Cerita Peserta Holyland: Menikmati Tubuh Mengapung di Laut Mati

Sebagian peserta Holyland saat berendam di Laut Mati.

JNEWS – Berendam di laut mati atau Dead Sea, memberi pengalaman dan sensasi tersendiri karena posisi tubuh mengapung sekalipun tidak memakai jaket pelampung. Hal itulah yang beberapa waktu lalu dirasakan oleh karyawan JNE yang turut serta dalam perjalanan spiritual Holyland.

Laut Mati yang terletak di perbatasan tiga negara, yakni Yordania, Israel dan Palestina, merupakan destinasi populer yang banyak dikunjungi para wisatawan dari seluruh dunia. Dengan pantainya yang berada di ketinggian 418 meter di bawah permukaan laut, menjadikan Laut Mati titik terendah di daratan bumi.

Disebut sebagai Dead Sea karena di perairan ini tidak ada makhluk hidup yang bisa hidup karena airnya memiliki konsentrasi garam yang sangat tinggi. Berkat kandungan garam yang sangat tinggi benda hingga tubuh manusia dapat mengapung di permukaannya.

Saat berendam di Laut Mati, kita akan merasakan seolah air mampu mengangkat tubuh dengan lembut, sehingga memberikan sensasi melayang yang unik. Sensasi ini sering kali menjadi pengalaman yang menyenangkan dan menenangkan bagi banyak orang, dan merupakan salah satu daya tarik utama dari kunjungan ke Laut Mati.

Baca juga: Ajak Mahasiswa Asah Kreativitas, JNE Gelar Workshop di UMSU, Medan

“Seru, saat berendam di Laut Mati tubuh saya dan juga teman-teman mengapung semuanya padahal tidak pakai baju pelampung. Peserta yang tubuhnya gemuk pun ternyata juga mengapung,” ujar Sesil, salah satu peserta Holyland dari JNE Tomang 11, saat bercerita kepada JNEWS.

Potret keseruan Ksatria dan Srikandi JNE berwisata di Laut Mati

Menurutnya, pengalaman berendam di Laut Mati merupakan pengalaman yang mengesankan, karena selama ini hanya melihat di layar TV atau media sosial.

“Airnya asin sekali, pernah ketelan sedikit dan kena mata sangat perih. Berendam juga tidak takut kebawa atau hanyut ke tengah, karena memang airnya tidak bergerak, tidak ada deburan ombak seperti pantai-pantai yang ada di Indonesia,” bebernya.

Air Laut Mati juga terkenal karena sifatnya yang kaya mineral, sehingga diyakini memiliki manfaat kesehatan bagi kulit dan tubuh manusia. Dengan kandungan mineral yang tinggi, berendam di Laut Mati dipercaya bisa membuat semua penyakit kulit akan rontok setelah beberapa waktu berendam.

Selain air, lumpur Laut Mati juga diyakini memiliki manfaat kesehatan, terutama untuk penyembuhan peradangan kulit, mengurangi gejala psoriasis, membersihkan pori- pori, mengurangi jerawat dan meningkatkan elastisitas kulit serta menghilangkan bekas luka.

Maka itu, selama hampir 1 jam di Laut Mati, Sesil bersama peserta Holyland yang lainnya sempat melumuri tubuh dengan lumpur.

Baca juga: Tim Contact Center JNE Raih Juara di MLBB Tournament Season 3 ICCA

“Banyak turis lain yang juga melumuri tubuhnya dengan lumpur, bahkan wajahnya juga dilumuri. Memang sih yang saya rasakan, tubuh menjadi terasa resik dan lembut, seperti noda atau daki yang menempel langsung hilang. Wajah juga terasa lebih glowing. Pokoknya berkesan, seru dan sangat happy bisa berkunjung ke Laut Mati. Sekali lagi terima kasih JNE,” tutupnya. *

Exit mobile version