Cerita JNE Kuningan, Tumbuh Berkelanjutan di Kaki Gunung Ceremai

Para Ksatria dan Srikandi JNE Kuningan, Jawa Barat yang sudah mencapai target di tahun 2022.

Siapa tak kenal dengan Gunung Ciremai? Gunung tertinggi di Jawa Barat yang tersohor dengan beragam mitos dan misteri yang dulu terkenal saat diangkat ke dalam drama radio era 1980-an tersebut, berada di Kabupaten Kuningan.

Namun, di balik legendanya, Kabupaten Kuningan terus menggeliat pembangunannya, baik infrastruktur maupun sektor pendidikan dan pariwisata. Di Kabupaten yang semasa penjajahan Belanda menjadi tempat terselenggaranya perundingan Linggarjati ini, Gunung Ciremai terkenal sebagai destinasi wisata layaknya Puncak, Bogor.

Meningat potensi ekonomi di kawasan sejuk tersebut, JNE sudah lama membuka kantor operasional dan pelayanan pengiriman di sana. Awal didirikan 2007 silam, JNE Kuningan hanya dikelola oleh 2 orang karyawan dengan menempati kantor berukuran kecil dan berstatus sewa. Namun kini, pekerjanya sudah mencapai 210 karyawan, memiliki 7 gudang operasional, 2 kantor hub serta didukung oleh beberapa unit armada kendaraan roda 4 sebagai penunjang kelancaran operasional.

Menurut Kepala Cabang JNE Kuningan, Fauzi Aulia Saenggo, JNE Kuningan yang berada di bawah operasional Cabang Utama JNE Cirebon, mendapatkan manfaat dari tumbuhnya perekonomian Kabupaten Kuningan.

Baca juga: Perkuat Kemitraan, JNE Cirebon Gelar Gathering Agen di Hotel Santika

Kepala Cabang JNE Kuningan, Fauzi Aulia Saenggo. Membawa JNE terus berkembang di Kuningan.

“Kami bersyukur, dengan semakin membaiknya perekonomian yang ada di sini, JNE Kuningan pada akhir bulan Agustus lalu sudah mencapai target dengan  pencapaian 112%. Itu berkat kerja keras semua tim dan memaksimalkan peluang maupun potensi yang ada,” ujar Fauzi, saat berbincang dengan JNEWS, Selasa (27/9/2022).

Terkait potensi yang ada di Kuningan, tambah Fauzi, selain sektor e-commerce juga mulai marak perdagangan di socmed. “Kami melakukan canvasing ke lapangan, melakukan pendekatan ke mereka agar semakin nyaman dan loyal memakai jasa JNE. Hanya saja untuk sektor UMKM lokal di sini memang geliatnya masih kurang berkembang, tidak seperti di Cirebon. Di sini sepertinya masih perlu banyak support khususnya dari pemerintah kabupaten agar UMKM juga bisa berkembang maju di era digital sekarang, karena mereka bisa menjangkau pasar yang luas ke seluruh Indonesia bahkan ke luar negeri dengan bermitra dengan JNE,” ujarnya.

Walau persaingan di Kuningan juga kian ketat, namun menurut Ksatria kelahiran 24 April 1995 ini, JNE tetap optimis akan menjadi pilihan utama masyarakat di sana dengan memaksimalkan pelayanan dan melakukan berbagai terobosan inovasi demi kepuasan pelanggan.

“Dengan kerja keras untuk memberikan pelayanan terbaik dan terus melakukan berbagai inovasi, serta menjalin hubungan kedekatan dengan para customer, kami optimis JNE akan tetap menjadi market leader dan pilihan utama masyarakat Kuningan,” pungkas Fauzi yang mulai bergabung di JNE Kuningan sejak 2018 tersebut.

Baca juga: Hafal Jalan Tikus Dalam Kota, Resep Sukses Kurir Teladan Ini

Exit mobile version