JNEWS – Christ the Redeemer adalah salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Modern yang fenomenal. Patung Yesus yang membentangkan tangan dan berukuran superbesar ini berdiri megah di atas Kota Rio de Janeiro, Brasil. Begitu spektakuler hingga memikat jutaan pengunjung untuk datang setiap tahunnya.
Daya tarik patung ini tentu saja ada pada ukurannya yang mengagumkan. Selain itu, lokasinya di puncak Gunung Corcovado juga sangat strategis. Keindahan alam sekitarnya berpadu sempurna dengan keanggunan patung ini. Siapa pun akan sulit melupakan kunjungan ke sini.
Sejarah Pembangunan Christ the Redeemer
Patung Christ the Redeemer di Rio de Janeiro, Brasil, adalah salah satu monumen paling ikonik di dunia. Gagasan awal untuk mendirikan monumen Kristen di Gunung Corcovado muncul pada pertengahan abad ke-19 oleh Pastor Pedro Maria Boss. Beliaulah yang mengusulkan pembangunan patung ini untuk menghormati Putri Isabel, putri Kaisar Pedro II. Namun, proyek ini tidak disetujui pada saat itu.
Pada tahun 1920, Lingkaran Katolik Rio mengajukan proposal baru untuk membangun patung di gunung tersebut. Mereka menyelenggarakan acara “Semana do Monumento” (Pekan Monumen) untuk mengumpulkan donasi dan tanda tangan guna mendukung pembangunan patung tersebut.
Ada beberapa desain yang saat itu diajukan. Ada opsi representasi salib Kristen, patung Yesus dengan bola dunia di tangannya, juga ada opsi pedestal yang melambangkan dunia. Akhirnya, desain Yesus Kristus Penebus dipilih. Posisi Yesus yang mengembangkan tangan dianggap sebagai simbol perdamaian.
Insinyur lokal Heitor da Silva Costa dan seniman Carlos Oswald adalah dua desainer patung tersebut. Untuk pembuatannya, ditugaskanlah pematung Prancis, Paul Landowski.
Pembangunan patung dimulai pada tahun 1922, dan memakan waktu sembilan tahun hingga selesai pada tahun 1931. Patung ini dibangun menggunakan beton bertulang dengan lapisan luar dari batu sabun. Kedua material ini dipilih karena daya tahannya dan kemudahan penggunaannya.
Akhirnya patung selesai, dan diresmikan pada 12 Oktober 1931. Selama upacara pembukaan, patung seharusnya diterangi oleh serangkaian lampu sorot yang dinyalakan dari jarak jauh oleh penemu radio gelombang pendek Italia, Guglielmo Marconi. Ia saat itu berada 9.200 km jauhnya dari Rio, lantaran bermukim di Roma. Namun, karena cuaca buruk, lampu-lampu tersebut akhirnya diaktifkan di lokasi.
Sejak peresmiannya, Christ the Redeemer telah menjadi simbol perdamaian dan ikon budaya Brasil. Patung ini menarik jutaan pengunjung dari seluruh dunia setiap tahunnya.
Baca juga: Keajaiban di Dunia yang Baru: Dari Tembok Besar Tiongkok hingga Taj Mahal
Fakta-Fakta Menarik mengenai Christ the Redeemer
Patung Christ the Redeemer memiliki tinggi 30 meter, dengan tambahan alas setinggi 8 meter. Dengan demikian, total tinggi patung ini mencapai 38 meter. Fantastis sekali ya? Rentang tangan patung mencapai 28 meter, mencerminkan sosok Yesus Kristus dengan tangan terbuka lebar.
Patung ini terletak di puncak Gunung Corcovado, pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Lokasinya ada di dalam Taman Nasional Tijuca.
Jika pengunjung berada di lokasi ini, maka pemandangan panorama kota Rio de Janeiro, termasuk Teluk Guanabara dan Pantai Copacabana, akan terpampang di depan mata. Akses ke puncak gunung dapat dicapai dengan kereta api. Jalur kereta api ini jugalah yang digunakan selama proses konstruksi untuk mengangkut bahan dan pekerja ke lokasi.
