Rintis Usaha Kerajinan Tangan dari Hobi, Cerita Pemilik Matahari Handycraft

Siapa bilang hobi hanya sekadar menghambur-hamburkan uang? Perkenalkan Lidya Wardana, pemilik dari brand Matahari Handycraft yang berbagi cerita dan pengalaman bagaimana Ia mendirikan Matahari Handycraft berangkat dari hobinya dalam kerajinan tangan.

Seperti dikisahkan oleh Lidya, Matahari Handycraft sejatinya merupakan usaha rumahan yang berangkat dari hobi. Saking rumahannya, pertama kali Lidya menggarap kerajinan tangan dilakukan di dalam garasi rumahnya. Baru sekitar tahun 2015, Lidya mulai menseriusi usahanya tersebut.

“Karena saya hobi dan ini merupakan hobi keluarga juga, jadi ibu saya hobi kerajinan tangan, kakak perempuan saya juga hobi kerajinan tangan dan saya banyak belajar dari kakak saya, akhirnya menemukan passion-nya ternyata jodohnya di usaha seperti ini,” ungkap Lidya dalam seminar daring bertajuk JNE Ngajak Online 2021 Goll…aborasi Bisnis Online di Kota Bengkulu beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kisah Syarah Bakery, dari Garasi Rumah sampai Toko Roti Ternama

Matahari Handycraft sendiri fokus menjual aksesori handmade atau kerajinan tangan khusus perempuan. Barang atau produk yang menjadi best seller di Matahari Handycraft ini antara lain bross, gelang, cincin, dan berbagai macam souvenir. Semua produk di Matahari Handycraft ini menggunakan bahan utama mutiara air tawar dan berbagai macam batu-batuan.

Sejak pertama kali merintis hingga saat ini, Matahari Handycraft selalu menjual aksesoris dan hal tersebut dikatakan Lidya trennya tidak pernah berubah. Hal ini karena aksesoris merupakan bisnis yang tidak lekang oleh waktu. Hanya saja, butuh inovasi untuk bisa tetap bertahan.

Lidya matahari handycraft kerajinan tangan handmade
Salah satu produk kerajinan Matahari Handycraft (foto: Instagram)

Hingga saat ini, kata Lidya, dirinya telah melakukan berbagai macam inovasi. Inovasi bisa dilakukan dengan melihat produk kompetitor yang beredar saat ini. Mencontoh menurutnya merupakan pantangan. Ketimbang mencontoh, menurutnya lebih tepat adalah melakukan inovasi dan disesuaikan dengan ciri khas dari brand kita sendiri.

“Lalu harga. Jadi kita harus bisa memberikan range harga yang dapat diterima oleh seluruh kalangan. Untuk penentuan harga, semuanya berjalan dengan proses. Termasuk dari permintaan pelanggan yang nantinya akan disesuaikan dengan bahan baku,” tuturnya.

Baca Juga: Transformasi Warung Sembako Bu Tati dari Balikpapan

Selain itu, dalam menggarap aksesoris yang dijual, Lidya mengaku kerap melakukan kolaborasi dengan sejumlah pihak, salah satunya dengan pengrajin batu Bengkulu. Matahari Handycraft juga merangkul anak-anak mahasiswa dan ibu rumah tangga untuk dipekerjakan sebagai pekerja paruh waktu jika memang ada pesanan yang membludak.

Dari awal memulai usaha hingga saat ini Matahari Handycraft fokus untuk berjualan onlie. Adapun gallery untuk memamerkan produk secara offline hanya dilakukan di rumah Lidya sendiri.

Bicara mengenai handmade, produk handmade dikatakan Lidya menjadi salah satu keunggulan yang ditonjolkan di usahanya. Menurut Lidya, ada beberapa konsumen yang memang lebih menyukai produk buatan tangan ketimbang pabrik. Bahkan konsumen dapat request produk dengan budget yang sesuai keinginan konsumen.

Tidak lupa Lidya pun memberikan pesan kepada pelaku UMKM. “Yang penting konsisten saja, sanggup bersaing. Jangan terlalu banyak berpikir. Intinya kalau yakin mengeluarkan produk ya dioptimalkan saja. Toh, jaman sekarang pemasarannya lebih mudah dibanding dulu. Kalau produk kita bermutu, berkualitas, Insha Allah mudah,” pungkasnya.

Baca Juga: Peran JNE Gairahkan UMKM di Bengkulu

Exit mobile version