JNEWS – JNE mengundang dr Edward Kemala untuk berbagi kiat-kiat mencegah penyakit jantung bersama karyawan JNE di Kantor Pusat JNE, Tomang 11, Jumat (25/7/2025).
Penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut dr Edward Kemala, seseorang yang menderita sakit jantung bisa diketahui dari tiga gejala. Yakni, seseorang merasakan nyeri dada yang kemudian menjalar ke tangan kiri atau ke punggung, mengalami sesak napas, misalnya mudah lelah, berlari hanya sebentar sudah ngos-ngosan dan kemudian kaki mengalami pembengkakan yang diakibtkan oleh cairan.
“Kerja keras habis-habisan dengan waktu yang lama, kemudian sukses, tetapi buat apa kalau akhirnya jasmani dan rohani sakit. Hidup tersiksa karena sakit jantung misalnya, maka diri kita, keluarga dan akan-anak kita tidak bisa menikmati hasilnya,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut dr Edward, kesuksesan dalam karier atau bisnis harus dibarengi jiwa raga yang sehat. Salah satunya berasal dari jantung yang sehat sehingga raihan tersebut akan menyenangkan dan bisa dinikmati hasilnya.
Dr Edward menegaskan, jantung coroner atau gagal jantung juga bisa disebabkan karena faktor genetika. Namun jika penyakit jantung dialami sudah usia di atas 60 tahun, maka itu bukan diakibatkan oleh faktor genetika akan tetapi karena gaya hidup tidak sehat.

“Perlu untuk melakukan EKG atau elektrokardiogram guna memeriksa dan mengukur, merekam aktivitas listrik jantung, dengan didampingi dokter jantung sehingga diagnosisnya bisa tepat,” jelas dr Edward.
Baca juga: Merawat Amanah Pendiri JNE di Yatuna
Dari banyak pasien yang ditanganinya, terutama mereka yang masih berusia muda, banyak yang disebabkan karena pecandu rokok. Rokok atau nikotin merupakan pemicu buruknya pembuluh darah.
“Banyak generasi muda yang rajin olahraga, makan teratur, gaya hidupnya bagus, akan tetapi mereka sebagai perokok, sehingga akhirnya terserang penyakit jantung juga. Untuk itu harus menghindari rokok, terlebih bila usia sudah tidak muda lagi,” ucap dokter alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya, Jakarta ini.
Selain merokok, stres juga bisa menjadi pemicu sakit jantung meski persentasenya tidak besar. Untuk itu stres harus dikelola dengan baik, yang salah satunya dengan istirahat atau tidur yang cukup.
Khusus untuk wanita, jantung coroner banyak menyerang saat usia memasuki masa menopause dibandingkan dengan yang berusia muda. Gejala umumnya bisa dirasakan dari sering sakit lambung.
“Bila ada gejala sakit jantung maka segera periksa ke dokter jantung. Untuk menghindari agar jantung terjaga dan sehat sebetulnya mudah, amalkan gaya hidup sehat, olahraga yang cukup, jangan merokok, kelola tingkat stres, dan tentunya istirahat atau tidur cukup sehari minimal 7-8 jam,” tandas dokter yang pernah mengenyam pendidikan spesialis penyakit dalam dan jantung di Jerman ini.
Sementara itu, Presiden Direktur JNE, M. Feriadi yang ikut hadir dalam acara mengaku sharing season yang digelar cukup penting karena jantung merupakan organ vital yang perlu dijaga kesehatannya.
Baca juga: JNE Bandung Ekspansi Layanan Antar Obat: Kolaborasi dengan 4 Rumah Sakit
“Semoga sharing season ini bermanfaat. Minimal mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan bila kita terserang penyakit jantung. Apa saja gejalanya bila seseorang terserang penyakit jantung, dan tak kalah penting bagaimana kita menjaga agar tidak terkena penyakit mematikan ini,” ungkapnya. *