JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Traveling

Uniknya Arsitektur Candi Plaosan yang Memadukan Gaya Hindu dan Buddha

by Penulis JNEWS
3 December 2024
Uniknya Arsitektur Candi Plaosan yang Memadukan Gaya Hindu dan Buddha
Share on FacebookShare on Twitter

Candi Plaosan dapat ditambahkan ke dalam jadwal kunjungan wisata di kawasan Candi Prambanan dan sekitarnya untuk memaksimalkan waktu. Kedua candi hanya berjarak tiga kilometer, tetapi uniknya berada di provinsi yang berbeda. Candi ini akan menjadi destinasi wisata religi, budaya dan sejarah, bahkan juga seni karena di sini kerap diadakan festival kesenian.

Plaosan merupakan candi yang melambangkan cinta dua manusia sekaligus kehidupan beragama pada zaman itu. Candi Plaosan dibangun dengan latar belakang penikahan beda agama, yaitu Hindu dan Buddha. Kedua perbedaan tersebut berusaha diakomodasi melalui arsitektur candi.

Sejarah Berdirinya Candi Plaosan

Dikutip dari laman Kebudayaan Kemdikbud, Candi Plaosan didirikan pada abad ke-9, yaitu pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan yang beragama Hindu dari Kerajaan Mataram Kuno. Namun pembangunan candi tersebut atas inisiatif Permaisuri Pramodhawardhani atau Sri Kahulunan yang beragama Buddha.

Candi ini terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kompleks candi ini terbagi dua yang dibatasi dengan jalan dan area persawahan, yaitu Plaosan Lor (Utara) dengan relief yang menggambarkan perempuan, dan Plaosan Kidul (Selatan) dengan relief yang menggambarkan pria.

Baca juga: Menelusuri Candi Prambanan dan Candi-Candi di Sekitarnya

Pengaruh Hindu dan Buddha pada Candi Plaosan

Jika seluruh candi berhasil dipugar, ini merupakan kompleks yang sangat luas berukuran 460 x 290 meter. Pada kondisi sekarang, Candi Plaosan Lor lebih megah dibandingkan Kidul karena yang tersisa di Plaosan Kidul hanya candi perwara. Kemiripan kedua kelompok candi tersebut membuat kompleks ini juga disebut Candi Kembar. Kemiripan bagian-bagian candi tersebut dimulai sejak pintu masuk, kecuali relief di bagian bawah. Namun untuk melihat kemiripan bentuknya masih diperlukan waktu karena banyak bagian candi yang rusak.

Pada pintu masuk Candi Plaosan Lor dan Kidul masing-masing terdapat sepasang Arca Dvarapala yang saling berhadapan seperti penjaga pintu. Masing-masing juga memiliki Gapura Kori Agung dan tembok keliling. Empat sudut di masing-masing kelompok candi terdapat candi perwara yang berbentuk stupa.

Secara keseluruhan, kompleks ini merupakan candi Buddha dengan nuansa Hindu. Pengaruh arsitektur Buddha dan Hindu tersebut telah menyatu. Namun arsitektur Buddha paling mencolok tampak pada stupa-stupa yang mengelilingi candi utama dan Arca Boddhisattva yang ada di relung-relung candi. Sedangkan arsitektur Hindu terlihat dari candi pendampingnya.

Candi Plaosan Lor yang lebih utuh memiliki 3 deret perwara berjumlah 174 buah, terdiri dari 50 perwara berbentuk caitya pada deret pertama, 54 perwara berbentuk stupa dan 4 perwara berbentuk caitya di deret kedua, serta 62 perwara berbentuk stupa dan 4 perwara berbentuk caitya. Stupa merupakan pengaruh Buddha, sedangkan caitya merupakan pengaruh Hindu.

Panduan Berkunjung di Candi Plaosan

Uniknya Arsitektur Candi Plaosan yang Memadukan Gaya Hindu dan Buddha

Bagi wisatawan yang berencana mengunjungi Plaosan, berikut adalah panduan yang dapat dijadikan petunjuk.

1. Rute ke Candi Plaosan

Letak candi ini tak jauh dari perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, serta Candi Prambanan yang berada di wilayah Yogyakarta. Pertama, arahkan kendaraan ke Jalan Raya Solo – Yogyakarta untuk menuju ke Candi Prambanan. Dari Candi Prambanan, teruskan perjalanan untuk mencari Jalan Manisrenggo di sebelah kiri, lalu susuri jalan tersebut hingga bertemu dengan perempatan jalan Manisrenggo – Plaosan. Kemudian belok kanan, lalu jalan terus hingga bertemu dengan candi ini.

