Selain di area perkampungan dan kawasan perkotaan, area delivery Silvester juga meliputi perkampungan nelayan di pinggir pantai dengan mayoritas masyarakatnya pendatang dari Bugis.
“Itulah kelebihan jadi kurir JNE, bisa kenal banyak orang dari berbagai suku, etnis dan agama, sehingga kita bisa belajar hidup dari mereka yang selalu rukun, damai dan bersahabat,” tuturnya.
Selama menjadi rider, ada kejadian sedih yang hingga kini selalu diingat dan susah untuk dilupakannya, yaitu saat mengantarkan obat cuci darah ke seorang customer yang sedang sakit. Namun karena ada keterlambatan pesawat, begitu obat yang diantarkan sampai, pasien tersebut sudah meninggal dunia.
Baca Juga : Liburan Akhir Tahun, Sewa Mobil di Movic Mulai Rp 11.000
“Itu mungkin tidak pernah saya lupakan. Saat tiba di rumahnya, customer-nya sudah meninggal dunia. Saya jelaskan secara baik-baik sambil mengucapkan ikut berbela sungkawa, dan seluruh keluarga almarhum menerima dan memakluminya, bahwa keterlambatan bukan di JNE tapi lebih ke pesawat yang delay,” kenangnya.
Mengenai dirinya yang terpilih sebagai Best Rider dari JNE Kupang, Silvester mengaku senang sekaligus bangga. Hal itu karena kerja kerasnya selama ini yang tidak pernah bolos dan selau sukses delivery tertinggi diapresiasi oleh pimpinan.
“Bersyukur kepada Tuhan. kuncinya harus jujur dan selalu semangat. Buatlah pekerjaan sebagai salah satu hobi, karena bila bekerja dibarengai enjoy, tidak banyak mengeluh maka hasilnya akan maksimal,” ujarnya.
“Doa dari kami, rider di JNE Kupang, semoga di usianya yang ke 30 tahun, JNE terus maju dan berkembang. Dan semoga JNE ke depan bisa mempunyai pesawat kargo sendiri, supaya tidak ada lagi yang namanya keterlambatan pesawat,” pungkas Silvester. *
Baca Juga : WhatsApp Bikin Mudah UMKM Pasarkan Produk Via Keranjang Belanja