Cabut HET Minyak Goreng Sawit, Pemerintah Akan Subsidi Minyak Goreng Curah

Masyarakat Indonesia kini tengah dihadapi dengan kelangkaan minyak goreng. Di berbagai daerah kita saksikan antrean panjang minyak goreng terjadi. Menanggapi permasalahan tersebut, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan bahwa stok minyak goreng kemasan cukup dan akan memberikan subsidimigor curah.

Seperti diketahui, Mendag Lutfi memberlakukan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 11 Tahun 2022 tentang Penetapan HargaEceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng Curah sebesar Rp14.000/liter. Sebaliknya, pemerintah mencabut Permendag Nomor 6 Tahun 2022 tentang HET Minyak Goreng  Sawit. Pemerintah memutuskan menyubsidi migor curah dan melepaskan harga migor kemasan sederhana dan premium ke harga keekonomian.

“Menyikapi perkembangan situasi terkait minyak goreng, Kementerian Perdagangan menerbitkan Permendag Nomor 11 Tahun 2022, yang mencabut Permendag Nomor 6 Tahun 2022, dan mulai berlaku saat diundangkan, yaitu pada 16 Maret 2022. Salah satu pokok peraturan tersebut adalah menetapkan  harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah sebesar Rp14 ribu per liter,” ungkap Mendag Lutfi dalam Rapat Kerjadengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR, dikutip dari siaran pers.

Baca Juga: Pemerintah Targetkan UMKM Raih 90 Persen Pengadaan Barang dan Jasa

Mendag Lutfi juga menyampaikan, selama periode 14 Februari–16 Februari 2022, telah terkumpul sebesar 720.612 ton bahan baku minyak goreng dari  skema domestic market obligation(DMO). Dari jumlah tersebut, sebesar 76,4 persennya atau sebanyak 551.069 ton tercatat telah didistribusikan ke pasar dalam bentuk minyak goreng curah dan kemasan.

“Kalau kita konversi menjadi liter, jumlahnya lebih dari 570 juta liter.  Secara teoritis, ini sudah berjalan,” ungkap Mendag Lutfi.

Jelang Puasa, Jaga Pasokan Bapok

Dalam kesempatan ini, Mendag Lutfi memaparkan kesiapan Kementerian Perdagangan  menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga barang kebutuhan pokok (bapok) jelang puasa  dan Lebaran. Kemendag terus memantau sejumlah bapok dan menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjamin stok dan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

Selain membahas migor, Mendag Lutfi menyampaikan harga beras terpantau stabil di kisaran Rp10.400/kg untuk beras medium dan Rp12.400/kg untuk beras premium. Kebutuhan beras nasional tahun 2022 mencapai 30 juta ton,   sementara produksi dalam negeri tahun ini diproyeksikan mencapai 31 juta ton.

Baca Juga: Atasi Kelangkaan Minyak Goreng, Kemendag Sebar 22.000 Liter di Palembang

Sementara itu, cabai dan bawang merah terpantau meningkat harganya akibat curah hujan tinggi. Namun, diperkirakan saat bulan puasa pasokan kembali optimal. Untuk pasokan daging ayam dan telur ayam tersedia cukup, bahkan diproyeksi surplus pada bulan Ramadan.

Terkait daging sapi, selain mengoptimalisasi penyerapan sapi lokal, Kemendag juga telah meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera merealisasikan alokasi impor daging kerbau beku dari India sebanyak 20.000 ton pada akhir Maret 2022.

Sedangkan terkait kedelai, kenaikan harga kedelai selama dua tahun periode pandemi mencapai 92,08 persen. Harga tertinggi untuk kedelai sebelum pandemi mencapai USD 345 per ton pada 2 Januari  2020.

Sementara per tanggal 11  Maret 2022, harga kedelai di bursa internasional mencapai USD 607 per ton.

“Saat ini Pemerintah sedang mempersiapkan mekanisme intervensi untuk mengatasi hal tersebut,” ungkap Mendag Lutfi.

Baca Juga: UMKM Jahe Merah dan Telor Asing Ramaikan MotoGP Mandalika

Exit mobile version