Dalam waktu dekat, sejumlah wilayah di Indonesia akan menghadapi fenonena “hari tanpa bayangan”. Apa itu hari tanpa bayangan? Seperti dijelaskan oleh Peneliti Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang, hari tanpa bayangan adalah momen di mana posisi matahari berada tepat di atas Indonesia.
Posisi yang juga disebut berada di titik zenith ini akan membuat benda yang berdiri tegak tak berongga tidak memiliki bayangan. Untuk bisa menikmati fenomena alam yang langka itu, masyarakat bisa menggunakan benda-benda, seperti tongkat, spidol, atau benda tak berongga lain yang bisa berdiri tegak.
Lalu kapan hari tanpa bayangan terjadi? Menurut Andi, fenomena ini akan terjadi cukup lama, yakni mulai 6 September sampai 21 Oktober 2021. Adapun, fenomena tersebut bisa disaksikan dengan mengikuti jadwal yang sudah ditentukan. Andi menyebut bahwa tiap wilayah di Indonesia memiliki waktu yang berbeda-beda untuk bisa menikmati hari tanpa bayangan.
Lantas kapan jadwal hari tanpa bayangan? Simak informasi melalui fakta-fakta hari tanpa bayangan yang dirangkum dari berbagai sumber!
Fakta Hari Tanpa Bayangan yang Perlu Kamu Ketahui
Terjadi dua kali di 2021
Nggak cuma sekali, momen ini bahkan terjadi dua kali lho sepanjang tahun 2021. Sebelumnya, fenomena ini sudah pernah terjadi pada 4 Meret 2021, tepatnya di jam 12.04 WIB.
Menurut LAPAN, fenomena hari tanpa bayangan bisa terjadi dua kali ini karena Indonesia memiliki letak geografis astronomis 6 derajat Lintang Utara hingga 11 derajat Lintang Selatan, serta dibelah oleh garis khatulistiwa. Maka dari itu, matahari akan tepat berada di atas langit Bumi Pertiwi ini dua kali dalam setahun.
Hanya sekali di kota-kota tertentu
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, fenomena langka ini bisa terjadi dua kali dalam setahun. Namun, fenomena ini biasanya terjadi dua kali di kota-kota atau wilayah yang terletak di antara dua garis, yaitu Garis Balik Utara (Tropic of Cancer;23,4 derajat Lintang Utara) dan Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn;23,4 derajat Lintang Selatan).
Nah, untuk kota-kota tertentu yang letaknya justru tepat di Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan hanya mengalami fenomena tersebut sekali dalam setahun.
Tidak bikin siang jadi lebih panas
Ada yang bertanya, apakah nantinya kondisi siang hari bakal jadi lebih panas dengan adanya fenomena ini? Jawabannya tentu tidak. LAPAN menyebut bahwa fenomena tersebut tidak mempengaruhi kondisi cuaca di siang hari. Jadi, buat kamu yang khawatir bakal panas banget, don’t worry!
Berkaitan dengan gerak semu tahunan matahari (GSTM)
Fenomena hari tanpa bayangan juga erat kaitannya dengan gerak semu tahunan matahari yang rutin terjadi setiap tahun. Gerakan ini disebabkan revolusi bumi, yaitu gerak putar bumi pada orbitnya mengelilingi matahari. Hanya saja, poros bumi ketika mengelilingi matahari tidak tegak lurus, tapi miring 23,5 derajat.
Jadwal Hari Tanpa Bayangan
- Sabang, 06 September 2021, pukul 12.36 WIB
- Banda Aceh, 07 September 2021, pukul 12.36 WIB
- Medan, 13 September 2021, pukul 12.21 WIB
- Gunungsitoli, 19 September 2021, pukul 12.23 WIB
- Tanjungpinang, 20 September 2021, pukul 11.55 WIB
- Pekanbaru, 21September 2021, pukul 12.07 WIB
- Padang, 25 September 2021, pukul 12.10 WIB
- Jambi, 27 September 2021, pukul 11.56.31 WIB
- Pangkalpinang, 28 September 2021, pukul 11.46 WIB
- Palembang, 30 September 2021, pukul 11.51 WIB
- Bengkulu, 02 September 2021, pukul 12.00 WIB
- Bandarlampung, 07 September 2021, pukul 11.46 WIB
- Nunukan, 12 September 2021, pukul 12.07 WITA
- Tarakan, 14 September 2021, pukul 12.05 WITA
- Tanjungselor, 15 September 2021, pukul 12.05 WITA
- Pontianak, 23 September 2021, pukul 11.35 WIB
- Samarinda, 24 September 2021, pukul 12.03 WITA
- Palangkaraya, 28 September 2021, pukul 11.14 WIB
- Balikpapan, 26 September 2021, pukul 12.03 WIB
- Miangas, 08 September 2021, pukul 11.31 WITA
- Melonguane, 12 September 2021, pukul 11.29 WITA
- Tahuna, 13 September 2021, pukul 11.33 WITA
- Manado, 19 September 2021, pukul 11.34 WITA
- Toli-toli, 20 September 2021, pukul 11.50 WITA
- Gorontalo, 21 September 2021, pukul 11.40 WITA
- Palu, 25 September 2021, pukul 11.52 WITA
- Sofifi, 21 September 2021, pukul 12.22 WIT
- Sorong, 25 September 2021, pukul 12.06 WIT
- Manokwari, 25 September 2021, pukul 11.55 WIT
- Biak, 26 September 2021, pukul 11.46 WIT
- Jayapura, 29 September 2021, pukul 11.27 WIT