Pengunjung juga dapat naik bus TransJogja dan berhenti di Halte Candi Prambanan, kemudian melanjutkan perjalanan ke Plaosan dengan ojek online. Namun pastikan sinyal ponsel bagus karena kadang ada kendala di seputar Plaosan jika akan kembali menggunakan ojek online. Tarif bus TransJogja Rp2.700 untuk nontunai, Rp3.600 untuk tunai, dan Rp60 untuk pelajar.

2. Waktu Terbaik untuk Berkunjung

Pagi atau sore bisa menjadi pilihan untuk berkunjung. Jika berkunjung di siang hari, wajib membawa topi atau payung dan gunakan tabir surya. Namun waktu terbaik untuk berkunjung adalah sore hari ketika cuaca cerah karena sunset di antara candi-candi sangat magical. Banyak pasangan yang menggunakan kesempatan tersebut untuk foto prewedding di Gerbang Cinta (bukan nama resmi).

3. Tiket Masuk

Tiket masuk hanya Rp10.000 per orang untuk dewasa, Rp2.000 untuk anak-anak, dan Rp50.000 untuk wisatawan mancanegara.

4. Fasilitas

Tersedia pemandu wisata, toko suvenir, warung, tempat parkir, dan toilet. Tidak ada wahana hiburan di tempat ini karena fokus pada wisata sejarah.

Namun jika wisatawan ingin membuat kenang-kenangan wisata ala Yogyakarta lainnya, seperti jelajah dari candi ke candi, foto dengan baju Jawa, wisata sepeda atau naik gerobak sapi, wisatawan dapat menghubungi penyedia jasa lokal di seputar candi ini atau Candi Prambanan.

Baca juga: Candi-Candi di Indonesia yang Belum Banyak Dikenal dan Sejarahnya

Desain dan arsitektur Candi Plaosan yang unik memperlihatkan bagaimana keluarga kerajaan mengekspresikan perasaan di masa lalu. Mereka membuat sesuatu yang besar dan bernilai hingga dapat bertahan beratus-ratus tahun. Jika ke Plaosan, wajib didampingi pemandu wisata. Jika tidak, wisatawan hanya akan melihat tumpukan batu sehingga tidak akan mampu menangkap apa yang berusaha disampaikan oleh Pramodhawardhani dan Rakai Pikatan.

Tags: candi buddhacandi di Jawa Tengahcandi di Yogyakartacandi HinduCandi PrambananLokasi Candi Plaosanpanduan wisatarute ke Candi Plaosansejarah Candi PlaosanTiket masuk Candi Plaosan
Share189Tweet118
Next Post
Apa Itu PPN? Jenis-Jenis Barang yang Kena Pajak dan Tarif yang Berlaku

Apa Itu PPN? Jenis-Jenis Barang yang Kena Pajak dan Tarif yang Berlaku

TERKINI

festival pacu jalur

Festival Pacu Jalur 2025 Dibuka, Dongkrak Ekonomi Setempat

21 August 2025
Qris kini bisa digunakan di Jepang

Kabar Gembira, QRIS Resmi Bisa Digunakan di Jepang

21 August 2025
Wisata Kebun Teh di Indonesia Paling Indah

Lokasi Wisata Kebun Teh di Indonesia Paling Indah

20 August 2025
Tristan da Cunha: Pulau Terpencil yang Dihuni

Tristan da Cunha: Pulau Terpencil di Dunia yang Masih Dihuni Manusia

20 August 2025
jne bekerja sama dengan rumah sakit di kota kupang buat mengantarkan obat ke rumah pasien

Pasien Sambut Hangat Layanan Kirim Obat JNE di Kota Mataram

20 August 2025
Pekerjaan Freelance untuk Mahasiswa sambil Kuliah

30 Pekerjaan Freelance untuk Mahasiswa, Cari Cuan sambil Kuliah

20 August 2025

POPULER

Tempat Wisata di Wonogiri untuk Healing

8 Tempat Wisata di Wonogiri yang Cocok untuk Healing dan Piknik

by Penulis JNEWS
6 August 2025

Malam Tirakatan untuk Peringati HUT RI

9 Ide Acara Malam Tirakatan untuk Memperingati HUT RI

by Penulis JNEWS
5 August 2025

Oleh-Oleh Snack Khas Korea, Wajib Bawa Pulang

26 Oleh-Oleh Snack Khas Korea yang Wajib Dibawa Pulang

by Penulis JNEWS
29 July 2025

Sound Horeg: Asal Usul dan Kontroversinya

Apa Itu Sound Horeg? Simak Asal-Usul dan Kontroversinya di Masyarakat

by Penulis JNEWS
1 August 2025

Candi Jabung: Candi Peninggalan Majapahit di Probolinggo

Candi Jabung: Permata Sejarah Majapahit di Tanah Probolinggo

by Penulis JNEWS
8 August 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal