Cegah Penularan Virus, Dokter: Jangan Berbagi Sikat Gigi

Gambar ilustrasi sikat gigi

Female hand holding toothbrush with toothpaste on over blue background.

Dokter gigi asal Amerika, Anna Murphy mengatakan berbagi sikat gigi dengan orang lain termasuk tindakan buruk dan tidak pernah direkomendasikan.

Hal senada diungkapkan pakar kesehatan gigi sekaligus penulis “If Your Mouth Could Talk” Kami Hoss, DDS.

Menurut Hoss, mulut dipenuhi dengan miliaran mikroba (misalnya, bakteri, jamur) yang secara kolektif disebut mikrobioma oral. Campuran mikroba setiap orang berbeda sama halnya seperti sidik jari.

Baca juga: Hunting 10 Tempat Kemeriahan Perayaan Imlek di Indonesia

“Dalam mulut yang sehat, mikrobioma ini seimbang,” kata dia seperti dilansir dari Livestrong.

Sikat gigi seseorang, lanjut Hoss, memiliki hubungan yang sangat erat dengan mikrobioma mulut. Menyikat gigi menyebabkan jutaan mikroba menempel pada bulu sikat gigi.

Artinya, saat menyikat gigi, seseorang membuang kotoran di mulut. Ada kemungkinan seseorang sakit karena virus atau gusi mungkin berdarah dan ini semua masuk ke sikat gigi.

Artinya, jika menggunakan sikat gigi orang lain, maka masalah oral ditransfer langsung ke dalam mulut.

Akibatnya, dia dapat tertular virus atau memasukkan mikroba yang terkait dengan gigi berlubang dan penyakit gusi ke dalam mulutnya sendiri.

Meski begitu, bukan berarti saat seseorang berbagi sikat gigi dia akan mengalami penyakit gigi berlubang atau gusi.

Baca juga: Pengemudi Wajib Tahu, Tips Berkendara Aman dan Nyaman di Jalan Tol

Hoss mengatakan, perkembangan gigi berlubang dan penyakit gusi adalah multifaktorial dan sebagian besar bergantung pada faktor-faktor seperti sistem kekebalan tubuh dan mikrobioma mulut.

Tapi tak ada gunanya mengambil risiko ini. Sebab, jenis bakteri jahat ini bersifat oportunistik yakni sangat ingin tumbuh dan berkembang di mulut.

“Bakteri bersembunyi di bawah gusi Anda, dan bulu sikat gigi akan membangkitkan bakteri periodontal di mulut Anda,” kata pakar kesehatan gigi Corina Layton.

Namun, bila dalam kondisi kepepet tidak ada sikat gigi, Murphy membagikan tips yang dapat dilakukan.

Pertama, taruh sedikit pasta gigi di jari. Kemudian, gunakan waslap bersih untuk menggosok plak dengan lembut dari gigi. Setelahnya, cobalah berkumur dengan obat kumur dan gunakan benang gigi.

Baca juga: 5 Tahun Tak Bayar Pajak, Kendaraan akan Dianggap Bodong!

Selain berbagi sikat gigi, memakai wadah yang sama untuk menyimpan sikat juga berpeluang kontaminasi silang dari virus.

Jika seseorang sakit karena virus apa pun termasuk penyebab COVID-19 atau influenza, sebaiknya buang sikat gigi lama dan gunakan yang baru.

Kemudian, usai menggunakan sikat gigi, bilas dengan air lalu simpan dengan tegak sehingga dapat mengering dengan sendirinya. Ini membuat sikat lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi tempat tumbuhnya bakteri daripada menggunakan penutup sikat gigi, demikian saran Murphy.

Exit mobile version