Makna, Fungsi, dan Keunikannya

by Penulis JNEWS
9 December 2025

Menara Eiffel: Fakta Unik di Balik Ikon Paris yang Tidak Banyak Diketahui Orang

Menara Eiffel: Fakta Unik di Balik Ikon Paris yang Tidak Banyak Diketahui Orang

by Penulis JNEWS
29 November 2025

Niagara Falls: Kisah, Fakta Menarik, dan Daya Tarik Air Terjun Terkenal Ini

Niagara Falls: Kisah, Fakta Menarik, dan Daya Tarik Air Terjun Terkenal Ini

by Penulis JNEWS
5 December 2025

Tempat Wisata di Parepare yang Terbaik dari Alam hingga Kuliner

12 Tempat Wisata di Parepare yang Terbaik dari Alam hingga Kuliner

by Penulis JNEWS
2 December 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025

©2020 - Your Trusted Logistic Portal