Barang Substitusi dan Perannya dalam Pengelolaan Keuangan Pribadi

JNEWS – Contoh barang substitusi dari buatan atau kreativitas sendiri hingga harus dibeli sudah banyak dalam kehidupan sehari-hari. Barang substitusi diusahakan karena berbagai alasan, antara lain ketersediaan barang yang digantikan tersebut terbatas, kenaikan harga yang signifikan hingga demi kelestarian lingkungan. Keberadaan barang substitusi juga mengurangi ketergantungan terhadap satu jenis barang sehingga meningkatkan ketahanan manusia.

Dikutip dari Wikipedia, barang substitusi adalah dua barang yang bisa saling menggantikan. Istilah ini digunakan dalam mikroekonomi. Barang substitusi atau barang pengganti berbeda dengan barang komplementer. Keberadaan barang komplementer adalah untuk melengkapi keberadaan barang lain. Sedangkan keberadaan barang substitusi tidak tergantung dengan ada atau tidaknya barang lain.

Contoh Barang Substitusi dan Pengaruhnya terhadap Keuangan Pribadi

Mencari atau memilih barang substitusi yang tepat harus didahului dengan riset dan mungkin perlu percobaan agar dapat berlangsung dalam jangka panjang. Barang subtitusi yang baik tidak hanya terkait dengan harga yang lebih murah tETapi juga keberlangsungan pasokan, kebutuhan tenaga, dan efisiensi waktu.

Berikut adalah beberapa contoh barang substitusi yang sering dilakukan masyarakat dan pengaruhnya terhadap keuangan pribadi.

Barang Substitusi dan Perannya dalam Pengelolaan Keuangan Pribadi

1. Beras Diganti Roti, Ubi, Kentang, Singkong, Jagung, Mi, atau Pasta

Contoh barang substitusi untuk beras dibahas lebih dulu karena merupakan makanan pokok warga negara Indonesia. Ketergantungan masyarakat terhadap beras sudah sangat tinggi sehingga pemerintah harus menjamin ketersediaannya. Ketergantungan tersebut membuat masyarakat mengabaikan kenaikan harga yang tinggi dan terus membelinya dibandingkan dengan mencari bahan pengganti.

Padahal pengganti beras atau nasi cukup banyak, tinggal dipilih sesuai dengan kemampuan keuangan atau mengolahnya. Roti jelas lebih praktis dari semua pilihan. Namun harga satu pak roti tawar sama dengan satu kilogram besar yang bisa dikonsumsi lebih banyak orang.

Ubi merupakan pilihan sebagian besar orang Asia untuk menggantikan beras. Harganya hanya setengah harga beras dan memasaknya pun mudah, yaitu direbus sebentar. Singkong juga hampir sama dengan ubi, hanya saja mengolahnya lebih lama. Sedangkan harga kentang di Indonesia lebih tinggi dibandingkan beras. Namun kentang merupakan makanan pokok bangsa-bangsa di Eropa dan Amerika.

Yang patut disayangkan adalah mengganti beras dengan mi instan hanya karena murah, praktis, dan mengenyangkan tetapi tidak memperhatikan nilai gizinya. Sering kali masyarakat tidak memikirkan tambahan lauk dan sayur agar mi instan lebih bergizi seperti ketika makan nasi. Alih-alih menambahkan sayuran, yang mereka tambahkan hanya cabai, atau malah keju dan susu.

Baca juga: Perbandingan Sepeda Listrik dan Sepeda Konvensional: Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing

2. Mengganti Peralatan Masak dari Gas ke Listrik

Contoh barang substitusi berikutnya adalah penggantian gas ke listrik yang menyasar masyarakat miskin dan masih menimbulkan pro dan kontra. Pasalnya, masyarakat belum terbiasa menggunakan kompor listrik dan peralatan dapur yang dimiliki kurang sesuai untuk kompor induksi. Belum lagi kekhawatiran jika token habis dan mereka sedang tidak ada uang untuk membeli token. Sementara jika menggunakan gas dan gas habis, mereka tetap bisa menyalakan lampu dan menunda masak.

