Cerita Pengantar Paket di Kawasan Masjid Istiqlal

kurir pengantar paket di kawasan masjid istiqlal

JNEWS – Datangnya bulan Ramadan disambut suka cita oleh seluruh umat Muslim, tidak terkecuali oleh Reza Nurdiansyah, seorang kurir mobil dari HUB JNE Garuda, Jakarta Pusat, yang setiap hari bertugas mengantar paket ke kawasan Masjid Istiqlal dan sekitarnya.

Sebagai seorang Muslim, karyawan kelahiran 12 November 1992 ini mengetahui betul kemuliaan sebuah masjid, apalagi masjid yang berstatus legendaris seperti Istiqlal. “Rasanya kalau memasuki area Masjid Istiqlal hati dan pikiran menjadi adem, tenang dan semangat untuk ibadah seperti shalat menjadi tinggi. Kalau delivery misalnya pas adzan berkumandang saya duduk sejenak dan kemudian ikut shalat berjamaah,” ujar Reza saat ditemui JNEWS, di area  Masjid Istiqlal di hari pertama puasa Ramadhan, Selasa (12/1/2024).

Masjid Istiqlal yang merupakan masjid terbesar dan termegah di Asia Tenggara, dituturkan Ksatria yang mulai bergabung di JNE tahun 2016 ini, seolah memberi motivasi untuk bekerja lebih semangat lagi.

“Ada saja paket yang saya antar ke Masjid Istiqlal, terkadang seperti paket belanjaan online para karyawan yang bertugas di masjid dan paket-paket besar lainnya untuk kelengkapan dan peralatan yang ada di Masjid Istiqlal,” ucapnya.

Meskipun mengantar paket di bulan Ramadan, Reza menyatakan tidak ada alasan untuk bermalas-malasan apalagi sampai tidak berpuasa, karena bekerja dibarengi dengan niat ibadah di bulan puasa pahalanya akan berlipat-lipat.

Baca juga: JNE Bogor Berbagi Bekal Ramadan untuk 11 Panti Asuhan

“Bagi saya, semangat kerja di bulan Ramadan menjadi berlipat. Apalagi mengantarkan paket ke Masjid Istiqlal. Saya juga pernah beberapa kali bertemu dan berpapasan dengan Imam Besar Masjid Istiqlal dan pimpinan yang lainnya. Bagi para rekan kurir di mana pun berada, saya mengucapkan, Marhaban ya Ramadhan, gass terus semangatnya dan jangan lupa untuk meningkatkan amal ibadahnya,” pungkas Reza.

Seperti diketahui, Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara dan bisa menampung sekitar 120 ribu jamaah. Masjid ini dibangun sebagai ungkapan dan wujud dari rasa syukur bangsa dan rakyat Indonesia kepada  Allah SWT yang telah menganugerahkan kemerdekaan dari penjajah. Karena itulah masjid ini dinamakan Istiqlal yang artinya adalah merdeka.

Ide pembangunan masjid tercetus beberapa tahun setelah proklamasi kemerdekaan dan baru terlaksana dengan pemasangan tiang pancang pertama dilakukan oleh Presiden Soekarno pada 24 Agustus 1961, dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978 ditandai dengan prasasti yang dipasang di area tangga pintu As-Salam.

Hingga kini, Masjid Istiqlal menjadi salah satu ikon bangunan di Ibu Kota Jakarta dan kebanggaan bangsa Indonesia. Setiap hari banyak jamaah yang beribadah di masjid ini apalagi di saat bulan suci Ramadhan. *

Baca juga: Kiat JNE Sragen Tumbuhkan Penjualan Ritel dan Korporat

Exit mobile version