Patung Christ the Redeemer diakui sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Modern sejak 2007. Pada tahun 2006, sebuah kapel dibangun di bawahnya untuk memperingati 75 tahun peresmiannya. Hal ini menjadikan lokasi ini tempat yang sakral untuk upacara pernikahan dan pembaptisan.
Selama bertahun-tahun, patung ini juga telah melalui berbagai renovasi, termasuk perbaikan setelah terkena sambaran petir yang sempat merusak bagian jari dan kepala.
Berkunjung ke Patung Christ the Redeemer
Untuk mengunjungi Patung Christ the Redeemer di Rio de Janeiro, Brasil, dari Indonesia, wisatawan perlu merencanakan perjalanan internasional yang mencakup beberapa tahapan. Berikut detailnya.
1. Penerbangan dari Indonesia ke Rio de Janeiro
Diketahui dari Traveloka, tidak ada penerbangan langsung dari Indonesia ke Rio de Janeiro. Wisatawan harus mengambil penerbangan dengan satu atau lebih transit. Ada beberapa maskapai penerbangan internasional yang melayani rute Jakarta – Rio de Janeiro. Misalnya seperti Emirates dan Ethiopian Airlines. Durasi penerbangan rata-rata adalah 24 hingga 35 jam, tergantung jumlah dan durasi transit. Misalnya, Emirates menyediakan penerbangan dengan transit di Dubai, dengan durasi total sekitar 24 jam.
2. Transportasi di Rio de Janeiro
Setibanya di Rio de Janeiro, wisatawan memiliki beberapa opsi untuk mencapai Patung Christ the Redeemer.
1. Kereta Gigi (Cog Train)
Dikutip dari situs My Brazilian Friend, kereta ini berangkat dari Stasiun Cosme Velho dan memakan waktu sekitar 20 menit melalui Hutan Tijuca hingga puncak Gunung Corcovado. Kereta beroperasi setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00, dengan keberangkatan setiap 20-30 menit. Disarankan untuk membeli tiket terlebih dahulu secara online untuk menghindari antrean panjang.
2. Van Resmi
Tersedia pula layanan van resmi yang berangkat dari beberapa titik di kota, seperti Largo do Machado dan Praça do Lido di Copacabana. Van ini akan membawa wisatawan ke Pusat Pengunjung Paineiras. Dari sini, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan ke puncak. Keberangkatan van biasanya setiap 15-30 menit.
3. Tur Terpandu
Banyak agen perjalanan menawarkan paket tur yang mencakup transportasi ke dan dari hotel, serta kunjungan ke atraksi lain di Rio de Janeiro. Ini bisa menjadi opsi yang nyaman jika wisatawan ingin pengalaman yang terorganisir dengan baik.
3. Tip Tambahan
Berikut beberapa tip tambahan yang perlu diperhatikan selama perjalanan mengunjungi patung Christ the Redeemer ini:
- Untuk menghindari keramaian dan mendapatkan pemandangan terbaik, disarankan mengunjungi pada pagi hari sekitar pukul 08.00 atau sore hari setelah pukul 15.00.
- Membeli tiket secara online sebelumnya dapat menghemat waktu dan memastikan ketersediaan, terutama selama musim liburan atau akhir pekan.
- Jika memilih untuk mendaki, pastikan fisik dalam kondisi yang baik dan membawa air minum serta perlengkapan yang sesuai.
Baca juga: Mengenal Great Blue Hole, Keajaiban Alam di Belize
Dengan perencanaan yang matang, perjalanan dari Indonesia ke Patung Christ the Redeemer dapat menjadi pengalaman yang tak terlupakan, memungkinkan wisatawan untuk menikmati salah satu ikon dunia yang menakjubkan. Bagaimana? Kapan berangkat mengunjungi patung Yesus Kristus Penebus?