Namun di kalangan menengah ke atas, pergeseran tersebut sudah terasa. Kalangan ini memasak air, memanggang, menghangatkan makanan, merebus, dan mengukus menggunakan listrik. Pertimbangannya karena kompor induksi lebih aman dan bersih sehingga tidak meninggalkan jejak hitam di tembok. Mereka juga tidak perlu pusing mencari tabung isi ulang. Kompor induksi diklaim lebih hemat 10-30% dibandingkan kompor gas.

3. Mengganti BBM dengan Listrik

Contoh barang substitusi yang sedang tren adalah penggunaan kendaraan listrik atau EV (electronic vehicle) yang sudah mulai banyak mondar-mandir di jalanan. Kendaraan listrik memiliki banyak keunggulan, antara lain ramah lingkungan, suara senyap, bisa di-charge di rumah, bebas ganjil-genap di Jakarta, dan dapat insentif pajak. Kemudahan-kemudahan tersebut dapat membantu menghemat keuangan pribadi.

Namun penggantian bahan bakar ke listrik pada motor lebih cepat daripada mobil karena kendala pengisian baterai. Umumnya mobil juga digunakan untuk perjalanan jarak jauh, baik di dalam kota maupun di luar kota. Padahal tempat pengisian baterai masih terbatas dan membutuhkan waktu lama hingga penuh. Sedangkan mobil dengan fitur baterai yang bisa dilepas (swappable battery) masih terbatas. Belakangan tempat pengisian baterai sudah ada di rest area jalan tol.

4. Mengganti Buku Cetak dengan Buku Digital

Contoh barang substitusi yang telah berjalan sejak lama adalah penggantian buku cetak dengan digital. Namun pada akhirnya  banyak yang menyediakan dua versi, yaitu versi cetak dan digital.

Buku cetak membutuhkan banyak pohon untuk memproduksi kertas sehingga buku digital diklaim lebih ramah lingkungan. Jika dikaitkan dengan keuangan pribadi, buku digital lebih hemat karena jauh lebih murah dan hemat tempat.

Yang menjadi ganjalan untuk pindah ke buku digital adalah kenyamanan membaca dan keamanan perangkat. Blue light yang terpancar dari tablet atau ponsel dapat memengaruhi kesehatan mata. Sedangkan untuk keamanan perangkat, sekarang sudah banyak yang memisahkan tablet khusus untuk membaca buku dengan ponsel untuk keperluan sehari-hari.

5. Mengganti Rumah Tapak dengan Apartemen

Mungkin ini adalah contoh barang substitusi terbesar yang dilakukan manusia. Kecenderungan ini ramai dibicarakan di media sosial dan makin lazim dilakukan di Jakarta.

Pertimbangan utamanya adalah makin tidak masuk akalnya harga rumah tapak di tengah kota. Bahkan harga rumah di luar kota pun tetap sulit terjangkau. Belum lagi harus melewati banyak tantangan untuk mencapai tempat kerja yang jauh.

Banyak orang muda yang memilih menyewa apartemen di tengah kota dengan pertimbangan hanya ditempati di malam hari dan akhir pekan, dekat dengan semua fasilitas publik, dekat dengan kantor atau sekolah dan dekat dengan sarana transportasi umum. Mereka bisa banyak berhemat sehingga dapat menabung dan melakukan investasi yang lebih likuid. Selain itu, mereka dapat memiliki lebih banyak waktu luang karena tidak habis di jalan.

Baca juga: 7 Inspirasi Desain Interior Rumah Sederhana Namun Terlihat Mewah

Contoh barang substitusi menunjukkan cara cerdas mengelola keuangan dengan mengganti produk yang mahal atau boros dengan barang yang lebih murah, hemat dan ramah lingkungan. Manusia adalah makhluk yang ulet dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk dengan cara mengganti barang-barang kebutuhan tersebut dengan yang lebih lebih irit agar dapat membeli barang lain atau bisa menabung.

Exit mobile version