Cerita dari Rumah Singgah Pasien Penderita Kanker dan Penyakit Jantung

pasien di rumah singga

Yusri Maryuni (berdiri gendong anak) salah satu penghuni rumah singgah asal Padang, Sumatera Barat, karena anaknya sakit jantung bocor.

Berkolaborasi dengan IZI (Insiatif Zakat Indonesia), JNE memberikan dukungan operasional kebutuhan sehari-hari bagi pasien yang tinggal di rumah singgah. Mereka adalah pasien kurang mampu yang sedang rawat jalan di RS Kanker Darmais dan RS Jantung Harapan Kita.

Sambil berurai air mata, Yusri Mayuni (45 tahun), berkisah mengenai awal mula anak bungsunya Fariz (4 tahun), dinyatakan bahwa jantungnya bocor, oleh petugas medis di RSUD di Kota Padang, Sumatera Barat.

“Saat itu bagai disambar petir di siang bolong, anak saya dinyatakan mengidap penyakit berat, apalagi keadaan ekonomi keluarga sangat susah. Meski ada BPJS, tapi untuk berobat dan lain-lain memerlukan biaya yang cukup besar juga,” ujar Yusri, saat ditemui JNEWS, di sela-sela acara ‘Silaturahmi Kerjasama Program Rumah Singgah IZI-JNE’ pada Rabu (26/10/2022) di Rumah Singgah Pasien IZI-JNE, Jl. Cempaka Bawah No. 04, Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat.

Yusri mengungkapkan, dengan segala keterbatasan setelah anaknya dirawat dan berobat jalan di Kota Padang, penyakitnya tidak kunjung sembuh. Kemudian ada yang menyarankan agar dibawa ke Jakarta untuk dirawat di RS Jantung Harapan Kita, yang mempunyai peralatan lengkap dan modern.

“Saya ini orang miskin, boro-boro terbang ke Jakarta untuk berobat. Tetapi Allah SWT memang Maha Kuasa dan saya dipertemukan dengan Baznas, yang kemudian memberikan bantuan dan mengarahkan agar nanti ke rumah singgah pasien. Hari itu juga saya gendong anak saya untuk terbang ke Jakarta  dan akhirnya sampai di rumah singgah ini yang didukung oleh JNE,” ucapnya.

“Terima kasih JNE atas kepeduliannya kepada orang miskin seperti saya, yang sedang ditimpa cobaan anak saya kena penyakit jantung. Semoga amal baiknya dibalas berlipat oleh Allah SWT,” katanya sambil menyeka air mata.

Begitu juga pengakuan dari Iwan dari Bangka Belitung. Pria 45 tahun ini mengidap penyakit kanker stadium 4 dan sedang melakukan rawat jalan di RS Kanker Harapan Kita. Sebagai orang tidak mampu ia mengaku sangat terbantu dengan keberadaan rumah singgah tersebut.

“Saya sudah hampir 8 bulan rawat jalan. Awalnya mengontrak dan memutuskan untuk pulang kampung karena kehabisan biaya. Namun beruntung ada yang menyarankan ke rumah singgah pasien. Saya betah di sini, makan minum gratis, tempatnya nyaman. Harapan untuk sembuh menjadi bangkit kembali. Terima kasih JNE dan IZI, semoga amal kebaikannya dibalas oleh Allah SWT,” ujarnya.

Yusri dan Iwan, merupakan dua pasien dari 13 orang pasien yang kini menjadi penghuni Rumah Singgah Pasien IZI-JNE. Di rumah singgah itu sendiri masing-masing pasien diperbolehkan didampingi oleh seorang pendamping.

Menurut General Manager IZI, Arman, rumah singgah tersebut menyediakan 16 tempat tidur, di mana untuk sekarang yang terisi ada 13 tempat tidur. Para pasien rata-rata berasal dari luar Jabodetabek dan berasal dari kalangan ekonomi lemah.

“Ada yang dari Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan daerah lainnya. Mereka sedang rawat jalan di RS Darmais dan RS Harapan Kita. Di sini semuanya gratis, makan sesuai standar gizi dan kalori, tempat tidur nyaman dan bersih. Ada bimbingan rohani supaya imannya lebih  kuat dalam menghadapi cobaan berupa penyakit. Kami juga sediakan fasilitas ambulan 24 jam gratis untuk ke rumah sakit,” terang Arman.

Ia mengungkapkan, sekarang  sudah ada 17 rumah singgah yang dikelola IZI di seluruh Indonesia. Salah satunya yang di-support oleh JNE. “Kami sangat mengapresiasi JNE yang memberi dukungan penuh pada rumah singgah ini. Para pasien yang tinggal di sini sangat merasakan manfaatnya, terlebih mereka rawat jalan dalam waktu lama, dan apabila mengontrak atau pulang pergi ke kampung halamannya tidak akan mampu. Terima kasih JNE semoga terus maju dan berkembang serta memberikan manfaat kepada banyak orang,” ucap Arman.

Sementara Head of EGD JNE, Hary Purnama menyatakan, bahwa dukungan JNE terhadap rumah singgah yang dikelola IZI tersebut, dalam tahap awal berlangsung selama 1 tahun, dan kemudian bisa diperpanjang lagi. Dukungan ini merupakan bagian dari program CSR JNE yang berasal dari zakat keuntungan perusahaan.

“Semoga ini bisa membantu meringankan beban biaya para pasien dan keluarganya yang sedang melakukan rawat jalan di RS Harapan Kita dan RS Darmais. Semoga mereka lekas diberi kesembuhan dan bisa berkumpul dengan keluarganya di daerah asalnya kembali,” tandas Hary. *

Baca juga: Presdir JNE Ikut Kolaborasi Tulis Mushaf Al Quran

Exit mobile version